Grafik Angka Positif dan Kematian COVID-19 di Blitar Semakin Memuncak

BLITAR - Tiga hari di awal bulan Agustus (1-3 Agustus), kasus positif baru COVID-19 di Kabupaten Blitar bertambah 165 kasus. Selama tiga hari itu, angka kematian juga naik 52 kasus. Semua pasien yang meninggal dunia tidak ada yang memiliki penyakit penyerta (Komorbit).

Baca juga: 3 Nelayan Nyaris Tewas Disiksa dan Ditusuk Samurai, Kapalnya Dibakar di Perairan Cermin

Juru Bicara Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Eko Wahyudi mengungkapkan angka kesembuhan pada Selasa (3/8/2021) ini bertambah 50 pasien. "Sembuh hari ini 50," ujar Eko dalam keterangan resminya, Selasa malam (3/8/2021).

Baca juga: Oknum Anggota DPRD Padangsidimpuan Adu Jotos Dengan Sopir Pimpinan Dewan

Dari data yang dirilis, jumlah kasus positif dalam tiga hari berlangsung fluktuatif. Pada 1 Agustus 16 kasus. Pada 2 Agustus naik tajam 51 kasus, dan pada Selasa ini (3/8) meroket 98 kasus. Begitu juga dengan kasus kematian. Pada 1 Agustus terdapat tambahan 19 kasus.

Kemudian 2 Agustus bertambah 15 kasus dan pada Selasa (3/8) bertambah lagi 18 kasus. "Pasien konfirm yang meninggal karena Covid, 18," kata Eko. Secara akumulatif, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar hingga 3 Agustus 2021 sebanyak 8.434 kasus.

Perinciannya, 6.471 orang sembuh, 1.178 orang meninggal dunia, 411 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 80 orang diisolasi di gedung isolasi dan 294 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara di bulan Agustus ini Kabupaten Blitar mulai fokus vaksinasi tahap ketiga.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Miftahul Huda mengatakan, ada 3.500 tenaga kesehatan yang akan mengikuti vaksinasi tahap ketiga. "Pelaksanaan bertahap menunggu distribusi vaksin," ujar Huda. Rencananya, vaksinasi ketiga untuk para nakes akan memakai merek Moderna.

Pasokan vaksin dari pusat masih dalam proses distribusi. Selain vaksinasi tahap ketiga, menurut Huda vaksinasi tahap kedua untuk masyarakat dan warga lansia juga tengah berjalan. "Kami juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar Huda.