7 Bulan Berlalu, Polisi Belum Bisa Ungkap Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Senin, 21 Maret 2022 - 19:43 WIB
loading...
7 Bulan Berlalu, Polisi...
TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Polda Jabar masih berjibaku untuk membongkar kasus pembunuhan ibu dan anak gadisnya di Subang ratusan barang bukti pun sudah diperiksa. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Tujuh bulan berlalu sejak peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang terungkap pertama kalinya. Namun, hingga kini, pembunuhan sadis itu tak kunjung terbongkar.

Polisi masih kesulitan untuk mengungkap pelaku di balik pembunuhan tersebut. Padahal, ratusan saksi, termasuk barang bukti yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut telah diperiksa.

Diketahui, sejak pembunuhan itu terjadi, Rabu (18/8/2021) lalu, pelaku pembunuhan hingga kini masih berkeliaran bebas. Dalam upaya perburuan pelaku, polisi terus menggali keterangan saksi. Bahkan, jumlah saksi yang diperiksa terus bertambah hingga 118 orang.



Ratusan saksi tersebut terdiri dari orang-orang yang diduga mengetahui peristiwa itu hingga saksi-saksi ahli, seperti saksi ahli sketsa wajah hingga dokter kesehatan jiwa. Bahkan, polisi pun melakukan pemeriksaan terhadap anggota satuan anjing pelacak, K9.

Tidak hanya saksi, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa ratusan barang bukti dalam upaya mengungkap tabir peristiwa itu. Tak tanggung-tanggung, polisi telah memeriksa sedikitnya 200 barang bukti yang telah diamankan.



"Barang bukti jumlahnya sekarang sudah 200 lebih yang kita lakukan pemeriksaan," ungkap Ibrahim, Senin (21/3/2022).

Di balik sulitnya upaya pengungkapan kasus tersebut, suami dan ayah korban, Yosef Hidayat yang juga menjadi salah satu saksi kunci mengaku, harus berpindah-pindah tempat tinggal selama polisi menyelidiki kasus yang menimpa keluarganya itu.



Menurut Rohman Hidayat, kuasa hukumnya, selama berbulan-bukan, kliennya terkatung-kantung karena tidak bisa pulang ke rumahnya yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). "Ya, terkatung-katung, kadang (tinggal di (rumah) adiknya, kadang di istri mudanya, rumah itu (TKP) kosong, tidak ada aktivitas," ujar Rohman," ungkap Rohman.

Tidak hanya itu, sebagai pengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef pun kini tak mampu berbuat banyak. Pasalnya, dokumen-dokumen yayasan yang bergerak di bidang pendidikan itu juga masih berada di dalam TKP yang masih terpasang garis polisi.

"Selama ini, Pak Yosef tidak bisa masuk ke rumah. Banyak dokumen yayasan dan lainnya yang ada di dalam rumah tidak bisa diambil. Kegiatan Pak Yosef jadi tidak jelas, semuanya ada di rumah itu," jelasnya.

"Intinya, selama perkara ini belum terungkap, selama itu pula Pak Yosef tidak dapat masuk ke rumah," tandas Rohman.

Sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana menargetkan, kasus pembunuhan sadis tersebut bakal terungkap awal 2022. Dia mengakui, dalam mengungkap perkara, memang tidak selalu cepat.

"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan My Bank itu cepat. Untuk kejadian di Subang mohon doanya, target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," kata Suntana dalam kegiatan Rilis Akhir Tahun Polda Jabar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (29/12/2021).



Bahkan, berdasarkan keterangan saksi potensial, Ditreskrimum Polda Jabar pun telah mengantongi sketsa wajah yang diduga kuat pelaku pembunuhan sadis itu.

"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut. Sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ungkap Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto di kesempatan yang sama.

Diketahui, warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan penemuan dua mayat di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021) silam.

Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan langsung datang ke lokasi kejadian. Polisi yang datang ke TKP langsung menuju mobil Alphard tempat ditemukannya korban.

Saat bagasi mobil dibuka, ternyata di dalamnya terdapat dua korban yang tak lain ibu dan anak gadisnya dengan kondisi tak berbusana dan luka parah di bagian kepala.

Keluarga korban yang datang ke lokasi kejadian pun histeris saat polisi mengevakuasi kedua korban. Kedua korban tersebut, yaitu Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4038 seconds (0.1#10.140)