Putus Mata Rantai Rentenir, Khofifah Salurkan Rp50 Juta Zakat Produktif di Pamekasan
loading...
A
A
A
PAMEKASAN - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyalurkan zakat produktif senilai Rp50 juta kepada 100 pelaku usaha ultra mikro di Pamekasan, Madura. Ini dilakukan guna memutus mata rantai rentenir yang dinilai sangat memberatkan masyarakat.
Menurut Khofifah, memutus mata rantai rentenir bukan perkara mudah, mengingat rentenir memberikan kemudahan akses peminjaman namun dengan bunga yang tinggi. Maka dari itu, zakat produktif ini digelontorkan selaras sebagai bantalan ekonomi bagi para pelaku usaha ultra mikro.
Baca juga: Janda Guru Les Piano Diduga Dibunuh, Polres Jember Dalami Motif Perampokan
"Kita harap ada bantalan ekonomi yang bisa memberi penguatan, sehingga yang hampir dan rentan miskin, tidak jatuh miskin. Bagi yang hampir miskin, diharapkan tidak jatuh miskin," katanya, Selasa (18/1/2022).
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim juga terus berkomitmen memperkuat peran perempuan di sektor ekonomi. Salah satunya dengan memberikan zakat produktif bagi perempuan pelaku usaha mikro atau ultra mikro di Jatim. Untuk itu, di tiap kunjungan daerah pihaknya menyampaikan mandat dari para Muzaki berupa Zakat Produktif.
"Semula yang kita bagi memang Rp1 jt per orang pelaku usaha Ultra Mikro. Tetapi ternyata di berbagai daerah yang membutuhkan banyak, sehingga akhirnya kami memutuskan bahwa nominalnya Rp500.000. Selain menerima zakat produktif mereka juga menerima paket sembako," katanya.
Khofifah berpesan agar masyarakat utamanya yang bergerak di pelaku usaha ultra mikro tidak lagi pinjam ke rentenir. Karena Baznas memiliki banyak program diantaranya Satu Keluarga Satu Sarjana.
"Jadi kami sangat berharap, bagi yang berjualan pentol, gorengan, snack, nasi campur ataupun usaha lainnya jangan lagi pinjam ke rentenir," pesannya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam menyampaikan, tingkat ketaatan zakat ASN di Pemkab Pamekasan saat ini terbilang rendah karena banyaknya lembaga bantuan zakat lainnya. "Dalam waktu dekat program zakat akan dilakukan evaluasi agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Pamekasan," katanya.
Menurut Khofifah, memutus mata rantai rentenir bukan perkara mudah, mengingat rentenir memberikan kemudahan akses peminjaman namun dengan bunga yang tinggi. Maka dari itu, zakat produktif ini digelontorkan selaras sebagai bantalan ekonomi bagi para pelaku usaha ultra mikro.
Baca juga: Janda Guru Les Piano Diduga Dibunuh, Polres Jember Dalami Motif Perampokan
"Kita harap ada bantalan ekonomi yang bisa memberi penguatan, sehingga yang hampir dan rentan miskin, tidak jatuh miskin. Bagi yang hampir miskin, diharapkan tidak jatuh miskin," katanya, Selasa (18/1/2022).
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim juga terus berkomitmen memperkuat peran perempuan di sektor ekonomi. Salah satunya dengan memberikan zakat produktif bagi perempuan pelaku usaha mikro atau ultra mikro di Jatim. Untuk itu, di tiap kunjungan daerah pihaknya menyampaikan mandat dari para Muzaki berupa Zakat Produktif.
"Semula yang kita bagi memang Rp1 jt per orang pelaku usaha Ultra Mikro. Tetapi ternyata di berbagai daerah yang membutuhkan banyak, sehingga akhirnya kami memutuskan bahwa nominalnya Rp500.000. Selain menerima zakat produktif mereka juga menerima paket sembako," katanya.
Khofifah berpesan agar masyarakat utamanya yang bergerak di pelaku usaha ultra mikro tidak lagi pinjam ke rentenir. Karena Baznas memiliki banyak program diantaranya Satu Keluarga Satu Sarjana.
"Jadi kami sangat berharap, bagi yang berjualan pentol, gorengan, snack, nasi campur ataupun usaha lainnya jangan lagi pinjam ke rentenir," pesannya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam menyampaikan, tingkat ketaatan zakat ASN di Pemkab Pamekasan saat ini terbilang rendah karena banyaknya lembaga bantuan zakat lainnya. "Dalam waktu dekat program zakat akan dilakukan evaluasi agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Pamekasan," katanya.
(msd)