Wisatawan Diminta Waspadai Daerah Rawan Longsor dan Pohon Tumbang di Jalur Alternatif ke Lembang

Selasa, 01 Februari 2022 - 11:04 WIB
loading...
Wisatawan Diminta Waspadai Daerah Rawan Longsor dan Pohon Tumbang di Jalur Alternatif ke Lembang
Petugas BPBD KBB saat sedang melakukan pengikisan tebing yang longsor di Jalan Kolmas, Kampung Keranat, Desa Cikahuripan, Lembang, KBB. Foto/Dok.MPI
A A A
BANDUNG BARAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), meminta wisatawan untuk mewaspadai potensi bencana yang bisa terjadi di jalan alternatif menuju Lembang.

Jalan altetnatif yang jadi favorite wisatawan dari Jabodetabek menuju Lembang seperti dari Cimahi-Cisarua-Parongpong-Lembang, dan Padalarang-Ngamprah-Cisarua-Parongpong-Lembang.

Baca juga: Penantian 24 Tahun Guru Honorer yang Nekat Bakar Sekolah, Akhirnya Gaji Rp6 Juta Dibayar

Namun di jalan alternatif tersebut memiliki kerawanan yang cukup tinggi. Seperti bencana tanah longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang, ketika hujan deras disertai angin kencang turun.

"Wisatawan harus waspada terhadap ancaman bencana alam di jalur alternatif menuju kawasan wisata Lembang, terutama di sepanjang Jalan Kolonel Masturi," kata Kepala Pelaksana BPBD, KBB, Duddy Prabowo, Selasa (1/2/2022).

Terlebih saat ini berdasarkan informasi yang diterima BPBD KBB dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa puncak musim hujan ini diprediksi masih akan terjadi. Ini beberapa titik rawan bencana di jalur alternatif ke Lembang yang harus diwaspadai.

1. Longsor
Bencana tanah longsor rawan terjadi di kawasan Cisarua, seperti di dekat objek wisata Curug Pelangi. Jalan di lokasi tersebut sudah setahun longsor dan belum diperbaiki hingga saaat ini. Akibatnya kendaraan yang melintas harus bergantian dengan sistem buka tutup karena hanya satu ruas jalan yang bisa dipakai.

Kemudian titik rawan longsor lainnya adalah di Jalan Kolonel Masturu, Kampung Kramat, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang. Tebing di kawasan ini sudah beberapa kali mengalami longsor dan material tanahnya kerap menutup semua badan jalan.

Bahkan pada Minggu malam tanggal 13 November 2016, empat orang sekeluarga yang berada di mobil tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi terhempas material longsoran tanah dari tebing setinggi sekitar 50 meter di lokasi tersebut saat hujan deras turun.

2. Banjir Bandang
Banjir bandang biasanya terjadi ketika hujan deras turun dan beberapa kali menyergap wilayah Padalarang seperti di sekitar underpas Padalarang. Termasuk di sekitar Ngamprah dekat kantor Pemda KBB di jalur Cijamil-Pasirhalang menuju Cisarua.

Kejadian serupa seringkali terjadi di wilayah Parongpong. Seperti di dekat pintu masuk menuju salah satu objek wisata yang beberapa waktu lalu terjadi banjir bandang karena tingginya intensitas hujan. Banjir bandang bahkan sering terjadi di depan Pasar Panorama Lembang seusai hujan lebat.

3. Pohon Tumbang
Daerah rawan terjadinya pohon tumbang seperti di Jalan Kolonel Masturi tepatnya di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Di kawasan itu banyak terdapat pohon-pohon tinggi di pinggir jalan yang berusia tua sehingga rawan tumbang ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang.



Termasuk bagi wisatawan dari arah Subang yang akan masuk ke Lembang harus waspada pohon tumbang di sekitar Jalan Raya Tangkubanparahu-Cikole yang banyak pohon di kanan kiri jalan. Bukan hanya di jalan raya, di dalam kawasan yang banyak terdapat objek wisata juga harus diwaspadai potensi adanya pohon tumbang.

"Kami selalu berkoordinasi dengan PHRI, pengelola objek wisata, terutama yang ada di kawasan Perhutani. Manakala terjadi hujan besar dan angin kencang harus waspada adanya pohon tumbang," pungkasnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1608 seconds (0.1#10.140)