Gubernur Sulsel Minta Perusahaan Fintech Diatur dan Diawasi

Kamis, 17 Maret 2022 - 19:59 WIB
loading...
Gubernur Sulsel Minta...
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulsel, Kamis (17/3/2022). Foto: Dok Pemprov Sulsel
A A A
MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman , menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulsel, Kamis (17/3/2022). Pada kesempatan itu, Gubernur Sudirman membahas banyak hal, mulai dari UMKM hingga fintech.

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel menyampaikan, sejalan dengan nasional, ekonomi Sulsel mengalami pertumbuhan membaik dan lebih tinggi dibandingkan dengan capaian nasional. Dari sisi permintaan, pertumbuhan di triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan konsumsi RT, investasi dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi Sulsel 7,89 persen dan Nasional 5,02 persen.



Pada 2021, ekonomi Sulsel disebut berhasil keluar dari kontraksi dan masih konsisten berada di atas tingkat pertumbuhan nasional. Ekonomi Sulsel tumbuh 4,65 persen pada 2021 dari sebelumnya -0,71 persen.

Gubernur Sudirman menyampaikan, peningkatan ekonomi di Sulsel juga terjadi pada jumlah UMKM, yang juga merupakan sebagai salah satu penopang ekonomi daerah.

"Dalam 2 tahun meningkat dari 900 ribu jadi 1,5 juta UMKM terdaftar, jika 1 UMKM dengan 2 tenaga kerja, maka ada 3 juta orang bekerja pada sektor ini. Ini jumlah yang sangat besar menopang perekonomian masyarakat," kata Gubernur Sudirman.

Ia juga mendorong agar Sulsel dapat memacu kemandirian desa melalui BUMDes, perhatian perlu pada sektor ekonomi yang banyak bermanfaat bagi masyarakat seperti pertanian dan perikanan. "Demikian juga UMKM di desa sebab banyak petani dan nelayan yang juga berkecimpung di UMKM," sebutnya.



Bukan hanya itu, Gubernur Sulsel juga meminta OJK agar memberikan perhatian, dengan mengawasi dan mengatur fintech (financial technology) yang memang membutuhkan pengawasan ketat. Sehingga masyarakat tidak menjadi korban fintect ilegal.

Adapun Total PDRB Sulsel triwulan IV 2021 sebesar Rp142,06 triliun dengan kredit perbankan posisi Desember 2021 sebesar Rp129,4 triliun, lapangan usaha (LU) perdagangan, LU pertanian dan LU pengolahan menjadi pendorong utama akselarasi pertumbuhan TW 4 sehingga dapat tumbuh positif. Dilihat dari sisi pengeluaran, ekonomi Sulsel didorong oleh investasi dan konsumsi RT serta ekspor.

Aset perbankan di Sulsel posisi Januari 2022 tumbuh 6,11 persen (yoy). Total aset perbankan konvesional di Sulsel mencapai Rp150,6 triliun, dari total aset perbankan Rp162,5 triliun. Sementara market share perbankan syariah Sulsel sebesar 7,32 persen.

Adapun dalam rangka mendorong bergeraknya kembali sektor ril menuju masyarakat produktif dan aman covid-19 serta mendukung langkah pemerintah dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) Sulsel dan PT Bank Sulselbar menargetkan akan menyalurkan kredit Rp5,62 triliun ke beberapa sektor ekonomi. Sejak 2 Oktober 2020, PT Bank Sulselbar telah menerima dana dalam rangka PEN sebesar Rp 1 triliun.



Adapun program perluasan akses keuangan sektor pariwisata di tahun 2020 melalui (TPAKD) hadir dengan program kerja pembentukan unit usaha Bumdes pembiayaan homestay, pembiyaan kuliner dan industri penunjang pariwisata.

Fasilitas akses keuangan sentra bisnis syariah dengan target program pembentukan Islamic Business Ecosystem melalui pembentukan sentra bisnis syariah dengan pemberdayaan masyarakat masjid dan pesantren.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2711 seconds (0.1#10.140)