Miris! Gedung DPRD Kabupaten Natuna jadi Tempat Pesta Terlarang
loading...
A
A
A
NATUNA - Pesta terlarang, diduga sering digelar sejumlah pemuda di Gedung DPRD Kabupaten Natuna. Kelompok pemuda tersebut, sering menggelar pesta mabuk lem dan minuman keras (Miras) di gedung yang seharusnya menjadi tempat para wakil rakyat berkantor.
Gedung DPRD Kabupaten Natuna, yang dibangun sejak tahun 2014 lalu, kini kondisinya dibiarkan mangkrak. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Natuna, Marzuki mengatakan, gedung DPRD yang mangkrak tersebut sudah lama tidak digunakan.
Bangunan kosong ini, menurutnya diduga menjadi tempat kenakalan para remaja. "Hari ini ditemukan ada remaja yang memanfaatkan gedung kosong tersebut. Ada ditemukan lemdan obat batuk untuk mabuk-mabukan," ujar Marzuki, Selasa (8/3/2022).
Politisi Partai Gerindra Kabupaten Natuna, meminta Satpol PP Kabupaten Natuna, untuk melakukan patroli pada jam malam. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir tidak kejahatan atau kenakalan para remaja.
Menurutnya, gedung DPRD Kabupaten Natuna, yang mangkrak tersebut merupakan aset pemerintah daerah. Meski dalam waktu dekat akan dilanjutkan pembangunannya, namun tidak boleh dibiarkan begitu saja. "Pada jam malam, baiknya dilakukan patroli. Itu aset kita, kalau dibiarkan seperti barang tak bertuan," katanya.
Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menuturkan, sering menemukan adanya bekas bungkusan obat batuk di lingkungan gedung kosong tersebut. Hal ini ditemukan saat pemerintah daerah melaksanakan gotong royong pembersihan lingkuhan gedung.
Para orang tua dimintanya untuk memperhatikan anak-anaknya. Kenakalan para remaja merupakan tanggung jawab bersama, termasuk orang tua dan pemerintah. "Salah satu contoh pendidikan kedinasan itu mensyaratkan fisik. Anak-anak kita banyak yang tak lulus karena fisiknya tak terpenuhi. Dari kecil harus dikasih tahu jangan merokok atau mabuk," tegas Rodhial Huda.
Pemkab Natuna, menurutnya terus berkoordinasi pada pihak kepolisian untuk melakukan patroli di setiap wilayah Kabupaten Natuna. Sehingga tidak menjadi sarang kenakalan remaja. Selain itu, pembangunan gedung DPRD Kabupaten Natuna itu akan dilanjutkan dalam waktu dekat. "Kita berkoordinasi juga sama polisi. Kadang bukan anak kecil juga, tapi orang tua juga ada yang nakal," katanya.
Gedung DPRD Kabupaten Natuna, yang dibangun sejak tahun 2014 lalu, kini kondisinya dibiarkan mangkrak. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Natuna, Marzuki mengatakan, gedung DPRD yang mangkrak tersebut sudah lama tidak digunakan.
Bangunan kosong ini, menurutnya diduga menjadi tempat kenakalan para remaja. "Hari ini ditemukan ada remaja yang memanfaatkan gedung kosong tersebut. Ada ditemukan lemdan obat batuk untuk mabuk-mabukan," ujar Marzuki, Selasa (8/3/2022).
Baca Juga
Politisi Partai Gerindra Kabupaten Natuna, meminta Satpol PP Kabupaten Natuna, untuk melakukan patroli pada jam malam. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir tidak kejahatan atau kenakalan para remaja.
Menurutnya, gedung DPRD Kabupaten Natuna, yang mangkrak tersebut merupakan aset pemerintah daerah. Meski dalam waktu dekat akan dilanjutkan pembangunannya, namun tidak boleh dibiarkan begitu saja. "Pada jam malam, baiknya dilakukan patroli. Itu aset kita, kalau dibiarkan seperti barang tak bertuan," katanya.
Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menuturkan, sering menemukan adanya bekas bungkusan obat batuk di lingkungan gedung kosong tersebut. Hal ini ditemukan saat pemerintah daerah melaksanakan gotong royong pembersihan lingkuhan gedung.
Para orang tua dimintanya untuk memperhatikan anak-anaknya. Kenakalan para remaja merupakan tanggung jawab bersama, termasuk orang tua dan pemerintah. "Salah satu contoh pendidikan kedinasan itu mensyaratkan fisik. Anak-anak kita banyak yang tak lulus karena fisiknya tak terpenuhi. Dari kecil harus dikasih tahu jangan merokok atau mabuk," tegas Rodhial Huda.
Pemkab Natuna, menurutnya terus berkoordinasi pada pihak kepolisian untuk melakukan patroli di setiap wilayah Kabupaten Natuna. Sehingga tidak menjadi sarang kenakalan remaja. Selain itu, pembangunan gedung DPRD Kabupaten Natuna itu akan dilanjutkan dalam waktu dekat. "Kita berkoordinasi juga sama polisi. Kadang bukan anak kecil juga, tapi orang tua juga ada yang nakal," katanya.
(eyt)