Ratusan Nakes, Dokter dan ASN di Majalengka Positif Covid-19
loading...
Ilustrasi nakes. Foto: Istimewa
A
A
A
MAJALENGKA - Ratusan tenaga kesehatan, termasuk dokter, di Kabupaten Majalengka, positif Covid-19. Selain itu, sejumlah ASN di beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) juga tercatat berstatus terkonfirmasi positif.
Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan, ada seratus lebih nakes yang berstatus positif Covid-19. Dari ratusan nakes itu, salah satunya adalah dokter.
"Sekarang yang lebih memprihatinkan lagi nakes kita 102 kena. Kalau dokter ada 1 orang, kalau gak salah. Spesialis anak di (RSUD) Cideres," kata Karna, Rabu (23/2/2022).
Selain kalangan nakes, jelas Karna, Covid juga menghajar sejumlah pegawai di beberapa OPD. Sedikitnya ada 4 OPD yang pegawainya berstatus terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ini menyebar di beberapa OPD nih. Dinas Kesehatan ada, Disnaker KUKM, Disdik, BKPSDM," jelas Karna.
Bagi OPD yang pegawainya terkonfirmasi positif, jelas dia, untuk sementara ditutup. Hal itu untuk mempermudah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi ketika ada yang terkonfirmasi di sebuah instansi atau sekolah atau objek wisata kita akan mengambil langkah penutupan sementara sampai terpetakannya kontak erat siapa-siapa saja. Kemudian di-swab, hasil swabnya negatif, tentu kita lanjut lagi," pungkasnya.
Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan, ada seratus lebih nakes yang berstatus positif Covid-19. Dari ratusan nakes itu, salah satunya adalah dokter.
"Sekarang yang lebih memprihatinkan lagi nakes kita 102 kena. Kalau dokter ada 1 orang, kalau gak salah. Spesialis anak di (RSUD) Cideres," kata Karna, Rabu (23/2/2022).
Selain kalangan nakes, jelas Karna, Covid juga menghajar sejumlah pegawai di beberapa OPD. Sedikitnya ada 4 OPD yang pegawainya berstatus terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ini menyebar di beberapa OPD nih. Dinas Kesehatan ada, Disnaker KUKM, Disdik, BKPSDM," jelas Karna.
Bagi OPD yang pegawainya terkonfirmasi positif, jelas dia, untuk sementara ditutup. Hal itu untuk mempermudah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi ketika ada yang terkonfirmasi di sebuah instansi atau sekolah atau objek wisata kita akan mengambil langkah penutupan sementara sampai terpetakannya kontak erat siapa-siapa saja. Kemudian di-swab, hasil swabnya negatif, tentu kita lanjut lagi," pungkasnya.
(hsk)
Lihat Juga :
