Polda Jabar Imbau Warga Tak Terprovokasi Kasus Pembacokan Kiai

Sabtu, 12 Maret 2022 - 23:41 WIB
loading...
A A A
Pelaku berinisial SRN (33). Dalam melakukan aksinya, pelaku sangat sadis, karena tega membacok korban saat tengah khusuk berzikir. Bahkan, sebelum membacok KH Farid, tanpa rasa bersalah, pelaku juga tiba-tiba membacok Ny Anah, istri KH Farid dan keponakan KH Farid yang juga santri berinsial H.

Sebelum peristiwa itu terjadi, pemuda biadab tersebut sempat mendatangi kediaman KH Farid pukul 21.30 WIB untuk mencari KH Farid. "Pada saat itu, tersangka mempertanyakan korban (KH Farid), namun dijawab istrinya Pak Kiai sedang di musala, lalu tersangka keluar rumah," kata Ibrahim.

Namun, entah apa yang ada di pikiran pelaku, dia kembali ke rumah kiai tersebut dan langsung membacok kepala serta tangan istri KH Farid, Ny Anah menggunakan sebilah arit. "Tersangka ke luar rumah, sesaat kemudian balik lagi ke rumah dan langsung melakukan penganiayaan terhadap istri Pak Kiai," ungkap Ibrahim.



Usai membacok Ny Anah di bagian kepala dan tangannya, pelaku langsung menuju musala tempat KH Farid berada. Di tengah jalan, pelaku bertemu dengan korban H. Merasa dihalangi pelaku juga langsung membacok korban H dengan arit yang sama. "Usai membacok H, pelaku langsung melarikan diri ke musala dan menemui KH Farid yang tengah berzikir, dan langsung kembali melakukan penganiayaan," beber Ibrahim.

Saat peristiwa itu terjadi, banyak warga yang tengah mengikuti zikir bersama KH Farid. Alhasil, pelaku langsung ditangkap, dan sempat menjadi bulan-bulanan warga hingga babak belur.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi di lingkungan sekitar, polisi memastikan bahwa pelaku memiliki paham yang berbeda. Hal itu diperkuat oleh hasil pemeriksaan terhadap pelaku. Perbedaan paham membuat pelaku merasa terganggu oleh aktivitas zikir yang dilakukan korban dan kerap dihadiri banyak orang.

"Menurut tersangka, wirid bertentangan dengan fikih yang dia pahami. Pelaku menganggapnya sebagai pesugihan, jadi ini paham yang keliru paham yang dimiliki oleh tersangka. Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 junto Pasal 53 KUHP, dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," pungkas Ibrahim.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1808 seconds (0.1#10.140)