Nasib Tragis Ibunda Gajah Mada, Dewi Andong Sari yang Bunuh Diri di Gunung Ratu

Senin, 21 Februari 2022 - 05:48 WIB
loading...
A A A
Saat ia hendak turun dari bukit, Dewi Andong Sari menitipkan bayinya pada dua hewan peliharaan yang selama ini menemaninya, yaitu seekor kucing bernama condromowo dan seekor musang putih.



Dua hewan ini melawan seekor ular besar yang hendak memangsa bayi Dewi Andong Sari, hingga mulut mereka berlumuran darah. Tetapi, Dewi Andong Sari yang baru tiba dari mandi di sendang bawah bukit, justru mengira peliharaannya tersebut telah memakan si bayi. Padahal bayi tersebut masih hidup dan tersembunyi di balik dedaunan.

Lalu Dewi Andong Sari bunuh diri di Gunung Ratu. Ia merasa bersalah telah membunuh kucing condromowo dan musang putih. Ki Gede Sidowayah seorang pamong desa saat itu yang menemukan bayi Dewi Andong Sari.

Ia juga yang mengubur jasad wanita cantik itu, juga kucing dan musang yang telah mati. Bayi Dewi Andong Sari oleh Ki Gede Sidowayah kemudian dititipkan kepada adik perempuannya, yakni Janda Wara Wuri, di Modo.



Anak Dewi Andong Sari itu kemudian dijuluki Joko Modo (seorang jejaka yang berasal dari Modo). Ketika menginjak dewasa, Joko Modo dibawa Ki Gede Sidowayah ke Malang untuk menjadi seorang prajurit Majapahit.

Siapa sangka, dia berhasil menjadi mahapatih dengan nama Gajah Mada. Komplek makam Dewi Andong Sari terlihat rapi setelah dipugar. Ada dua tempat semacam pendopo kecil untuk beristirahat pengunjung.

Kuburan kucing condromowo dan garangan putih (musang) terletak di atas tanah tepat di samping makam. Demikian, ulasan singkat ibu Gajah Mada yang berakhir tragis. Semoga memberi manfaat.

Sumber tambahan:
Dhurorudin Mashad, Muslim Bali, Pustaka Al-Kautsar, 2014.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4893 seconds (0.1#10.24)