UMi Hadir Selamatkan Pelaku Usaha dari Jeratan Rentenir

Sabtu, 29 Januari 2022 - 00:04 WIB
loading...
A A A
Mbah Lek, begitu biasanya Rohayati disapa, mengaku banyak warga di sekitarnya yang dulu terikat dengan rentenir. Tapi, sejak adanya program pemerintah pembiayaan Mekaar, 'bank titil' sudah mulai ditinggalkan.

"Saya sendiri karena sudah tua tidak dapat ikut Mekaar secara langsung. Tapi saya patungan sama tetangga, dapat Rp2 juta. Dibayar setiap minggu selama 50 minggu. Cukup meringankan. Lumayan buat tambahan modal," kata Mbah Lek juga berjualan kue-kue basah itu.

Produk Mekaar adalah salah satu pembiayaan UMi yang penyalurannya lewat Permodalan Nasional Madani (PNM). Sejak 2017 lalu, PIP memang menggandeng Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang terafiliasi pemerintah seperti PNM, Pegadaian dan sejenisnya. Sekarang mulai mengembangkan dengan menggandeng LKBB yang non afiliasi pemerintah agar lebih luas lagi jangkauannya. Sehingga bisa meminimalisir kehadiran rentenir di setiap daerah.

Baca juga: Putus Mata Rantai Rentenir, Khofifah Salurkan Rp50 Juta Zakat Produktif di Pamekasan

Solusi Usaha Ultra Mikro untuk Akses Permodalan
Pembiayaan UMi hingga 31 Desember 2021 telah disalurkan kepada 5.398.269 debitur dengan nilai penyaluran sebesar Rp18,085 triliun lebih.

Di 2021 saja, UMi telah disalurkan kepada 1.958.224 debitur dengan nilai penyaluran Rp7,03 triliun lebih. Di 2020 ini pembiayaan UMi ditarget bisa menyasar 2 juta debitur lagi atau naik 10 persen dari capaian tahun lalu yang sebanyak 1,8 juta debitur.

Dari jumlah itu, Jawa Timur menempati urutan kedua untuk penyerapan pembiayaan ini. Totalnya hingga akhir 2021, UMi disalurkan pada 1.041.878 debitur dengan total Rp3,355 triliun. Ini membuktikan pembiayaan UMi itu semakin dikenal masyarakat luas untuk bisa mengakses permodalan.

Ary Dekky Hananto selaku Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan I, PIP, mengatakan, selama ini banyak masyarakat yang memiliki usaha namun tidak bisa mengakses permodalan.

Dengan UMi, usaha ultra mikro seperti toko klontong, katering, pedagang kue dan sebagainya bisa lebih mudah mendapatkan modal untuk mengembangkan usahanya.

"Sebenarnya pemerintah sudah memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan di beberapa bank. Namun, KUR ini masih belum menyentuh ke pelaku ultra mikro. Dari data ada 6 juta pelaku usaha yang belum tersentuh KUR. Karenanya sejak 2017, pemerintah memberikan alternatif lain yakni pembiayaan UMi agar pelaku ultra mikro juga mendapatkan akses pembiayaan," ujar Dekky.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)