1 Balita Positif COVID-19, Ini yang Dilakukan Pemdes Pandanlandung
loading...
A
A
A
MALANG - Satu balita di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, dilaporkan positif terpapar COVID-19. Sebelumnya, balita yang masih berusia 10 bulan ini telah menjalani perawatan di rumah sakit akibat bronkitis.
(Baca juga: Rutin Nge-gym, Park Seo-joon Akan Jadi Pesepakbola )
Menurut Kaur Perencanaan Pemdes Pandanlandung, Doni Andriawan balita tersebut sudah dua kali dirawat di rumah sakit. Terakhir menjalani rawat inap pada Sabtu-Rabu (6-10/6/2020).
"Setelah dirawat di rumah sakit, pada Rabu (10/6/2020) dipulangkan dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sehingga kami dari Pemdes Pandanlandung, langsung memberikan layanan kepada keluarga balita tersebut untuk isolasi mandiri," tuturnya.
(Baca juga: Kesabaran Polwan-polwan Cantik Redam Demonstrasi Saat Pandemi )
Pada Minggu (14/6/2020) hasil tes swab dari Dinkes Kabupaten Malang, keluar. Hasilnya balita tersebut dinyatakan positif. Petugas kesehatan dari Puskesmas Wagir, akhirnya melakukan penlusuran terhadap siapa saja yang pernah kontak dengan pasien dan melakukan rapid test pada Senin (15/6/2020).
Hasil rapid test terhadap 12 orang yang pernah bersinggungan dengan pasien, menurut Doni semuanya non reaktif. Namun, semuanya tetap diminta untuk isolasi mandiri. "Totalnya ada 13 orang yang menjalani isolasi mandiri. Mereka berada di empat rumah," terangnya.
Selama menjalani isolasi mandiri, seluruh kebutuhan keluarga tersebut dipenuhi oleh Pemdes Pandanlandung. Anggaran untuk pemenuhan kebutuhan keluarga yang menjalani isolasi mandiri, telah dianggarkan dalam APBDes Pandanlandung.
"Total anggaran dalam APBDes pandanlandung, yang disediakan untuk pelayanan masa pandemi COVID-19 ini mencapai Rp198 juta. Di antaranya untuk anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi keluarga terdampak COVID-19, serta untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga yang menjalani isolasi," terang Doni.
(Baca juga: Lakoni Laga Tertutup, Kapten Liverpool Janji Tak Banyak Teriak )
Sementara itu Kepala Desa Pandanlandung, Wiroso Hadi menegaskan, dengan adanya kasus ini masyarakat diimbau melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. "Protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat, di antaranya cuci tangan pakai sabun di air mengalir, jaga jarak, serta mengenakan masker," tegasnya.
Dia juga meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada sehingga bisa memutus mata rantai penularan COVID-19. "Masyarakat juga kami minta tidak mengucilkan keluarga yang sedang menjalankan isolasi mandiri, dan tetap memberikan dukungan untuk mempercepat kesembuhan," pungkas Wiroso.
(Baca juga: Rutin Nge-gym, Park Seo-joon Akan Jadi Pesepakbola )
Menurut Kaur Perencanaan Pemdes Pandanlandung, Doni Andriawan balita tersebut sudah dua kali dirawat di rumah sakit. Terakhir menjalani rawat inap pada Sabtu-Rabu (6-10/6/2020).
"Setelah dirawat di rumah sakit, pada Rabu (10/6/2020) dipulangkan dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sehingga kami dari Pemdes Pandanlandung, langsung memberikan layanan kepada keluarga balita tersebut untuk isolasi mandiri," tuturnya.
(Baca juga: Kesabaran Polwan-polwan Cantik Redam Demonstrasi Saat Pandemi )
Pada Minggu (14/6/2020) hasil tes swab dari Dinkes Kabupaten Malang, keluar. Hasilnya balita tersebut dinyatakan positif. Petugas kesehatan dari Puskesmas Wagir, akhirnya melakukan penlusuran terhadap siapa saja yang pernah kontak dengan pasien dan melakukan rapid test pada Senin (15/6/2020).
Hasil rapid test terhadap 12 orang yang pernah bersinggungan dengan pasien, menurut Doni semuanya non reaktif. Namun, semuanya tetap diminta untuk isolasi mandiri. "Totalnya ada 13 orang yang menjalani isolasi mandiri. Mereka berada di empat rumah," terangnya.
Selama menjalani isolasi mandiri, seluruh kebutuhan keluarga tersebut dipenuhi oleh Pemdes Pandanlandung. Anggaran untuk pemenuhan kebutuhan keluarga yang menjalani isolasi mandiri, telah dianggarkan dalam APBDes Pandanlandung.
"Total anggaran dalam APBDes pandanlandung, yang disediakan untuk pelayanan masa pandemi COVID-19 ini mencapai Rp198 juta. Di antaranya untuk anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi keluarga terdampak COVID-19, serta untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga yang menjalani isolasi," terang Doni.
(Baca juga: Lakoni Laga Tertutup, Kapten Liverpool Janji Tak Banyak Teriak )
Sementara itu Kepala Desa Pandanlandung, Wiroso Hadi menegaskan, dengan adanya kasus ini masyarakat diimbau melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. "Protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat, di antaranya cuci tangan pakai sabun di air mengalir, jaga jarak, serta mengenakan masker," tegasnya.
Dia juga meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada sehingga bisa memutus mata rantai penularan COVID-19. "Masyarakat juga kami minta tidak mengucilkan keluarga yang sedang menjalankan isolasi mandiri, dan tetap memberikan dukungan untuk mempercepat kesembuhan," pungkas Wiroso.
(eyt)