Angka Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Tinggi, Sehari Rata-rata 300 Pasien Meninggal

Selasa, 10 Agustus 2021 - 08:51 WIB
loading...
Angka Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Tinggi, Sehari Rata-rata 300 Pasien Meninggal
Penambahan kasus baru COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) terus mengalami penurunan. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Angka kasus kematian akibat COVID-19 di Jatim, masih tinggi. Rata-rata 300 kasus/hari. Bahkan tertinggi secara nasional. Mengacu data dari Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim per Senin (9/8/2021), penambahan kasus COVID-19 di Jatim sebanyak 1.965 kasus. Sedangkan tingkat kematian bertambah 305 kasus.



Sementara, untuk kasus baru COVID-19 di Jatim terus mengalami penurunan. Pada pertengahan Juli lalu, penambahan kasus pernah menyentuh angka 8.000 kasus lebih dalam sehari. Saat ini, sudah berkurang di angka rata-rata 2.000 kasus/hari.



Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengakui bahwa tingkat kematian di Jatim akibat COVID-19 cukup tinggi. "Ini artinya, varian ini (Delta) memang berat. BOR ICU masih tinggi (73 persen), angka kematiannya masih tinggi. Berarti (varian Delta) lebih ganas. Maka tetap protokol kesehatan. Imunisasi harus. Varian Delta ini lebih ganas dan lebih menular," katanya di Gedung Negara Grahadi, Senin (9/8/2021).



Data Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim juga menunjukkan, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jatim mencapai 80,62 persen. Angka itu lebih rendah dibanding Banten yang mencapai 85,37 persen, DKI Jakarta 97,22 persen, Jawa Barat 85,41 persen dan Jawa Tengah 84,32 persen.

Secara akumulatif, jumlah pasien COVID-19 di Jatim yang meninggal dunia sebanyak 23,292 kasus. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi secara nasional. Disusul Jawa Tengah sebanyak 23.007 kasus, DKI Jakarta 12.812 kasus, Jawa Barat sebanyak 10.497 kasus dan Yogyakarta 3.957 kasus.



"Salah satu penyebab tingginya angka kematian COVID-19 adalah terlambat mendapat penanganan. Banyak pasien COVID-19 yang datang ke rumah sakit dengan saturasi oksigennya dibawah 90. Sementara di UGD mereka masih antre," ujar Joni.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)