Selama Pandemi Corona Sudah Lima Akademisi IPB University Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
BOGOR - Selama pandemi virus Corona atau COVID-19 sudah lima akademisi putra terbaik IPB University meninggal dunia. Terbaru, adalah Memen Surahman salah satu dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University.
Memen meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Rabu (22/4/2020) petang. Berdasarkan catatan SINDOnews, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan sudah ada lima putra terbaik IPB University yang meninggal dunia di masa wabah atau pandemi Corona.
Kelimanya, adalah Aji Hermawan (25 Maret 2020 di RS Hermina Bogor), Asep Setiawan (2 April 2020 di RS Azra Bogor), Yusran Massijaya (10 April 2020 di RSPAD Gatot Subroto Jakarta), Mohammad Nadjikh (17 April 2020 di Surabaya) dan terkahir Memen Surahman (22 April di RSUD Bogor).
Belum ada keterangan resmi soal diagnosa penyakit yang diidap para almarhum, apakah terkait dengan virus Corona atau tidak. Namun, Rektor IPB University Arif Satria dalam keterangan tertulisnya kerap menyampaikan tentang langkah-langkah antisipasi pencegahan penyakit dan protokol kesehatan.
"Selama ini IPB University sudah melakukan langkah-langkah maksimal untuk mencegah warga IPB University dari penyakit dengan sejumlah protokol yang telah dijalankan. Juga kepada almarhum, IPB University sudah berusaha memberikan pelayanan maksimal dengan bekerja sama dengan rumah sakit," ungkap Arif dalam rilis mengenai kabar duka almarhum Memen, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya, dalam keterangan pers tentang kabar meninggalnya Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Aji Hermawan, Rabu 25 Maret 2020, juga sempat menyampaikan tentang diagnosa penyakit almarhum yakni sakit thypus.(Baca juga; Gandeng LIPI, Jabar Percepat Penanggulangan Pandemi COVID-19 )
"Dalam perkembangannya telah dilakukan tes SWAB, tetapi hingga kini hasilnya belum keluar. Sebagai antisipasi, Crisis Center IPB University meminta seluruh pihak yang berkontak dengan almarhum dalam 14 hari terakhir untuk melapor ke Kontak Layanan Crisis Center dan melakukan karantina mandiri, hingga hasil tes swab diperoleh," ujarnya beberapa waktu lalu.
Sementara terkait, rentetan berita duka yang menimpa para akademisi terbaiknya tersebut di masa pandemi virus Coronaini, Arif belum memberikan komentar lebih jauh. Begitu juga dengan Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Kusumastuti saat dikonfirmasi melalaui layanan pesan WhatsApp juga belum merespon apakah para almarhum ada kaitannya dengan penyakit yang sedang mewabah di seluruh dunia ini.
Namun demikian, berdasarkan informasi dihimpun, sebagian besar para almarhum sempat dirawat dan menghembuskan napas terakhir di sejumlah rumah sakit rujukan penangangan penyakit COVID-19, baik yang ada di Bogor (RSUD Kota Bogor, RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor) maupun di Jakarta (RSPAD Gatot Soebroto).(Baca juga; Pasar Rakyat Buka Layanan Online, Bantu Redam Gejolak Harga )
Memen meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Rabu (22/4/2020) petang. Berdasarkan catatan SINDOnews, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan sudah ada lima putra terbaik IPB University yang meninggal dunia di masa wabah atau pandemi Corona.
Kelimanya, adalah Aji Hermawan (25 Maret 2020 di RS Hermina Bogor), Asep Setiawan (2 April 2020 di RS Azra Bogor), Yusran Massijaya (10 April 2020 di RSPAD Gatot Subroto Jakarta), Mohammad Nadjikh (17 April 2020 di Surabaya) dan terkahir Memen Surahman (22 April di RSUD Bogor).
Belum ada keterangan resmi soal diagnosa penyakit yang diidap para almarhum, apakah terkait dengan virus Corona atau tidak. Namun, Rektor IPB University Arif Satria dalam keterangan tertulisnya kerap menyampaikan tentang langkah-langkah antisipasi pencegahan penyakit dan protokol kesehatan.
"Selama ini IPB University sudah melakukan langkah-langkah maksimal untuk mencegah warga IPB University dari penyakit dengan sejumlah protokol yang telah dijalankan. Juga kepada almarhum, IPB University sudah berusaha memberikan pelayanan maksimal dengan bekerja sama dengan rumah sakit," ungkap Arif dalam rilis mengenai kabar duka almarhum Memen, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya, dalam keterangan pers tentang kabar meninggalnya Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Aji Hermawan, Rabu 25 Maret 2020, juga sempat menyampaikan tentang diagnosa penyakit almarhum yakni sakit thypus.(Baca juga; Gandeng LIPI, Jabar Percepat Penanggulangan Pandemi COVID-19 )
"Dalam perkembangannya telah dilakukan tes SWAB, tetapi hingga kini hasilnya belum keluar. Sebagai antisipasi, Crisis Center IPB University meminta seluruh pihak yang berkontak dengan almarhum dalam 14 hari terakhir untuk melapor ke Kontak Layanan Crisis Center dan melakukan karantina mandiri, hingga hasil tes swab diperoleh," ujarnya beberapa waktu lalu.
Sementara terkait, rentetan berita duka yang menimpa para akademisi terbaiknya tersebut di masa pandemi virus Coronaini, Arif belum memberikan komentar lebih jauh. Begitu juga dengan Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Kusumastuti saat dikonfirmasi melalaui layanan pesan WhatsApp juga belum merespon apakah para almarhum ada kaitannya dengan penyakit yang sedang mewabah di seluruh dunia ini.
Namun demikian, berdasarkan informasi dihimpun, sebagian besar para almarhum sempat dirawat dan menghembuskan napas terakhir di sejumlah rumah sakit rujukan penangangan penyakit COVID-19, baik yang ada di Bogor (RSUD Kota Bogor, RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor) maupun di Jakarta (RSPAD Gatot Soebroto).(Baca juga; Pasar Rakyat Buka Layanan Online, Bantu Redam Gejolak Harga )
(wib)