Sejarah Dakwah Sunan Drajat dan Ajaran Papali Pitu

Rabu, 09 Maret 2022 - 05:36 WIB
loading...
Sejarah Dakwah Sunan Drajat dan Ajaran Papali Pitu
Sunan Drajat adalah salah satu anggota Wali Songo yang memiliki nama asli Raden Qasim. (Ist)
A A A
Sunan Drajat adalah salah satu anggota Wali Songo yang memiliki nama asli Raden Qasim.

Dia juga memiliki nama lain yaitu Raden Syarifuddin, Raden Masyaikh Munad, Raden Hasyim, dan Raden Imam. Ia adalah putra dari Sunan Ampel . Semasa kecil ia dididik oleh ayahnya di Pesantren Ampel Denta milik ayahnya.

Setelah beranjak dewasa, Sunan Ampel mengutus Sunan Drajat untuk berdakwah di pesisir pantai Pulau Jawa. Sunan Drajat tidak hanya menyebarkan Islam, namun ia juga memiliki jiwa sosial tinggi yang senantiasa memperhatikan kaum fakir miskin dan mengutamakan kesejahteraan sosial.

Ajaran Sunan Drajat yang paling dikenal adalah pepali pitu atau tujuh dasar tujuan. Yang menggambarkan teladan dalam sikap, yang mencakup tujuh falsafah yang dijadikan pijakan dalam kehidupan. Ketujuh falsafah tersebut yakni.

- Memangun resep tyasing suasama (membuat senang hati orang lain)

- Jroning suka kudu eling lan waspodo (disaat bahagia hendaknya tetap ingat Allah dan waspada)

- Laksitaning subrata tan nyipta marang pringga bayaning lampah (mencapai cita-cita tanpa menghiraukan halangan)

- Meper hardaning pancadriya (senantiasa berjuang melawan hawa nafsu)

- Heneng hening henung (dalam diam akan mencapai keheningan dan dalam keheningan akan mencapai kebebasan mulia)

- Mulya guna panca waktu (mencapai kemuliaan dengan menjalankan sholat lima waktu)

- Catur piwulang yang meliputi menehono teken marang wong kang wuto (berikan tongkat pada orang buta), menehono mangan marang wong kang luwe (berikan makan pada orang lapar), menehono busana marang wong kang wuda (berikan pakaian pada orang telanjang), dan menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (berikan tempat berteduh pada orang kehujanan).

Dalam sejarahnya Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang Wali pencipta tembang Mocopat yakni Pangkur. Sisa - sisa gamelan Singo meng­kok-nya Sunan Drajat kini tersimpan di Museum Daerah. Baca: Karomah Sunan Drajat Diselamatkan Ikan Cucut dan Talang saat Perahu Dihantam Badai.

Untuk menghormati jasa -jasa Sunan Drajat sebagai seorang Wali penyebar agama Islam di wilayah Lamongan dan untuk melestarikan budaya serta benda-benda bersejarah peninggalannya Sunan Drajat, keluarga dan para sahabatnya yang berjasa pada penyiaran agama Islam, Pemerintah Kabupaten Lamongan mendirikan Museum Daerah Sunan Drajat disebelah timur Makam. Museum ini telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur tanggal 1 Maret 1992.

Upaya Bupati Lamongan R. Mohamad Faried untuk menyelamatkan dan melestarikan warisan sejarah bangsa ini mendapat dukungan penuh Gubernur Jawa Timur dengan alokasi dana APBD I yaitu pada tahun 1992 dengan pemugaran Cungkup dan pembangunan Gapura Paduraksa senilai Rp.98 juta dan anggaran Rp.100 juta untuk pembangunan kembali Mesjid Sunan Drajat yang diresmikan oleh Menteri Penerangan RI tanggal 27 Juni 1993. Baca Juga: Kisah Sunan Ampel dan Petuah Jawa Moh Limo yang Melegenda.

Pada tahun 1993 sampai 1994 pembenahan dan pembangunan Situs Makam Sunan Drajat dilanjutkan dengan pembangunan pagar kayu berukir, renovasi paséban, balé ranté serta Cungkup Sitinggil dengan dana APBD I Jawa Timur sebesar RP. 131 juta yang diresmikan Gubernur Jawa Timur M. Basofi Sudirman tanggal 14 Januari 1994.

sumber
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)