PT Vale Menjaga Iklim, Mewujudkan Ekonomi Hijau

Senin, 06 Desember 2021 - 23:58 WIB
loading...
PT Vale Menjaga Iklim,...
Aktivitas pekerja di kawasan perawatan bibit tanaman/nursery PT Vale Indonesia Tbk, Sorowako, Sabtu (16/10/2021). Foto: SINDOnews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Perubahan iklim menjadi isu global yang kini jadi perhatian dunia. Gerakan serta perjanjian dibuat dan diteken oleh organisasi serta pemerintah berbagai negara demi mencegah perubahan iklim. Perusahaan di bidang pertambangan, PT Vale Indonesia pun ikut terlibat dalam upaya ini.

Konvensi PBB mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia, menciptakan konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer, sehingga menciptakan efek gas rumah kaca.

, perusahaan pertambangan yang berpusat di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulsel.

"Saya senang berada di sini, di Glasgow, untuk menghadiri COP-26 UNFCC, mendukung Paviliun Indonesia dan berbagi upaya bersama menuju ekonomi hijau dari perspektif bisnis. Perubahan iklim adalah nyata dan setiap dari kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau. Bersama," ujar CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriani Eddy.

Febriani menegaskan komitmen pihaknya mengurangi emisi karbon yang jadi solusi mencegah perubahan iklim. Salah satunya dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sebesar 365 Megawatt (MW). Fasilitasi ini berkontribusi terhadap 36% total energi yang dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi. Pengoperasiannya diklaim mampu mengurangi emisi CO2 lebih dari 1 juta ton CO2eq setiap tahun.

Tak hanya itu saja, pada operasional pabrik di Blok Sorowako juga telah menerapkan penggunaan teknologi electric boiler, dan pemanfaatan biodiesel B30. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai target net zero emissions pada 2050.

“Perseroan membuat komitmen publik yang sangat ambisius untuk mengurangi emisi karbon terkait dengan kegiatan penambangan, pengolahan, dan pada akhirnya, penggunaan produk kami. Tujuan kami adalah mengurangi emisi sebesar 30% paling lambat pada 2030 dan menjadi net zero emissions pada 2050. Hal ini sejalan dengan Paris Agreement yang telah ditandatangani Vale pada 2019 silam,” kata Febriany Eddy dalam keterangannya.

Baca Juga: PT Vale Indonesia
Bukan hanya pada penerapan operasional ramah lingkungan, dari sisi komitmen terhadap Paris Agreement, PT Vale terus melakukan reklamasi pasca tambang serta pembibitan. Seperti yang dilalukan di atas lahan seluas 2,5 ha di Sorowako, Sulawesi Selatan, mampu menghasilkan 700.000 bibit per tahun untuk merehabilitasi 100 hektare area pasca tambang. Data per September 2021 total lahan yang sudah direklamasi mencapai 3.301 hektare.

Penanaman pohon merupakan solusi terbaik menurunkan emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim. Penambahan jumlah lahan penanaman mampu menyerap dan menyimpan emisi terutama di luar kawasan hutan atau di kawasan hutan yang berstatus lahan kritis.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hama dan Penyakit Baru...
Hama dan Penyakit Baru Ancam Ketahanan Pangan Nasional
43 Negara Bertemu di...
43 Negara Bertemu di Kaltim Komitmen Bersama Cegah Laju Perubahan Iklim
Waspada! BMKG Warning...
Waspada! BMKG Warning Ancaman Krisis Pangan Indonesia Tahun 2050
Perubahan Iklim Disebut...
Perubahan Iklim Disebut Komnas HAM Jadi Krisis Terberat usai Covid-19
Generasi Muda di Yogyakarta...
Generasi Muda di Yogyakarta Diajak Lebih Peduli soal Perubahan Iklim
Waspada! Musim Kemarau,...
Waspada! Musim Kemarau, 27 Kabupaten/Kota di Jatim Berpotensi Kekeringan
Pemprov Jatim Rehabilitasi...
Pemprov Jatim Rehabilitasi Mangrove Hadapi Perubahan Iklim
Ini Solusi Cegah Kebocoran...
Ini Solusi Cegah Kebocoran saat Iklim di Indonesia Tidak Bersahabat
Hadapi Perubahan Iklim,...
Hadapi Perubahan Iklim, Masyarakat Diajak Bersedekah Oksigen
Rekomendasi
3 Fitnah Kejam yang...
3 Fitnah Kejam yang Menyerang Putri Diana, Dituduh Lebih dulu Berselingkuh dari Raja Charles III
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
Hilirisasi dan EBT Bakal...
Hilirisasi dan EBT Bakal Jadi Fokus Investasi Danantara
Berita Terkini
2 Pejabat Disdik Sumut...
2 Pejabat Disdik Sumut Terjaring OTT Korupsi Dana BOS, Kejaksaan Sita Rp319 Juta
5 jam yang lalu
Heboh! Dipepet Motor...
Heboh! Dipepet Motor Anggota Patwal Polres Bogor di Jalur Puncak, Pengendara Terjungkal
7 jam yang lalu
Pangdam XIV Hasanuddin...
Pangdam XIV Hasanuddin Dukung Smelter Ceria Group Jadi Perusahaan Level Dunia
7 jam yang lalu
Mantan Gubernur Maluku...
Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Meninggal Dunia
7 jam yang lalu
Kepala Sekolah SDN 02...
Kepala Sekolah SDN 02 Srogol Apresiasi Kegiatan Literasi MNC Peduli dan MNC Land
9 jam yang lalu
Matangkan Jakarta Kota...
Matangkan Jakarta Kota Global, QRIS Tap dengan NFC Resmi Diterapkan di MRT
9 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved