Gubernur Jatim Bahas Entrepreneur Leadership di LAN Makassar

Kamis, 10 Maret 2022 - 18:12 WIB
loading...
Gubernur Jatim Bahas...
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi pembicara dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan V di Puslatbang dan KMP LAN Makassar, Kamis (10/3/2022). Foto: Dok SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa , hadir menjadi pembicara dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan V, yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara RI di Kampus Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) dan Kajian Manajemen Pemerintahan (KMP) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar, Kamis (10/3/2022).

Di hadapan puluhan peserta pelatihan yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) dari berbagai lembaga dan kementerian se-Indonesia, Khofifah menyinggung entrepreneur leadership atau kepemimpinan kewirausahaan.

Menurut Khofifah , ASN diharapkan bisa mencontoh pola kerja CEO perusahaan dalam menghitung income atau pemasukan. Sebab, seorang CEO berani melakukan lompatan-lompatan kebijakan yang tidak jarang out of the box dan extraordinary.



Pola ini bisa diadaptasi oleh ASN di semua lini dalam menghitung anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Di ASN ini kan regulasinya beragam. Kadang mereka memiliki kecerdasan luar biasa tapi untuk mengambil keputusan extraordinary itu tidak semua berani mengambil keputusan, utamanya di eselon ll, eselon lll," ucap Khofifah .

Oleh sebab itu, lanjut dia, kepala daerah juga punya peranan yang signifikan dalam menggerakkan elemen yang adda di wilayahnya, baik di jajaran eksekutif, maupun dikomunikasikan dengan jajaran eksternal.

"Makanya tadi saya menyebut bahwa strong collaboration dan strong strong partnership adalah sebuah kebutuhan. Membangun konektifitas juga sebuah kebutuhan," ungkapnya.

Menurut mantan Menteri Sosial ini, yang perlu dibangun saat ini adalah kekuatan independensi yang saling memberikan penguatan. Oleh karena itu, jejaring yang dimiliki ASN harus kuat dan luas.

"We have to open mind. Jadi kalau masih close of mind, agak repot bergerak. Jadi kalau open minded, bisa membuka ruang pikiran memasukkan rekomendasi, saya rasa kita terus akan bisa beradaptasi dengan situasi apapun," pungkas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Gus Dur ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1915 seconds (0.1#10.140)