Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Banda Aceh Kini Miliki Pusat Penanganan Kanker
loading...
A
A
A
BANDA ACEH -
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh kini sudah memiliki Gedung Onkologi sebagai tempat khusus untuk menangani penyakit kanker.
"Jadi masyarakat tak perlu lagi ke luar Aceh untuk berobat sakit kanker, di gedung ini fasilitas penanganan sudah tersedia dengan baik," kata Sekda Taqwallah saat memberi arahan secara virtual kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut kegiatan zikir dan doa pagi, dari Gedung Onkologi RSUDZA, Senin, (21/3/2022).
Sekda mengatakan, setelah acara zikir berlangsung gedung tersebut diresmikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Dalam kesempatan itu, ia meminta para dokter dan perawat yang menangani pasien kanker untuk menceritakan tugasnya kepada peserta zikir. Salah satu pasien kanker juga ikut menceritakan riwayat sakit yang dialaminya.
Direktur RSUDZA Isra Firmansyah mengatakan, tingginya kasus kanker dan pasien yang harus dirujuk ke luar Aceh menjadi alasan mengapa pembangunan gedung onkologi tersebut dibutuhkan. "Di Aceh ada sekitar 10.800 jiwa yang mengalami sakit kanker," katanya.
Kanker yang paling mendominasi di Aceh adalah kanker payudara, kemudian ovarium dan Limfoma NonHodgkin.
Adapun fasilitas yang tersedia di Gedung Onkologi RSUDZA meliputi ruang rawat inap, rawat jalan, kemoterapi, bedah, Radiologi Diagnostik, Patologi Anatomi dan berbagai fasilitas pengobatan kanker lainnya.
Gedung yang memiliki empat lantai itu juga memiliki 16 Poliklinik Onkologi, empat kamar operasi, ruang ICU, HCU, dan VIP.
Zulkarnain, pasien leukimia jenis CLL di RSUDZA meceritakan dirinya harus menjalani kemoterapi enam siklus. "Saya menjalani kemoterapi di RSUDZA, Alhamdulillah saya mendapatkan perawatan penuh dari dokter dan perawat," katanya.
Dia berharap sarana dan prasarana untuk ruang kemoterapi agar lebih ditingkatkan lagi sehingga semua pasien merasa nyaman saat kemoterapi. "Semoga Gedung Onkologi yang baru dibangun ini dapat segera dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Aceh," ujar Zulkarnain. CM
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh kini sudah memiliki Gedung Onkologi sebagai tempat khusus untuk menangani penyakit kanker.
"Jadi masyarakat tak perlu lagi ke luar Aceh untuk berobat sakit kanker, di gedung ini fasilitas penanganan sudah tersedia dengan baik," kata Sekda Taqwallah saat memberi arahan secara virtual kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut kegiatan zikir dan doa pagi, dari Gedung Onkologi RSUDZA, Senin, (21/3/2022).
Sekda mengatakan, setelah acara zikir berlangsung gedung tersebut diresmikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Dalam kesempatan itu, ia meminta para dokter dan perawat yang menangani pasien kanker untuk menceritakan tugasnya kepada peserta zikir. Salah satu pasien kanker juga ikut menceritakan riwayat sakit yang dialaminya.
Direktur RSUDZA Isra Firmansyah mengatakan, tingginya kasus kanker dan pasien yang harus dirujuk ke luar Aceh menjadi alasan mengapa pembangunan gedung onkologi tersebut dibutuhkan. "Di Aceh ada sekitar 10.800 jiwa yang mengalami sakit kanker," katanya.
Kanker yang paling mendominasi di Aceh adalah kanker payudara, kemudian ovarium dan Limfoma NonHodgkin.
Adapun fasilitas yang tersedia di Gedung Onkologi RSUDZA meliputi ruang rawat inap, rawat jalan, kemoterapi, bedah, Radiologi Diagnostik, Patologi Anatomi dan berbagai fasilitas pengobatan kanker lainnya.
Gedung yang memiliki empat lantai itu juga memiliki 16 Poliklinik Onkologi, empat kamar operasi, ruang ICU, HCU, dan VIP.
Zulkarnain, pasien leukimia jenis CLL di RSUDZA meceritakan dirinya harus menjalani kemoterapi enam siklus. "Saya menjalani kemoterapi di RSUDZA, Alhamdulillah saya mendapatkan perawatan penuh dari dokter dan perawat," katanya.
Dia berharap sarana dan prasarana untuk ruang kemoterapi agar lebih ditingkatkan lagi sehingga semua pasien merasa nyaman saat kemoterapi. "Semoga Gedung Onkologi yang baru dibangun ini dapat segera dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Aceh," ujar Zulkarnain. CM
(ars)