Selama Mei, Impor Jatim Didominasi Perlengkapan Tempur
loading...
A
A
A
SURABAYA - Selama bulan Mei, impor Jawa Timur (Jatim) turun 30,21 persen dibandingkan bulan April. Yakni dari USD1,81 miliar menjadi USD1,26 miliar. Kondisi yang menurun ini ditunjukkan oleh penurunan kinerja impor nonmigas maupun kinerja impor migas.
(Baca juga: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur )
Impor migas bulan Mei 2020 turun 8,89 persen. Dari USD168,42 juta menjadi USD153,45 juta. Impor migas menyumbang 12,14 persen dari total impor Mei. Nilai impor migas ini juga mengalami penurunan sebesar 63,19 persen bila dibanding bulan Mei 2019.
Adapun nilai impor nonmigas juga turun 32,40 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari USD1,64 miliar menjadi USD1,11 miliar. Impor nonmigas menyumbang 87,86 persen total impor Mei. Dibandingkan Mei 2019, nilai impor nonmigas turun 32,50 persen.
(Baca juga: RB Leipzig Belum Rela Lepas Timo Werner )
"Pada Mei 2020, golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) merupakan komoditas utama impor. Nilai transaksinya mencapai USD140,94 juta. Angka itu turun 20,21 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD176,64 juta. Mayoritas berasal dari Tiongkok," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Rabu (17/6/2020).
Berdasarkan 15 jenis komoditas impor nonmigas, terbesar adalah tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, bermotor, dilengkapi dengan senjata maupun tidak. Kemudian bagian dari kendaraan. Selama Mei 2020, nilai impornya sebesar USD23,73 juta. Namun pada bulan sebelumnya tidak ada impor untuk komoditas tersebut.
Berdasarkan negara asal barang impor, maka Tiongkok tercatat sebagai negara importir yang terbesar selama Mei. Baik diantara negara-negara Asia maupun dunia dengan kontribusi 29,09 persen.
(Baca juga: 3 Karomah Utsman Bin Affan, Sahabat Berjuluk Dzun Nurain )
Disusul berikutnya dari Amerika Serikat dan Thailand yang memberikan kontribusi pada pasar impor sebesar 13,15 persen dan 5,93 persen. Nilai impor dari Tiongkok bulan Mei sebesar USD323,03 juta. Diikuti impor dari Amerika Serikat sebesar USD145,96 juta serta impor dari Thailand sebesar USD65,81 juta.
Sementara itu, ada tiga negara utama penyumbang impor terbesar ke Jatim pada periode Januari-Mei 2020. Masih didominasi dari Tiongkok, dengan nilai impor sebesarUSD 1,88 miliar atau dengan kontribusi 26,81 persen.
Kemudian disusul Amerika Serikat USD 591,03 juta atau dengan kontribusi 8,44 persen. Selanjutnya dari Thailand sebesar USD 374,33 juta atau dengan kontribusi sebesar 5,35 persen.
(Baca juga: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur )
Impor migas bulan Mei 2020 turun 8,89 persen. Dari USD168,42 juta menjadi USD153,45 juta. Impor migas menyumbang 12,14 persen dari total impor Mei. Nilai impor migas ini juga mengalami penurunan sebesar 63,19 persen bila dibanding bulan Mei 2019.
Adapun nilai impor nonmigas juga turun 32,40 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari USD1,64 miliar menjadi USD1,11 miliar. Impor nonmigas menyumbang 87,86 persen total impor Mei. Dibandingkan Mei 2019, nilai impor nonmigas turun 32,50 persen.
(Baca juga: RB Leipzig Belum Rela Lepas Timo Werner )
"Pada Mei 2020, golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) merupakan komoditas utama impor. Nilai transaksinya mencapai USD140,94 juta. Angka itu turun 20,21 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD176,64 juta. Mayoritas berasal dari Tiongkok," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Rabu (17/6/2020).
Berdasarkan 15 jenis komoditas impor nonmigas, terbesar adalah tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, bermotor, dilengkapi dengan senjata maupun tidak. Kemudian bagian dari kendaraan. Selama Mei 2020, nilai impornya sebesar USD23,73 juta. Namun pada bulan sebelumnya tidak ada impor untuk komoditas tersebut.
Berdasarkan negara asal barang impor, maka Tiongkok tercatat sebagai negara importir yang terbesar selama Mei. Baik diantara negara-negara Asia maupun dunia dengan kontribusi 29,09 persen.
(Baca juga: 3 Karomah Utsman Bin Affan, Sahabat Berjuluk Dzun Nurain )
Disusul berikutnya dari Amerika Serikat dan Thailand yang memberikan kontribusi pada pasar impor sebesar 13,15 persen dan 5,93 persen. Nilai impor dari Tiongkok bulan Mei sebesar USD323,03 juta. Diikuti impor dari Amerika Serikat sebesar USD145,96 juta serta impor dari Thailand sebesar USD65,81 juta.
Sementara itu, ada tiga negara utama penyumbang impor terbesar ke Jatim pada periode Januari-Mei 2020. Masih didominasi dari Tiongkok, dengan nilai impor sebesarUSD 1,88 miliar atau dengan kontribusi 26,81 persen.
Kemudian disusul Amerika Serikat USD 591,03 juta atau dengan kontribusi 8,44 persen. Selanjutnya dari Thailand sebesar USD 374,33 juta atau dengan kontribusi sebesar 5,35 persen.
(eyt)