Cegah Penyebaran TBC, Skrining Massal Gratis Digelar di Medan
loading...
A
A
A
MEDAN - Penyebaran penyakit tuberculosis (TBC) menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi Kota Medan, Sumut. Oleh karena itu guna mencegah penyebarannya, maka dilaksanakan skrining massal terhadap ribuan orang.
Berdasarkan data Indonesia Tuberculosis Information System, per tahun 2021 diestimasikan terdapat lebih dari 18.900 kasus TBC di Kota Medan. Sedangkan TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk.
Sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar ketiga setelah India dan China.
Guna mempercepat target eliminasi TBC pada 2030, skrining massal dilakukan secara gratis kepada 5.000 warga Kota Medan. Pelaksanaanya digelar di di Kantor Kecamatan Medan Petisah oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dan ERHA.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri dalam kesempatan itu memberikan edukasi langsung bagi masyarakat terkait pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TBC dan cara pencegahannya.
“Peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisektor menjadi salah satu strategi yang kami lakukan dalam mencapai target eliminiasi tuberkulosis 2030. Harapannya melalui kolaborasi aktif seperti yang telah dilakukan hari ini, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pada katagori penyakit menular seperti Tuberkulosis,“ ujar Pocut dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022).
Sementara itu, ERHA berkomitmen dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah penyebaran TBC.
“Kami selalu percaya kualitas hidup yang baik menjadi faktor kunci dalam menyelesaikan masalah sosial yang terjadi. Screening TBC massal bersama Dinas Kesehatan Kota Medan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata yang kami harap dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi 5.000 pasien yang diperiksa, namun juga bagi orang-orang di sekelilingnya,” kata Andreas BayuAji, selaku Chief Corporate Affairs Arya Noble (induk usaha ERHA).
Diharapkan melalui kolaborasi holistik antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan, dapat tercipta keselarasan dalam memberantas isu dan masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat.
Berdasarkan data Indonesia Tuberculosis Information System, per tahun 2021 diestimasikan terdapat lebih dari 18.900 kasus TBC di Kota Medan. Sedangkan TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk.
Sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar ketiga setelah India dan China.
Guna mempercepat target eliminasi TBC pada 2030, skrining massal dilakukan secara gratis kepada 5.000 warga Kota Medan. Pelaksanaanya digelar di di Kantor Kecamatan Medan Petisah oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dan ERHA.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri dalam kesempatan itu memberikan edukasi langsung bagi masyarakat terkait pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TBC dan cara pencegahannya.
“Peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisektor menjadi salah satu strategi yang kami lakukan dalam mencapai target eliminiasi tuberkulosis 2030. Harapannya melalui kolaborasi aktif seperti yang telah dilakukan hari ini, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pada katagori penyakit menular seperti Tuberkulosis,“ ujar Pocut dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022).
Sementara itu, ERHA berkomitmen dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah penyebaran TBC.
“Kami selalu percaya kualitas hidup yang baik menjadi faktor kunci dalam menyelesaikan masalah sosial yang terjadi. Screening TBC massal bersama Dinas Kesehatan Kota Medan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata yang kami harap dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi 5.000 pasien yang diperiksa, namun juga bagi orang-orang di sekelilingnya,” kata Andreas BayuAji, selaku Chief Corporate Affairs Arya Noble (induk usaha ERHA).
Diharapkan melalui kolaborasi holistik antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan, dapat tercipta keselarasan dalam memberantas isu dan masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat.
(shf)