Puncak HJB ke-692, Pemprov Sulsel Sudah Gelontorkan Rp237 Miliar ke Bone
loading...
A
A
A
BONE - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ( Pemprov Sulsel ) sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp237 miliar (M) sejak 2018 di Kabupaten Bone. Diantaranya Rp110 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) Regional Bone.
Hal tersebut merupakan komitmen Pemprov Sulsel untuk menjadikan Kabupaten Bone lebih berjaya lagi kedepannya.
"Ini merupakan wujud syukur dan terima kasih kepada seluruh masyarakat, disertai harapan agar Bone ke depan lebih berjaya," kata Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani, saat menghadiri Peringatan Hari Jadi Bone (HJB) ke-692, yang dilaksanakan di Gedung DPRD Bone, Rabu (6/4/2022).
Abdul Hayat mengaku sangat mengapresiasi peringatan HJB yang mengangkat tema Jayalah Bone, guna mendukung pembangunan kesehatan masyarakat yang lebih berkualitas.
"Diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur yang memiliki peran besar dalam memacu dan membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Semoga semuanya bisa berjalan lancar, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat Bone," harapnya.
Menurut Abdul Hayat, sejak tahun 2018 hingga 2021, jumlah bantuan keuangan yang telah Pemprov Sulsel turunkan di Kabupaten Bone sebesar Rp237 miliar. Bantuan tersebut untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi, serta penurunan angka stunting.
Khusus tahun 2021 lalu, bantuan keuangan Pemprov Sulsel meliputi, pembangunan jalan ruas Taccipi-Tokaseng, jalan ruas Sampie Samaenre Kecamatan Tellu Limpoe, jalan ruas Bontomasunggu-Batas Pangkep Kecamatan Tellu Limpoe (Parigi-Bungoro), bypass Sumpanglabbu-Lilina-Ajangale, pembangunan jalan akses menuju Bandara Arung Palakka, serta pencegahan stunting dan gizi buruk. Totalnya mencapai Rp54 miliar lebih.
Eks Direktur Kementerian Sosial Bidang Penanggulangan Kemiskinan itu menjelaskan, di tahun 2021 lalu, Pemprov telah melakukan penuntasan jalan yang kondisinya rusak berat. Yakni ruas Waempubbu-Pompanua yang menjadi jalur alternatif Kabupaten Bone dan Kabupaten Wajo dengan nilai Rp7,3 miliar, dan kini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Untuk tahun 2022, Pemprov Sulsel juga telah menganggarkan untuk rekonstruksi jalan ruas Ujung Lamuru-PalattaE sepanjang 8 Km dengan nilai Rp45,2 miliar lebih, dan juga untuk Jembatan Palattae senilai Rp5,3 miliar lebih.
"Semuanya ini kita lakukan untuk memperlancar arus transportasi barang dan jasa masyarakat, dengan membangun infrastruktur dan juga perekonomian masyarakat Bone," jelasnya.
Selain itu, pembangunan daerah irigasi untuk mendukung pertanian, dengan meningkatkan produktivitas lahan sawah yang sebelumnya mungkin hanya mengandalkan tadah hujan, sehingga petani dapat panen dua atau bahkan tiga kali dalam setahun.
Abdul Hayat mengungkapkan, Kabupaten Bone adalah daerah di Sulsel yang memberikan kontribusi tertinggi produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada Tahun 2021 yaitu sebesar 808,28 ribu ton GKG dari total produksi Sulsel 5.09 juta ton GKG.
Oleh karena itu, untuk mendukung sektor pertanian, dengan mengoptimalikan aliran air dari bendungan ke area persawahan. Tahun 2022 ini, Pemprov Sulsel kembali menganggarkan untuk penanganan jaringan pada Daerah Irigasi LalengriE sebesar Rp6 miliar.
Begitupula dengan Daerah Irigasi Waru-waru, Daerah Irigasi Unyi dan Daerah Irigasi Jaling. "Saya berharap dengan adanya supporting Pemprov Sulsel, kita semua berharap pembangunan di Kabupaten Bone dapat berjalan lancar dan betul-betul bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Tentu, kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi yang harus terjalin dengan semua pihak," pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI Komisi III, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Bone, Bupati dan Wakil Bupati Bone, Sekda Kabupaten Bone, Asisten, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bone.
Hal tersebut merupakan komitmen Pemprov Sulsel untuk menjadikan Kabupaten Bone lebih berjaya lagi kedepannya.
"Ini merupakan wujud syukur dan terima kasih kepada seluruh masyarakat, disertai harapan agar Bone ke depan lebih berjaya," kata Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani, saat menghadiri Peringatan Hari Jadi Bone (HJB) ke-692, yang dilaksanakan di Gedung DPRD Bone, Rabu (6/4/2022).
Abdul Hayat mengaku sangat mengapresiasi peringatan HJB yang mengangkat tema Jayalah Bone, guna mendukung pembangunan kesehatan masyarakat yang lebih berkualitas.
"Diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur yang memiliki peran besar dalam memacu dan membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Semoga semuanya bisa berjalan lancar, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat Bone," harapnya.
Menurut Abdul Hayat, sejak tahun 2018 hingga 2021, jumlah bantuan keuangan yang telah Pemprov Sulsel turunkan di Kabupaten Bone sebesar Rp237 miliar. Bantuan tersebut untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi, serta penurunan angka stunting.
Khusus tahun 2021 lalu, bantuan keuangan Pemprov Sulsel meliputi, pembangunan jalan ruas Taccipi-Tokaseng, jalan ruas Sampie Samaenre Kecamatan Tellu Limpoe, jalan ruas Bontomasunggu-Batas Pangkep Kecamatan Tellu Limpoe (Parigi-Bungoro), bypass Sumpanglabbu-Lilina-Ajangale, pembangunan jalan akses menuju Bandara Arung Palakka, serta pencegahan stunting dan gizi buruk. Totalnya mencapai Rp54 miliar lebih.
Eks Direktur Kementerian Sosial Bidang Penanggulangan Kemiskinan itu menjelaskan, di tahun 2021 lalu, Pemprov telah melakukan penuntasan jalan yang kondisinya rusak berat. Yakni ruas Waempubbu-Pompanua yang menjadi jalur alternatif Kabupaten Bone dan Kabupaten Wajo dengan nilai Rp7,3 miliar, dan kini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Untuk tahun 2022, Pemprov Sulsel juga telah menganggarkan untuk rekonstruksi jalan ruas Ujung Lamuru-PalattaE sepanjang 8 Km dengan nilai Rp45,2 miliar lebih, dan juga untuk Jembatan Palattae senilai Rp5,3 miliar lebih.
"Semuanya ini kita lakukan untuk memperlancar arus transportasi barang dan jasa masyarakat, dengan membangun infrastruktur dan juga perekonomian masyarakat Bone," jelasnya.
Selain itu, pembangunan daerah irigasi untuk mendukung pertanian, dengan meningkatkan produktivitas lahan sawah yang sebelumnya mungkin hanya mengandalkan tadah hujan, sehingga petani dapat panen dua atau bahkan tiga kali dalam setahun.
Abdul Hayat mengungkapkan, Kabupaten Bone adalah daerah di Sulsel yang memberikan kontribusi tertinggi produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada Tahun 2021 yaitu sebesar 808,28 ribu ton GKG dari total produksi Sulsel 5.09 juta ton GKG.
Oleh karena itu, untuk mendukung sektor pertanian, dengan mengoptimalikan aliran air dari bendungan ke area persawahan. Tahun 2022 ini, Pemprov Sulsel kembali menganggarkan untuk penanganan jaringan pada Daerah Irigasi LalengriE sebesar Rp6 miliar.
Begitupula dengan Daerah Irigasi Waru-waru, Daerah Irigasi Unyi dan Daerah Irigasi Jaling. "Saya berharap dengan adanya supporting Pemprov Sulsel, kita semua berharap pembangunan di Kabupaten Bone dapat berjalan lancar dan betul-betul bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Tentu, kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi yang harus terjalin dengan semua pihak," pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI Komisi III, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Bone, Bupati dan Wakil Bupati Bone, Sekda Kabupaten Bone, Asisten, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bone.
(agn)