Banyak Cinta dari Tanah Papua untuk Regan, Anak Korban Pembakaran Diskotek Doubel O Sorong
loading...
A
A
A
SORONG - Setelah penantian panjang selama 16 hari, pihak keluarga almarhumah Affifah Maesa Nuraini, satu dari 17 korban meninggal dalam bentrokan maut di Kota Sorong, Papua Barat, akhirnya bisa bernafas lega.
Tim DVI Pusdokkes Polri berhasil mengidentifikasi almarhumah Affifah, bersama 15 jenazah lain dari total 17 jenazah. Dua jenazah lainnya, hingga kini masih dalam proses identifikasi.
Rasa simpati dan duka cita mendalam mengalir dari semua pihak, termasuk warga Kota Sorong yang berempati akan tragedi berdarah akibat bentrokan maut dua kelompok masyakarat perantauan, pada 24 Januari 2022 lalu.
Empati warga juga disampaikan kepada Muhammad Regan Pratama Putra (9), putra dari almarhumah Affifah Maesa Nuraini dan ayahnya yang datang ke kota Sorong, Papua Barat, untuk mencari ibundanya yang turut jadi korban.
Regan sapaan akrab Muhammad Regan Pratama Putra, sejak tiba di Kota Sorong bersama ayahnya, langsung disambut hangat warga Sorong. Apalagi saat Regan dan ayahnya pertama kali datang ke TKP klub malam Double O.
Regan sempat menangis dan beberapa kali memanggil ibundanya. Sontak situasi tersebut membuat sejumlah warga dan polisi turut berempati. Salah seorang anggota Brimob pun langsung memeluk Regan untuk menenangkannya.
Sejumlah warga dan polisi yang setiap kali bertemu Regan selalu memberikan rasa empati bagi bocah berusia 9 tahun tersebut. Di RS Selebesolu Kota Sorong misalnya, saat Regan dan ayahnya datang mencari kepastian identifikasi.
Regan mendapat simpati dari petugas rumah sakit dan pihak TNI Polri, mereka berusaha membuat Regan bahagia.
Walau sempat dilanda kesedihan, namun Regan terlihat tetap kuat. Regan selalu berusaha tegar, walau beberapa kali hanya menatap kosong dengan mata yang sembab.
Saat keberangkatan Regan dan ayahnya di Bandara DEO Sorong hari ini, untuk membawa kembali almarhumah ibunya ke Bandung untuk dimakamkan, simpati dan duka cita terus mengalir. Sejumlah warga Papua turut mengantarkannya.
Salah seorang warga Kota Sorong, Elisabeth Popi Antoh, langsung datang ke bandara dan menemui Regan. Popi langsung memberikan oleh-oleh bagi Regan, berupa souvernir khas Papua.
Regan terlihat bahagia saat bertemu dengan Popi dan mendapatkan oleh-oleh khas Papua.
"Ia, tadi bertemu Regan. Terlihat ade Regan tersenyum bahagia hari ini bersama Kaka Popi, setelah 2 minggu lebih sedih murung menantikan hasil identifikasi jenazah almarhumah mamah," kata Popi, Sabtu (12/2/2022).
Popi hanya berapa menit saja bertemu dengan Regan, untuk memberikan oleh-oleh noken dan sepasang manik-manik silang khusus untuk anak-anak.
Menurut Popi, saat Regan mendapat oleh-oleh, dirinya terlihat bahagia dan berterima kasih banyak buat Popi.
"Tadi saya kasih sedikit oleh-oleh khas Papua untuk anak Regan, lalu anak Regan sampaikan terima kasih, karena sebenarnya Regan mau mencari oleh-oleh khas Papua, namun tidak diijinkan ayahnya," tambah Popi.
Bahkan Popi dan Regan saling bertukar nomor telepon seluler mereka.
"Regan pun meminta nomor kontak saya, katanya kakak boleh minta no WA, nanti kalau kakak Popi ke Bandung, main sama Regan ya? Iya sayang, kaka Popi simpan nomor, Tuhan saya pasti kita ketemu," sambungnya.
Popi juga turut mendoakan Regan dan ayahnya, serta almarhumah ibunya selamat sampai di tujuan dan semua proses pemakaman dapat berjalan lancar.
"Saya bilang sama Ade Regan, Kaka sayang dan senang sekali lihat Ade Regan tersenyum bahagia pagi ini. Tuhan Yesus memberkati, jaga lindungi dalam penerbangan bersama Papa dan almarhumah mama," pungkasnya.
Selamat jalan Regan, semoga suatu saat berjumpa kembali di Tanah Papua dalam cerita yang indah dan bahagia, bukan lagi cerita duka dan nestapa.
Tim DVI Pusdokkes Polri berhasil mengidentifikasi almarhumah Affifah, bersama 15 jenazah lain dari total 17 jenazah. Dua jenazah lainnya, hingga kini masih dalam proses identifikasi.
Rasa simpati dan duka cita mendalam mengalir dari semua pihak, termasuk warga Kota Sorong yang berempati akan tragedi berdarah akibat bentrokan maut dua kelompok masyakarat perantauan, pada 24 Januari 2022 lalu.
Empati warga juga disampaikan kepada Muhammad Regan Pratama Putra (9), putra dari almarhumah Affifah Maesa Nuraini dan ayahnya yang datang ke kota Sorong, Papua Barat, untuk mencari ibundanya yang turut jadi korban.
Regan sapaan akrab Muhammad Regan Pratama Putra, sejak tiba di Kota Sorong bersama ayahnya, langsung disambut hangat warga Sorong. Apalagi saat Regan dan ayahnya pertama kali datang ke TKP klub malam Double O.
Regan sempat menangis dan beberapa kali memanggil ibundanya. Sontak situasi tersebut membuat sejumlah warga dan polisi turut berempati. Salah seorang anggota Brimob pun langsung memeluk Regan untuk menenangkannya.
Sejumlah warga dan polisi yang setiap kali bertemu Regan selalu memberikan rasa empati bagi bocah berusia 9 tahun tersebut. Di RS Selebesolu Kota Sorong misalnya, saat Regan dan ayahnya datang mencari kepastian identifikasi.
Regan mendapat simpati dari petugas rumah sakit dan pihak TNI Polri, mereka berusaha membuat Regan bahagia.
Walau sempat dilanda kesedihan, namun Regan terlihat tetap kuat. Regan selalu berusaha tegar, walau beberapa kali hanya menatap kosong dengan mata yang sembab.
Saat keberangkatan Regan dan ayahnya di Bandara DEO Sorong hari ini, untuk membawa kembali almarhumah ibunya ke Bandung untuk dimakamkan, simpati dan duka cita terus mengalir. Sejumlah warga Papua turut mengantarkannya.
Salah seorang warga Kota Sorong, Elisabeth Popi Antoh, langsung datang ke bandara dan menemui Regan. Popi langsung memberikan oleh-oleh bagi Regan, berupa souvernir khas Papua.
Regan terlihat bahagia saat bertemu dengan Popi dan mendapatkan oleh-oleh khas Papua.
"Ia, tadi bertemu Regan. Terlihat ade Regan tersenyum bahagia hari ini bersama Kaka Popi, setelah 2 minggu lebih sedih murung menantikan hasil identifikasi jenazah almarhumah mamah," kata Popi, Sabtu (12/2/2022).
Popi hanya berapa menit saja bertemu dengan Regan, untuk memberikan oleh-oleh noken dan sepasang manik-manik silang khusus untuk anak-anak.
Menurut Popi, saat Regan mendapat oleh-oleh, dirinya terlihat bahagia dan berterima kasih banyak buat Popi.
"Tadi saya kasih sedikit oleh-oleh khas Papua untuk anak Regan, lalu anak Regan sampaikan terima kasih, karena sebenarnya Regan mau mencari oleh-oleh khas Papua, namun tidak diijinkan ayahnya," tambah Popi.
Bahkan Popi dan Regan saling bertukar nomor telepon seluler mereka.
Baca Juga
"Regan pun meminta nomor kontak saya, katanya kakak boleh minta no WA, nanti kalau kakak Popi ke Bandung, main sama Regan ya? Iya sayang, kaka Popi simpan nomor, Tuhan saya pasti kita ketemu," sambungnya.
Popi juga turut mendoakan Regan dan ayahnya, serta almarhumah ibunya selamat sampai di tujuan dan semua proses pemakaman dapat berjalan lancar.
"Saya bilang sama Ade Regan, Kaka sayang dan senang sekali lihat Ade Regan tersenyum bahagia pagi ini. Tuhan Yesus memberkati, jaga lindungi dalam penerbangan bersama Papa dan almarhumah mama," pungkasnya.
Selamat jalan Regan, semoga suatu saat berjumpa kembali di Tanah Papua dalam cerita yang indah dan bahagia, bukan lagi cerita duka dan nestapa.
(hsk)