Setelah Swab Test 5.000 Warga, Mobil PCR BNPB Tinggalkan Surabaya

Rabu, 17 Juni 2020 - 18:28 WIB
loading...
Setelah Swab Test 5.000 Warga, Mobil PCR BNPB Tinggalkan Surabaya
Kapten Mobil laboratorium PCR BNPB, Sandi Nugroho berpamitan pada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk kembali melanjutkan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia dalam rangka pencegahan Covid-19.Foto/SINDONews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Mobil laboratorium PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) harus pergi meninggalkan Kota Surabaya.

Setelah beberapa pekan berada di Kota Pahlawan, mobil yang dipakai untuk melakukan tes swab Covid-19 ini kembali berkeliling ke berbagai kota di Indonesia.(baca juga: Terbitkan Perwali Covid-19, Begini Cara Ngopi New Normal di Kafe Kediri )

Keberadaan mobil laboratorium PCR itu memiliki arti besar bagi warga Kota Surabaya. Ribuan orang merasakan dampaknya secara langsung ketika memudahkan mereka melakukan swab test. Tercatat, selama berada di Surabaya mobil laboratorium PCR BNPB ini sudah melakukan 5 ribu tes swab pada warga.

Kapten Mobil laboratorium PCR BNPB, Sandi Nugroho menuturkan, selama berada di Surabaya ini bakal menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Apalagi masyarakat di Kota Pahlawan orangnya ramah-ramah.

"Orangnya ramah dan menyenangkan. Banyak cerita lucu dan menarik di sini,” kata Sandi ketika berpamitan ke Wali Kota Surabaya di Dapur Umum, Surabaya, Rabu (17/6/2020).(baca juga: PMI Siap Bantu Pemprov Jatim Sediakan Plasma Darah )

Ia menambahkan, mobil laboratorium PCR dari BNPB ini fokus pada tes swab untuk masyarakat. Sejak awal dioperasikan hingga Selasa (16/6/2020), mobil ini telah melakukan pemeriksaan swab sekitar 5 ribu. “Untuk kategori usianya beragam. Ada yang anak kecil sampai usia lanjut,” ucapnya.

Kapten Mobil Laboratorium PCR ini juga menceritakan antusias warga yang tinggi dalam mengikuti tes swab. Selama beberapa minggu di Surabaya, jumlah pasien yang dites sudah ribuan. Seperti misalnya yang sebelumnya dilakukan di Gelora Pancasila dan Hotel Asrama Haji.

"Antusias warga Surabaya cukup tinggi angkanya. Hanya ada satu dua orang yang akhirnya tidak jadi swab setelah registrasi,” ungkapnya.(baca juga: Serangan Hama Picu Penurunan Produksi Bawang Merah di Jawa Timur )

Sandi menyebut, dalam satu mobil laboratorium PCR itu terdapat enam orang yang mengendalikan. Enam orang tersebut masing-masing punya tugas dan fungsi. Mereka terdiri dari kapten, asisten kapten, swaber, ekstracen, analis dan petugas maintenance.

“Jadi setelah dari swaber kan perlu diekstrac dulu setelah itu ada dari analis. Analis itu yang berfungsi untuk memasukkan hasil dari specimen ini ke dalam mesin dan dia menganalisis hasilnya,” katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3253 seconds (0.1#10.140)