Kematian Akibat Omicron di Surabaya Masih Didominasi Lansia

Kamis, 24 Februari 2022 - 03:17 WIB
loading...
Kematian Akibat Omicron...
Ilustrasi pemakaman pasien Covid-19. Foto: Istimewa/SINDOnews
A A A
SURABAYA - Penularan COVID-19 varian Omicron terus mengancam. Sampai saat ini, angka kematian masih didominasi para lansia dengan komorbid.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menuturkan, angka kematian COVID-19 saat ini meningkat dibanding bulan Januari 2022. Namun, sebagian besar kasus meninggal itu dirawat di rumah sakit dengan kategori lansia, belum vaksin disertai dengan komorbid atau penyakit penyerta.

"Untuk persentase BOR rumah sakit yang terpakai per tanggal 20 Februari 2022, yaitu 42,34 persen. Persentase BOR menunjukkan persentase keterpakaian tempat tidur ruang COVID-19 yang ada di rumah sakit," katanya, Rabu (23/2/2022).



Ia melanjutkan, tidak semua pasien terkonfirmasi dirawat di rumah sakit. Pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka dengan gejala sedang hingga berat.

"Sedangkan pasien dengan tanpa gejala dan gejala ringan, diarahkan ke isolasi terpusat yang disediakan oleh pemerintah atau isoman dengan pemantauan intensif dari puskesmas wilayah atau mengakses telemedicine," jelasnya.

Nanik juga memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus upaya menekan dan mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Pahlawan. Mulai dari meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing, Treatment). Serta, melakukan tracing cepat kasus COVID-19 <48 Jam berkolaborasi bersama 3 pilar.



"Selain itu, Pemkot Surabaya juga meningkatkan testing COVID-19 dengan kegiatan surveilans aktif, serta melakukan operasi yustisi penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

Tak hanya itu, Nanik juga menyebut, bahwa pelaksanaan swab hunter dan vaksin hunter juga kembali dimasifkan di 31 kecamatan Surabaya. Juga, menerapkan swab massal di tempat yang berisiko. Apabila ditemukan kasus positif, maka langsung dilakukan evakuasi cepat ke tempat isolasi terpusat.

"Pemkot juga melakukan blocking area pada wilayah teridentifikasi adanya kasus positif. Serta, mengoptimalkan giat vaksinasi terutama vaksinasi booster," tukasnya.
(hsk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1924 seconds (0.1#10.140)