Program Bank Sampah Diharap Bisa Tekan Darurat Sampah di Makassar

Kamis, 24 Maret 2022 - 23:42 WIB
loading...
Program Bank Sampah Diharap Bisa Tekan Darurat Sampah di Makassar
Sejumlah truk antre di TPA Antang. Bank sampah harus dimaksimalkan untuk menekan kondisi darurat sampah di Makassar. Foto: Sindonews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa kian membludak hingga overload. Volume sampah yang masuk ke TPA diketahui mencapai 1.000 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Aryati Puspasari Abady menyebut, setiap harinya ada 500 truk sampah yang bergantian masuk ke TPA pada pukul 13.00-17.00. Tak jarang, molor dari waktu tersebut akibat sejumlah kondisi, salah satunya kendala alat berat. "Tidak ada peremajaan alat berat di TPA dalam lima tahun terakhir. Alhamdulillah tahun ini kami mulai mengadakan satu per satu," ungkapnya.



Aryati menuturkan, pihaknya kini fokus dalam mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA . Pasalnya, dalam kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) disebutkan bahwa 30 persen sampah harus dikurangi dan 70 persen sampah harus ditangani untuk mencapai 100 persen target sampah terkelola dengan baik dan benar pada tahun 2025.

Untuk mencapai hal tersebut, kata dia, bank sampah akan kembali diaktifkan. Sebab, dengan masifnya pengelolaan sampah di bank sampah, maka sampah yang masuk ke TPA hanya tinggal residu.

"Jadi sampah yang masih punya nilai ekonomis, yang maish bisa diolah atau dijual itu ditampung oleh bank sampah, jadi tidak ikut terlempar ke TPA," jelasnya.

Hal penting lain yang perlu digalakkan, lanjut Aryati, ialah edukasi kepada masyarakat agar mulai memilah sendiri sampahnya sebelum dibuang atau diangkut oleh petugas kebersihan.

"Yang harus dipush sekarang ini adalah bagaimana sumber sampah dalam hal ini masyarakat, dunia usaha, mencoba melakukan pemilahan dari awal sehingga sampah yang terbuang ke TPA memang sudah tidak punya nilai ekonomis," imbuh dia.

Plt Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Makassar, Kahfiyani menambahkan, pada tahun 2018 ada kurang 1.000 bank sampah. Namun, yang tercatat aktif saat ini hanya 360-an saja.

"Karena kondisi pandemi juga jadi banyak orang mengurangi aktivitas. Jadi sekarang kami akan support mereka supaya bisa mengaktifkan kembali bank sampah," jelasnya.

"Tahun ini kami sudah targetkan setiap bulan ada penambahan bank sampah yang aktif. Ada 14 kecamatan yang setiap bulan harus ada penambahan 5 bank sampah," pungkasnya.

Ketua Bank Sampah Nasional , Saharuddin Ridwan menuturkan potensi sampah di Kota Makassar, rata-rata 1.200-1.300 ton per hari. Namun tidak semua masuk ke TPA.



"Sisanya ada yang ke Bank Sampah, pemulung, ada juga ke pengolahan yang lain. Atau bisa jadi mungkin tidak terangkut juga di hari itu," ungkap Sahar.

Berdasarkan survei masterplan pengolahan sampah pada tahun 2016, sebutnya, sebanyak 55 persen sampah yang diproduksi merupakan sampah organik. Sisanya adalah sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan lainnya.

Sementara, yang diambil oleh bank sampah hanyalah sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomis. "Jadi bank sampah itu hanyalah salah satu alternatif untuk mengurangi sampah anorganik," katanya.

Saat ini jumlah bank sampah yang tercatat oleh pihaknya hanya berjumlah 635. Namun yang aktif hanya sekitar 250-an.

"Kalau melihat SK, mungkin ada 1.000 bank sampah, tapi yang namanya bank sampah itu bukan SK yang dinilai. Bank sampah itu adalah lembaga yang melakukan penimbangan sampah, punya nasabah, dan ada nilai ekonomi yang didapatkan dari situ," jelas Sahar.

Oleh karena itu, Sahar juga menyarankan agar pemerintah kota juga kembali mengaktifkan TPS3R, yang tersebar di beberapa kecamatan.





Sahar menjelaskan, TPS3R adalah Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan – daur ulang) sebagai salah satu upaya mengurangi volume sampah ke TPA.

"Kan banyak TPS3R, ada beberapa titik di Makassar . Ada di Mamajang, Mariso, Tamalanrea, Biringkanaya. Kalau itu diaktifkan pengelolaannya, bisa saja mengcover juga sampah yang ada di wilayah sekitarnya," jelas Sahar.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)