Sejarah Dakwah Sunan Drajat dan Ajaran Papali Pitu
loading...
A
A
A
Sunan Drajat adalah salah satu anggota Wali Songo yang memiliki nama asli Raden Qasim.
Dia juga memiliki nama lain yaitu Raden Syarifuddin, Raden Masyaikh Munad, Raden Hasyim, dan Raden Imam. Ia adalah putra dari Sunan Ampel . Semasa kecil ia dididik oleh ayahnya di Pesantren Ampel Denta milik ayahnya.
Setelah beranjak dewasa, Sunan Ampel mengutus Sunan Drajat untuk berdakwah di pesisir pantai Pulau Jawa. Sunan Drajat tidak hanya menyebarkan Islam, namun ia juga memiliki jiwa sosial tinggi yang senantiasa memperhatikan kaum fakir miskin dan mengutamakan kesejahteraan sosial.
Ajaran Sunan Drajat yang paling dikenal adalah pepali pitu atau tujuh dasar tujuan. Yang menggambarkan teladan dalam sikap, yang mencakup tujuh falsafah yang dijadikan pijakan dalam kehidupan. Ketujuh falsafah tersebut yakni.
- Memangun resep tyasing suasama (membuat senang hati orang lain)
- Jroning suka kudu eling lan waspodo (disaat bahagia hendaknya tetap ingat Allah dan waspada)
- Laksitaning subrata tan nyipta marang pringga bayaning lampah (mencapai cita-cita tanpa menghiraukan halangan)
- Meper hardaning pancadriya (senantiasa berjuang melawan hawa nafsu)
- Heneng hening henung (dalam diam akan mencapai keheningan dan dalam keheningan akan mencapai kebebasan mulia)
- Mulya guna panca waktu (mencapai kemuliaan dengan menjalankan sholat lima waktu)
Dia juga memiliki nama lain yaitu Raden Syarifuddin, Raden Masyaikh Munad, Raden Hasyim, dan Raden Imam. Ia adalah putra dari Sunan Ampel . Semasa kecil ia dididik oleh ayahnya di Pesantren Ampel Denta milik ayahnya.
Setelah beranjak dewasa, Sunan Ampel mengutus Sunan Drajat untuk berdakwah di pesisir pantai Pulau Jawa. Sunan Drajat tidak hanya menyebarkan Islam, namun ia juga memiliki jiwa sosial tinggi yang senantiasa memperhatikan kaum fakir miskin dan mengutamakan kesejahteraan sosial.
Ajaran Sunan Drajat yang paling dikenal adalah pepali pitu atau tujuh dasar tujuan. Yang menggambarkan teladan dalam sikap, yang mencakup tujuh falsafah yang dijadikan pijakan dalam kehidupan. Ketujuh falsafah tersebut yakni.
- Memangun resep tyasing suasama (membuat senang hati orang lain)
- Jroning suka kudu eling lan waspodo (disaat bahagia hendaknya tetap ingat Allah dan waspada)
- Laksitaning subrata tan nyipta marang pringga bayaning lampah (mencapai cita-cita tanpa menghiraukan halangan)
- Meper hardaning pancadriya (senantiasa berjuang melawan hawa nafsu)
- Heneng hening henung (dalam diam akan mencapai keheningan dan dalam keheningan akan mencapai kebebasan mulia)
- Mulya guna panca waktu (mencapai kemuliaan dengan menjalankan sholat lima waktu)