Bermodal Rp600.000, Penjual Kopi Kemasan Ini Raup Omzet Rp130 Juta
loading...
A
A
A
BOGOR - Diterpa ujian yang berat saat istrinya mengalami kelumpuhan, Kang Asep harus meninggalkan pekerjaannya demi merawat sang istri.
Padahal, pekerjaan tersebut menjadi satu-satunya mata pencahariannya dalam menafkahi kelima anaknya. Agar ekonomi keluarga tetap stabil, Kang Asep memutuskan untuk bejualan kopi kemasan. (Baca juga: 10 Usaha Sampingan Paling Prospektif saat Pandemi Covid-19 )
Berijazah sekolah tinggi, Kang Asep sempat dicemooh keluarganya saat ingin berjualan kopi kemasan. Namun, cibiran ini dijadikan motivasi oleh Kang Asep untuk membuktikan kemampuannya dalam mengolah kopi.
“Awalnya, saya dicemooh karena berjualan kopi kemasan. Menurut mereka, jualan kopi kemasan ini tidak perlu kuliah tinggu-tinggi. Saya lulusan universitas negeri di Jakarta dan istri saya lulusan universitas negeri di Sulawesi Tengah,” kata Kang Asep kepada Sandiaga Uno di sebuah acara, Rabu (17/6/2020).
Saat menjalankan usahanya, Kang Asep hanya bermodalkan uang tabungan sebesar Rp600.000. Dengan kerja keras dan kegigihannya, Kang Asep memiliki tiga kios warung kopi yang omzetnya mencapai Rp45 juta per bulan di setiap kiosnya. Sehingga, Kang Asep mendapatkan omzet sekitar Rp130 juta setiap bulan.
“Saat ada pandemi ini, omzet kios kami berkurang hingga 70%. Saya berharap keadaan dapat normal kembali, sehingga para pengusaha tidak bangkrut atau gulung tikar,” kata dia.
Sandiaga menilai keberhasilan Kang Asep merupakan buah dari kerja keras dan kesabarannya dalam menghadapi ujian Allah SWT. Menurut dia, para pengusaha harus tahan banting dengan cibiran ataupun cemoohan. Harusnya, cemoohan ataupun cibiran ini dijadikan motivasi untuk membuktikan kemampuan pengusaha tersebut.
“Setiap pengusaha pasti mengalami jatuh bangun. Lalu, terus kerja keras dan kerja cerdas sehingga menjadi pengusaha yang sukses,” kata Sandiaga.
Padahal, pekerjaan tersebut menjadi satu-satunya mata pencahariannya dalam menafkahi kelima anaknya. Agar ekonomi keluarga tetap stabil, Kang Asep memutuskan untuk bejualan kopi kemasan. (Baca juga: 10 Usaha Sampingan Paling Prospektif saat Pandemi Covid-19 )
Berijazah sekolah tinggi, Kang Asep sempat dicemooh keluarganya saat ingin berjualan kopi kemasan. Namun, cibiran ini dijadikan motivasi oleh Kang Asep untuk membuktikan kemampuannya dalam mengolah kopi.
“Awalnya, saya dicemooh karena berjualan kopi kemasan. Menurut mereka, jualan kopi kemasan ini tidak perlu kuliah tinggu-tinggi. Saya lulusan universitas negeri di Jakarta dan istri saya lulusan universitas negeri di Sulawesi Tengah,” kata Kang Asep kepada Sandiaga Uno di sebuah acara, Rabu (17/6/2020).
Saat menjalankan usahanya, Kang Asep hanya bermodalkan uang tabungan sebesar Rp600.000. Dengan kerja keras dan kegigihannya, Kang Asep memiliki tiga kios warung kopi yang omzetnya mencapai Rp45 juta per bulan di setiap kiosnya. Sehingga, Kang Asep mendapatkan omzet sekitar Rp130 juta setiap bulan.
“Saat ada pandemi ini, omzet kios kami berkurang hingga 70%. Saya berharap keadaan dapat normal kembali, sehingga para pengusaha tidak bangkrut atau gulung tikar,” kata dia.
Sandiaga menilai keberhasilan Kang Asep merupakan buah dari kerja keras dan kesabarannya dalam menghadapi ujian Allah SWT. Menurut dia, para pengusaha harus tahan banting dengan cibiran ataupun cemoohan. Harusnya, cemoohan ataupun cibiran ini dijadikan motivasi untuk membuktikan kemampuan pengusaha tersebut.
“Setiap pengusaha pasti mengalami jatuh bangun. Lalu, terus kerja keras dan kerja cerdas sehingga menjadi pengusaha yang sukses,” kata Sandiaga.
(nth)