Populasi Sapi di Gowa Meningkat, Terbesar di Kecamatan Tombolo Pao
loading...
A
A
A
GOWA - Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa mencatat jumlah populasi hewan ternak sapi di wilayahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini peningkatan itu mencapai 2% dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa , Suhriati, mengungkapkan tahun 2020-2021 populasi sapi ternak di Gowa sebesar 115.000 ekor. Sementara tahun 2019-2020 cuma 112.000 ekor.
Ia menjabarkan populasi ternak sapi di Gowa terbesar di wilayah dataran tertinggi. Kecamatan dengan jumlah populasi sapi terbesar adalah Tombolo Pao, menyusul Bungaya, Parangloe, Manuju dan Tinggimoncong.
"Populasi sapi ternak terbanyak berada pada wilayah dataran tinggi, yakni di Kecamatan Tombolopao dengan 14.000 lebih ekor sapi ternak," ungkapnya.
Berikutnya, di Kecamatan Bunganya ada 12.000 ekor sapi, Kecamatan Parangloe 12.000 ekor sapi, Manuju 11.000 sapi dan di Kecamatan Tinggimoncong 10.00 ekor sapi.
Suhriati menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan populasi sapi . Mulai dari adanya bantuan program super prioritas peternakan atau program 1.000 Desa Sapi dari Kementerian Pertanian, hingga program Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik untuk perkembangan biakan sapi ternak.
Khusus program 1000 Desa Sapi, Suhriati mengungkapkan pemerintah pusat memberikan bantuan kepada 5 desa maupun kelurahan yang ada di Kecamatan Bontonompo. Masing-masing yakni Desa Bategulung, Desa Bontolangkasa, Desa Bontolangkasa Selatan, Kelurahan Tamalayang dan Kelurahan Kalaserena.
"Ada 5 desa/kelurahan yang mendapatkan bantuan sejak 2020 lalu. Masing-masing desa/kelurahan mendapatkan 200 ekor sapi ," tukasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa , Suhriati, mengungkapkan tahun 2020-2021 populasi sapi ternak di Gowa sebesar 115.000 ekor. Sementara tahun 2019-2020 cuma 112.000 ekor.
Ia menjabarkan populasi ternak sapi di Gowa terbesar di wilayah dataran tertinggi. Kecamatan dengan jumlah populasi sapi terbesar adalah Tombolo Pao, menyusul Bungaya, Parangloe, Manuju dan Tinggimoncong.
"Populasi sapi ternak terbanyak berada pada wilayah dataran tinggi, yakni di Kecamatan Tombolopao dengan 14.000 lebih ekor sapi ternak," ungkapnya.
Berikutnya, di Kecamatan Bunganya ada 12.000 ekor sapi, Kecamatan Parangloe 12.000 ekor sapi, Manuju 11.000 sapi dan di Kecamatan Tinggimoncong 10.00 ekor sapi.
Suhriati menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan populasi sapi . Mulai dari adanya bantuan program super prioritas peternakan atau program 1.000 Desa Sapi dari Kementerian Pertanian, hingga program Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik untuk perkembangan biakan sapi ternak.
Khusus program 1000 Desa Sapi, Suhriati mengungkapkan pemerintah pusat memberikan bantuan kepada 5 desa maupun kelurahan yang ada di Kecamatan Bontonompo. Masing-masing yakni Desa Bategulung, Desa Bontolangkasa, Desa Bontolangkasa Selatan, Kelurahan Tamalayang dan Kelurahan Kalaserena.
"Ada 5 desa/kelurahan yang mendapatkan bantuan sejak 2020 lalu. Masing-masing desa/kelurahan mendapatkan 200 ekor sapi ," tukasnya.
(tri)