Terkendala Izin Orang Tua, Realisasi Vaksinasi Anak di Maros Baru 20 Persen
loading...
A
A
A
MAROS - Realisasi vaksinasi Covid-19 untuk kalangan anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Maros masih minim. Tercatat baru berkisar 20 persen lebih. Belum maksimalnya cakupaan vaksinasi, salah satu kendalanya karena masih terhalang izin orang tua sang anak.
Kepala Dinas Kesehatan Maros , Muhammad Yunus, menjabarkan sasaran vaksinasi anak untuk usia sekolah berkisar 40.084 orang. Namun, sejauh ini yang telah divaksin baru berkisar 8.185 orang.
"Kalau dihitung-hitung yang sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama baru sekitar 20,24 persen atau sekitar 8.185 orang," ucap dia, Jumat (11/2/2022).
Yunus mengakui ada beberapa kendala terkait vaksinasi anak. Salah satunya adalah masih banyak orang tua yang tidak memberikan izin pemberian vaksin kepada anaknya . Kebanyakan mereka enggan memberi izin karena termakan hoaks alias berita bohong yang tersebar.
"Kalau anak sekolah, harus memiliki surat izin dari orang tua. Banyak orang tua yang tidak menandatangani surat persetujuan vaksin kepada anaknya . Makanya kita terkendala di situ. Mereka termakan berita hoaks mengenai vaksin anak. Hal ini menimbulkan ketakutan terkait vaksinasi anak," terangnya.
Yunus pun mengimbau kepada para orang tua untuk tidak khawatir mengenai vaksinasi anaknya . Terlebih, vaksin ini aman dan jenis yang digunakan adalah Sinovac, dimana efek sampingnya terbilang ringan.
Guna langkah percepatan vaksinasi, Yunus bilang perlu koordinasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dan juga para orang tua. "Perbanyak pendekatan lintas sektor dan pendekatan personal dengan orang tua siswa bahwa vaksin itu aman, sehat dan halal untuk anak-anak," ungkapnya.
Yunus melanjutkan pihaknya akan terus menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Program itu digelar di setiap sekolah secara bergiliran. Pihaknya mematok target cakupan vaksinasi anak di Maros sudah mencapai 70% pada Maret 2022.
"Kami akan usahakan secepatnya, agar anak-anak bisa mendapatkan suntikan vaksin dan mencapai herd immunity," tutupnya.
Kepala Dinas Kesehatan Maros , Muhammad Yunus, menjabarkan sasaran vaksinasi anak untuk usia sekolah berkisar 40.084 orang. Namun, sejauh ini yang telah divaksin baru berkisar 8.185 orang.
"Kalau dihitung-hitung yang sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama baru sekitar 20,24 persen atau sekitar 8.185 orang," ucap dia, Jumat (11/2/2022).
Yunus mengakui ada beberapa kendala terkait vaksinasi anak. Salah satunya adalah masih banyak orang tua yang tidak memberikan izin pemberian vaksin kepada anaknya . Kebanyakan mereka enggan memberi izin karena termakan hoaks alias berita bohong yang tersebar.
"Kalau anak sekolah, harus memiliki surat izin dari orang tua. Banyak orang tua yang tidak menandatangani surat persetujuan vaksin kepada anaknya . Makanya kita terkendala di situ. Mereka termakan berita hoaks mengenai vaksin anak. Hal ini menimbulkan ketakutan terkait vaksinasi anak," terangnya.
Yunus pun mengimbau kepada para orang tua untuk tidak khawatir mengenai vaksinasi anaknya . Terlebih, vaksin ini aman dan jenis yang digunakan adalah Sinovac, dimana efek sampingnya terbilang ringan.
Guna langkah percepatan vaksinasi, Yunus bilang perlu koordinasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dan juga para orang tua. "Perbanyak pendekatan lintas sektor dan pendekatan personal dengan orang tua siswa bahwa vaksin itu aman, sehat dan halal untuk anak-anak," ungkapnya.
Yunus melanjutkan pihaknya akan terus menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Program itu digelar di setiap sekolah secara bergiliran. Pihaknya mematok target cakupan vaksinasi anak di Maros sudah mencapai 70% pada Maret 2022.
"Kami akan usahakan secepatnya, agar anak-anak bisa mendapatkan suntikan vaksin dan mencapai herd immunity," tutupnya.
(tri)