Diguncang Gempa M4,8 Bayah Banten, Bangunan Sekolah di Sukabumi Ambruk
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Sebuah atap bangunan sekolah ambruk akibat diguncang gempabumi di Kampung Sindangkasih, Desa Cibenda, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (28/2/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 yang berpusat di 49 km Barat Daya Bayah-Banten mengakibatkan bangunan SDN Cibenda 1 mengalami kerusakan yang sangat berat. Atap bangunan yang ambruk menimpa plafon dan barang-barang yang ada di dalam ruangan kelas.
Atim (50) penjaga sekolah mengatakan bahwa pada waktu kejadian, dirinya sedang berada di rumahnya yang kebetulan lokasinya berdekatan dengah sekolah tersebut.
"Sekira pukul 22.38 WIB saat kejadian gempa dan terasa getarannya terdengar suara sangat keras dan ketika dilihat atap bangunan sekolah sudah ambruk rusak berat," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (1/4/2022).
Atim menambahkan bahwa bagunan ruang kelas yang mengalami rusak berat terjadi pada ruangan yang dipakai oleh kelas 1, 2 dan gudang sekolah dengan ukuran keseluruhan 7x14 meter. Namun kerusakan tersebut mengancam juga ke bangunan ruangan yang lainnya.
Sementara itu Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas, Idrus Stansah mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Ciemas, perangkat Desa Cibenda dan kepala sekolah SDN Cibenda 1.
Hal itu untuk pendataan serta memberikan himbauan kepasa murid-murid dan guru untuk tetap waspada akan adanya gempa susulan.
"Tidak ada korban luka dan jiwa dalam kejadian tersebut, jumlah kerugian dalam bencana ini masih dalam hitungan petugas. Petugas gabungan bersama guru sekolah mengevakuasi buku-buku dan arsip-arsip sekolah dan alat lainnya yang masih bisa diselamatkan, sedangkan atap bangunan yang roboh masih belum dievakuasi," pungkasnya.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 4,8 yang berpusat di 49 km Barat Daya Bayah-Banten mengakibatkan bangunan SDN Cibenda 1 mengalami kerusakan yang sangat berat. Atap bangunan yang ambruk menimpa plafon dan barang-barang yang ada di dalam ruangan kelas.
Atim (50) penjaga sekolah mengatakan bahwa pada waktu kejadian, dirinya sedang berada di rumahnya yang kebetulan lokasinya berdekatan dengah sekolah tersebut.
"Sekira pukul 22.38 WIB saat kejadian gempa dan terasa getarannya terdengar suara sangat keras dan ketika dilihat atap bangunan sekolah sudah ambruk rusak berat," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (1/4/2022).
Atim menambahkan bahwa bagunan ruang kelas yang mengalami rusak berat terjadi pada ruangan yang dipakai oleh kelas 1, 2 dan gudang sekolah dengan ukuran keseluruhan 7x14 meter. Namun kerusakan tersebut mengancam juga ke bangunan ruangan yang lainnya.
Sementara itu Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas, Idrus Stansah mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Ciemas, perangkat Desa Cibenda dan kepala sekolah SDN Cibenda 1.
Baca Juga
Hal itu untuk pendataan serta memberikan himbauan kepasa murid-murid dan guru untuk tetap waspada akan adanya gempa susulan.
"Tidak ada korban luka dan jiwa dalam kejadian tersebut, jumlah kerugian dalam bencana ini masih dalam hitungan petugas. Petugas gabungan bersama guru sekolah mengevakuasi buku-buku dan arsip-arsip sekolah dan alat lainnya yang masih bisa diselamatkan, sedangkan atap bangunan yang roboh masih belum dievakuasi," pungkasnya.
(shf)