Jaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Andalkan Bantaran Sungai
loading...
A
A
A
SURABAYA - Stabilitas ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 menjadi kunci. Di Surabaya, bantaran sungai Kalimas akan dimaksimalkan untuk bisa mencukupi kebutuhan warga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang menuturkan, pemanfaatan lahan kosong sebagai tempat urban farming terus ditingkatkan.
Puluhan ribu jenis tanaman pangan yang sedang gencar ditanam itu ialah ketela rambat, ketela pohon dan pisang. Sejak 28 Mei – 11 Juni 2020, ada 30.653 batang ketela pohon yang telah ditanam. “Kalau yang ketela rambat 3.774 jumlahnya dan ada pohon pisang juga,” kata Herlambang, Sabtu (11/6/2020).
Untuk lokasinya, lanjutnya, mulai dari rusun, bantaran sungai hingga Bekas Tanah Kas Desa (BTKD). Setidaknya ada 11 titik lokasi yang telah ditanami. Yakni, Bantaran Sungai Jambangan, Bantaran Sungai Kebon Agung, Kecamatan Jambangan, BTKD Jambangan, persil 12 RW BTKD Kelurahan Kebraon, BTKD Menanggal Timur, Dukuh Menanggal, BTKD Kelurahan Jeruk, BTKD Kebraondan BTKD Suber Rejo.
“Masing-masing wilayah beragam yang ditanam. Ada yang ketela rambat, ketela pohon, pohon pisang, bahkan ada juga ketiganya ditanam di sana,” ungkapnya.
Ia menambahkan, antusias masyarakat dalam mengelola urban farming ini cukup tinggi. Terbukti, setiap harinya tanaman-tanaman tersebut dirawat dengan baik. Apalagi, saat menuai hasilnya semuanya diserahkan kembali kepada masyarakat.
Bahkan ada pula warga yang juga meminta bibit untuk ditanam sendiri di pekarangan rumah masing-masing. "Jadi tentu mereka sangat senang sekali. Dibantu juga dengan LPMK,” katanya.
Menariknya, di Halaman Kantor Balai Kota Surabaya juga ikut ditanami ratusan ketela rambat dan ribuan batang padi. Herlambang mengaku, penanaman di sekitar area Balai Kota dimulai sejak beberapa pekan yang lalu. “Totalnya 1.638 batang padi dan 274 ketela rambat. Kapan hari baru panen,” jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang menuturkan, pemanfaatan lahan kosong sebagai tempat urban farming terus ditingkatkan.
Puluhan ribu jenis tanaman pangan yang sedang gencar ditanam itu ialah ketela rambat, ketela pohon dan pisang. Sejak 28 Mei – 11 Juni 2020, ada 30.653 batang ketela pohon yang telah ditanam. “Kalau yang ketela rambat 3.774 jumlahnya dan ada pohon pisang juga,” kata Herlambang, Sabtu (11/6/2020).
Untuk lokasinya, lanjutnya, mulai dari rusun, bantaran sungai hingga Bekas Tanah Kas Desa (BTKD). Setidaknya ada 11 titik lokasi yang telah ditanami. Yakni, Bantaran Sungai Jambangan, Bantaran Sungai Kebon Agung, Kecamatan Jambangan, BTKD Jambangan, persil 12 RW BTKD Kelurahan Kebraon, BTKD Menanggal Timur, Dukuh Menanggal, BTKD Kelurahan Jeruk, BTKD Kebraondan BTKD Suber Rejo.
“Masing-masing wilayah beragam yang ditanam. Ada yang ketela rambat, ketela pohon, pohon pisang, bahkan ada juga ketiganya ditanam di sana,” ungkapnya.
Ia menambahkan, antusias masyarakat dalam mengelola urban farming ini cukup tinggi. Terbukti, setiap harinya tanaman-tanaman tersebut dirawat dengan baik. Apalagi, saat menuai hasilnya semuanya diserahkan kembali kepada masyarakat.
Bahkan ada pula warga yang juga meminta bibit untuk ditanam sendiri di pekarangan rumah masing-masing. "Jadi tentu mereka sangat senang sekali. Dibantu juga dengan LPMK,” katanya.
Menariknya, di Halaman Kantor Balai Kota Surabaya juga ikut ditanami ratusan ketela rambat dan ribuan batang padi. Herlambang mengaku, penanaman di sekitar area Balai Kota dimulai sejak beberapa pekan yang lalu. “Totalnya 1.638 batang padi dan 274 ketela rambat. Kapan hari baru panen,” jelasnya.
(msd)