Basmin Mattayang Ingatkan Pelaksana Pilkades Jaga Netralitas
loading...
A
A
A
LUWU - Bupati Luwu, Basmin Mattayang mengingatkan panitia pemilihan kepala desa (Pilkades) untuk tetap menjaga kinerja dan netralitas saat Pilkades (24/03/2022) mendatang.
Hal itu disampaikan saat rapat koordinasi dan penandatangan pakta integritas Pilkades Damai Kabupaten Luwu 2022, di Tribun Lapangan Andi Djemma Belopa Kamis, (17/3/2022).
Dalam arahannya, Bupati Luwu meminta para calon kepala desa menjaga suhu politik Pilkades tetap aman tanpa ada gonto-gontokan dan gesekan di lapangan.
Bukan hanya para calon kepala desa , dirinya berpesan khusus kepada panitia pelaksana Pilkades agar tidak berpihak. Menurutnya, salah satu pemicu keributan dan sebuah kontestan politik karena wasit dan pelaksana ikut bermain.
"Saya minta panitia pelaksana, para camat dan pelaksana tugas kepala desa bekerja dengan jujur, tidak ada keberpihakan," serunya.
"Yang harus diawasi kepolisian bukan hanya calon tapi juga panitia Pilkades . Saya pesankan kepada peserta Pilkades, jika panitia curang silahkan laporkan, jangan ambil tindakan diluar hukum atau main hakim sendiri," lanjutnya.
Bupati Luwu dua periode ini mengingatkan, Wija To Luwu, selalu menjunjung tinggi budaya sipakatau, saling mengingatkan. "Dan saya ingatkan, jangan saling mencela. Bagi saya pantang cerita jelek orang dan pantang terima tamu yang datang menceritakan kejelekan seseorang," ujarnya.
Untuk diketahui, Pilkades serentak di Kabupaten Luwu diikuti 91 desa pada 24 Maret mendatang. Jumlah calon kepala desa yang dipastikan berkontestasi di Pilkades nanti sebanyak 265 orang calon.
"Saya kemungkinan tidak ada di Luwu tanggal 24 tersebut karena saya diberikan mandat dari Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri sebagai pemateri kaitannya implementasi Kabupaten Sehat, acaranya di Semarang," sebut Basmin Mattayang .
Dirinya kemudian berpesan khusus kepada seluruh calon kepala desa, ada 3 hal yang harus dipelihara sebagai kandidat atau calon pemimpin, pertama hatinya harus sehat, pikirannya harus sehat dan tindakannya harus sehat.
"Saya percaya calon kades di Luwu adalah orang sehat, nurani, pikiran dan tindakannya. Karena jika tidak dimiliki salah satunya saja jangan jadi calon kades. Kandidat tidak boleh saling mencela, caci maki dan menjelek-jelekan," sebutnya.
Bupati Luwu mengingatkan hanya orang hebat yang dicaci dan yang mencaci tentu bukanlah orang hebat. Diterangkan, jika masyarakat kita sudah cerdas, bukan lagi masyarakat seperti dulu.
"Sekarang era digital, masyarakat bisa saja mengontrol kelakuan kita di Social media, olehnya itu manfaatkan era digital ini dengan baik dalam pelaksanaan pemerintah melalui innovasi. Contoh yang dilakukan Desa Senga Selatan , yang memberikan pelayanan berbasis digitalisasi," urainya.
Terkait pelaksanaan pemerintahan, para kepala desa harus berinovasi. Contohi Desa Senga Selatan yang memberikan pelayanan berbasis digitalisasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Bustam, pelaksanaan Rakor dan penandatangan pakta integritas Pilkades Damai Kabupaten Luwu 2022, ingin menyatukan persepsi.
"Kita ingin menyatukan asumsi hawa Pilkades, itu adalah salah satu kegiatan program pemerintah yang dilaksanakan untuk tingkat desa setiap 6 tahun," katanya.
Hal itu disampaikan saat rapat koordinasi dan penandatangan pakta integritas Pilkades Damai Kabupaten Luwu 2022, di Tribun Lapangan Andi Djemma Belopa Kamis, (17/3/2022).
Dalam arahannya, Bupati Luwu meminta para calon kepala desa menjaga suhu politik Pilkades tetap aman tanpa ada gonto-gontokan dan gesekan di lapangan.
Bukan hanya para calon kepala desa , dirinya berpesan khusus kepada panitia pelaksana Pilkades agar tidak berpihak. Menurutnya, salah satu pemicu keributan dan sebuah kontestan politik karena wasit dan pelaksana ikut bermain.
"Saya minta panitia pelaksana, para camat dan pelaksana tugas kepala desa bekerja dengan jujur, tidak ada keberpihakan," serunya.
"Yang harus diawasi kepolisian bukan hanya calon tapi juga panitia Pilkades . Saya pesankan kepada peserta Pilkades, jika panitia curang silahkan laporkan, jangan ambil tindakan diluar hukum atau main hakim sendiri," lanjutnya.
Bupati Luwu dua periode ini mengingatkan, Wija To Luwu, selalu menjunjung tinggi budaya sipakatau, saling mengingatkan. "Dan saya ingatkan, jangan saling mencela. Bagi saya pantang cerita jelek orang dan pantang terima tamu yang datang menceritakan kejelekan seseorang," ujarnya.
Untuk diketahui, Pilkades serentak di Kabupaten Luwu diikuti 91 desa pada 24 Maret mendatang. Jumlah calon kepala desa yang dipastikan berkontestasi di Pilkades nanti sebanyak 265 orang calon.
"Saya kemungkinan tidak ada di Luwu tanggal 24 tersebut karena saya diberikan mandat dari Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri sebagai pemateri kaitannya implementasi Kabupaten Sehat, acaranya di Semarang," sebut Basmin Mattayang .
Dirinya kemudian berpesan khusus kepada seluruh calon kepala desa, ada 3 hal yang harus dipelihara sebagai kandidat atau calon pemimpin, pertama hatinya harus sehat, pikirannya harus sehat dan tindakannya harus sehat.
"Saya percaya calon kades di Luwu adalah orang sehat, nurani, pikiran dan tindakannya. Karena jika tidak dimiliki salah satunya saja jangan jadi calon kades. Kandidat tidak boleh saling mencela, caci maki dan menjelek-jelekan," sebutnya.
Bupati Luwu mengingatkan hanya orang hebat yang dicaci dan yang mencaci tentu bukanlah orang hebat. Diterangkan, jika masyarakat kita sudah cerdas, bukan lagi masyarakat seperti dulu.
"Sekarang era digital, masyarakat bisa saja mengontrol kelakuan kita di Social media, olehnya itu manfaatkan era digital ini dengan baik dalam pelaksanaan pemerintah melalui innovasi. Contoh yang dilakukan Desa Senga Selatan , yang memberikan pelayanan berbasis digitalisasi," urainya.
Terkait pelaksanaan pemerintahan, para kepala desa harus berinovasi. Contohi Desa Senga Selatan yang memberikan pelayanan berbasis digitalisasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Bustam, pelaksanaan Rakor dan penandatangan pakta integritas Pilkades Damai Kabupaten Luwu 2022, ingin menyatukan persepsi.
"Kita ingin menyatukan asumsi hawa Pilkades, itu adalah salah satu kegiatan program pemerintah yang dilaksanakan untuk tingkat desa setiap 6 tahun," katanya.
(agn)