Stok Minyak Goreng di Sulsel Aman, Warga Diimbau Tidak Panic Buying
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Satuan Tugas Pangan Polda Sulawesi Selatan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah produsen minyak goreng di Makassar, Senin (14/2) siang.
Kepala Satgas Pangan Polda Sulsel , Kompol Indra Waspada Yudha menyatakan dalam sidak yang dilakukan pada tiga produsen yang berada di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta tersebut tidak menemukan adanya kejanggalan.
"Setelah kami mengecek tiga tempat ini. Untuk stok minyak goreng curah di wilayah Sulsel masih dalam keadaan aman. Jadi tidak ada kelangkaan minyak goreng di pasar Sulsel," kata Kasubdit Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Sulsel itu.
Petugas memeriksa sejumlah dokumen produsen dan distributor di di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Mulai dari harga keluaran sampai proses turunnya barang ke pasaran. "Semuanya stabil seperti biasa," imbuh Indra.
Kendati demikian, Indra mengaku tidak akan berhenti menelusuri kebenaran informasi masyarakat ihwal kelangkaan minyak goreng di pasaran. "Apabila kami temukan adanya penimbunan-penimbunan tentunya akan kami tindak lanjut," tegasnya.
Menurut Alumni Akademi Kepolisian 2006 ini mengaku bakal menelusuri di pasaran mengenai penerapan harga eceran tertinggi merujuk Menteri Perdagangan nomor 3 Tahun 2022 tentang penetapan harga minyak goreng .
"Kalau harga jual minyak goreng curah di pasaran ditetapkan sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. HET ini mulai berlaku 1 Februari 2022," katanya.
Menurut Indra, kelangkaan minyak diduga adanya fenomena panic buying di masyarakat. "Kalau ada barang di ritel-ritel masyarakat berbondong-bondong membeli. Jadi beli secukupnya sesuai kebutuhan rumah tangga, tidak usah beli berlebihan," ucapnya.
Dia menjamin, stok minyak goreng aman sampai bulan depan. "Tetapi kami akan telusuri dimana letak masalahnya (kelangkaan), kami mengimbau masyarakat tak perlu panik, apalagi sampai melakukan panic buying ," tuturnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ashari Fakhsirie Radjamilo, menambahkan isu kelangkaan minyak goreng sudah beberapa kali dicek di pasaran oleh pihaknya dan tidak menemukan fakta kelangkaan itu.
"Ini juga kami lakukan komunikasi ke pihak menteri perdagangan agar supaya mengimbau produsen di Jawa agar secepatnya mendistribusikan barang ke Sulawesi Selatan," ungkap Ashari.
Namun pihaknya masih tetap mengawasi harga-harga di pasaran. "Kami sudah berkomunikasi ke beberapa produsen minyak itu sudah kita ambil nama-nama distributor di pasaran," tuturnya.
"Kami akan mengecek lagi di lapangan apakah sudah tiba pendistribusiannya. Tapi yang terpenting kami sudah cek dan memastikan tidak ada penimbunan di Sulsel. Yang kita khawatirkan adalah panic buying di masyarakat," tutup Ashari.
Kepala Satgas Pangan Polda Sulsel , Kompol Indra Waspada Yudha menyatakan dalam sidak yang dilakukan pada tiga produsen yang berada di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta tersebut tidak menemukan adanya kejanggalan.
"Setelah kami mengecek tiga tempat ini. Untuk stok minyak goreng curah di wilayah Sulsel masih dalam keadaan aman. Jadi tidak ada kelangkaan minyak goreng di pasar Sulsel," kata Kasubdit Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Sulsel itu.
Petugas memeriksa sejumlah dokumen produsen dan distributor di di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Mulai dari harga keluaran sampai proses turunnya barang ke pasaran. "Semuanya stabil seperti biasa," imbuh Indra.
Kendati demikian, Indra mengaku tidak akan berhenti menelusuri kebenaran informasi masyarakat ihwal kelangkaan minyak goreng di pasaran. "Apabila kami temukan adanya penimbunan-penimbunan tentunya akan kami tindak lanjut," tegasnya.
Menurut Alumni Akademi Kepolisian 2006 ini mengaku bakal menelusuri di pasaran mengenai penerapan harga eceran tertinggi merujuk Menteri Perdagangan nomor 3 Tahun 2022 tentang penetapan harga minyak goreng .
"Kalau harga jual minyak goreng curah di pasaran ditetapkan sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. HET ini mulai berlaku 1 Februari 2022," katanya.
Menurut Indra, kelangkaan minyak diduga adanya fenomena panic buying di masyarakat. "Kalau ada barang di ritel-ritel masyarakat berbondong-bondong membeli. Jadi beli secukupnya sesuai kebutuhan rumah tangga, tidak usah beli berlebihan," ucapnya.
Dia menjamin, stok minyak goreng aman sampai bulan depan. "Tetapi kami akan telusuri dimana letak masalahnya (kelangkaan), kami mengimbau masyarakat tak perlu panik, apalagi sampai melakukan panic buying ," tuturnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ashari Fakhsirie Radjamilo, menambahkan isu kelangkaan minyak goreng sudah beberapa kali dicek di pasaran oleh pihaknya dan tidak menemukan fakta kelangkaan itu.
"Ini juga kami lakukan komunikasi ke pihak menteri perdagangan agar supaya mengimbau produsen di Jawa agar secepatnya mendistribusikan barang ke Sulawesi Selatan," ungkap Ashari.
Namun pihaknya masih tetap mengawasi harga-harga di pasaran. "Kami sudah berkomunikasi ke beberapa produsen minyak itu sudah kita ambil nama-nama distributor di pasaran," tuturnya.
"Kami akan mengecek lagi di lapangan apakah sudah tiba pendistribusiannya. Tapi yang terpenting kami sudah cek dan memastikan tidak ada penimbunan di Sulsel. Yang kita khawatirkan adalah panic buying di masyarakat," tutup Ashari.
(tri)