Penularan Penyakit Tuberkulosis di Kota Makassar Masih Tinggi

Jum'at, 18 Maret 2022 - 21:48 WIB
loading...
A A A
"Kalau kami targetkan tahun depan bisa bebas TB , yah boleh, tapi dimulai dari sekarang. Yang jelas semuanya terukur dibarengi kinerja yang jelas. Saya kira kehadiran kita semua di sini untuk mempercepat pemberantasan TB karena begitu gencarnya mau membebaskan Makassar dari penyakit TB," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar , Nursaidah Sirajuddin, menyebut pihaknya kini masif melakukan pelacakan terhadap masyarakat yang terduga terjangkit penyakit TB .

Sayangnya, inisiatif masyarakat untuk memeriksakan diri dinilai masih sangat rendah. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat agar melakukan skrining mandiri melalui aplikasi Sobat TB.

"Semua masyarakat bisa mengakses aplikasi itu. Ini kami sosialisasikan ke camat lurah yang sudah mendownload aplikasi Sobat TB, lalu mereka akan sosialisasi lagi di wilayahnya. Dari aplikasi itu, Dinkes bisa menarik data berapa banyak terduga, berapa banyak tidak terduga," jelas Ida, sapaan akrabnya.

Ida mejelaskan, tidak ada kelompok spesifik yang bisa terinfeksi TB. Semua kelompok masyarakat berpotensi terjangkit sebab TB tidak memiliki perbedaan dengan penyakit menular lainnya.

"Tapi ini bahayanya langsung menyerang paru-paru jika tidak dilakukan penanganan secara cepat," katanya.

Jika penanganan lambat dilakukan atau tidak maksimal, kata dia, maka bisa saja berdampak pada kematian pasien.

" Penyakit TB ini adalah penyakit yang bisa diobati, tetapi bila tidak diobati, bisa menyebabkan kematian. Yang dikhawatirkan sebenarnya apabila pengobatan reguler 6 bulan itu tidak maksimal. Jadi kami ada pemantauan lagi terkait bagaimana pasien yang kami tangani selama 6 bulan itu betul-betul sembuh," pungkas Ida.

Baca Juga: Triwulan Pertama 2019, Penderita TB di Gowa Meningkat 100 Orang

Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke-13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah Covid-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)