Erfando Ilham Mahasiswa Ubaya Tewas saat Diklat Pecinta Alam di Gunung Penanggungan
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Erfando Ilham Nainggolan (20), mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) tewas saat mengikuti pendidikan dan latihan Mapaus Adventure Training di Gunung Penanggungan, Mojokerto, Minggu (23/1/2022). Korban tewas diduga kelelahan dan terjatuh di Pos 4 Puncak Gunung Penanggungan.
Mahasiswa yang tinggal di Bulak Banteng Madya, Kota Surabaya ini tewas setelah mendapat perawatan singkat di Puskesmas Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Seusai dilakukan identifikasi, korban dibawa ke RS Profesor Dr Sukandar, Mojosari, Mojokerto sambil menunggu pihak keluarga dan kampus.
Erfando diketahui meruoakan mahasiswa semester awal Ubaya Jurusan Teknik dan saat kejadian sedang mengikuti Pendidikan dan Latihan Mapaus Adventure Training yang digelar di Gunung Penanggungan.
Jefri, salah satu panitia mengaku mendapat laporan dari panitia yang mengawal peserta Diklat di Gunung Penanggungan. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa korban sudah turun dari puncak dan terjatuh sebanyak 3 kali.
Saat jatuh terakhir korban pingsan dan dibawa oleh Tim SAR Gunung Penanggungan. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Trawas untuk mendapat pertolongan medis. Namun nyawa korban tak tertolong.
"Tahu kejadian dari panitia yang ada di lapangan puncak mau ke Pos 4. Mau turun korban terpeleset dan jatuh. Pada saat itu dia sudah ndak sadar enggak sadar. Kemudian dibawa temannya. Saat dibopong dia mulai gerak dan hilang kesadaran," ujarnya.
Panitia kemudian meminta tolong tim SAR. Namun saat tim SAR sampai ke lokasi, korban sudah meninggal di bawah pos bayangan, yakni antara puncak bayangan dengan pos 4.
Tim Inafis Polres Mojokerto yang mendapat laporan langsung datang ke Puskesmas Trawas untuk melakukan identifikasi. Dari hasil identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan diduga murni karena jatuh dari pos 4 Gunung Penanggungan.
Kapolsek Trawas, AKP Didit Setiawan mengatakan, pihaknya membawa jenazah korban ke RS Profesor Dr Sukandar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, Kapolsek menyatakan polisi melakukan pemeriksaan terhadap panitia Diklat Mapaus Adventure Training Ubaya untuk mencari sebab korban tewas.
"Sempat terajuh sebanyak 3 kali korban tidak sadar beberapa saat dan terus melemah. Akhirnya dari rekan-rekan Ubaya melakuan pertolongan menghubungi tim SAR Desa Tamiajeng dan dievakuaui ke Puskesmas Trawas sudah meninggal."
"Sudah meninggal dunia di lokasi, jarak dari bawah sampek lokasi jauh, sekitar 3 sampai 4 jam. Penyebab kematian masih didalami oleh Satreskrim Polres Mojokerto," kata Kapolsek.
Lihat Juga: Yon Artiono Arba’i, Sosok Terlupakan dalam Evakuasi Soe Hok Gie di Tragedi Gunung Semeru
Mahasiswa yang tinggal di Bulak Banteng Madya, Kota Surabaya ini tewas setelah mendapat perawatan singkat di Puskesmas Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Seusai dilakukan identifikasi, korban dibawa ke RS Profesor Dr Sukandar, Mojosari, Mojokerto sambil menunggu pihak keluarga dan kampus.
Erfando diketahui meruoakan mahasiswa semester awal Ubaya Jurusan Teknik dan saat kejadian sedang mengikuti Pendidikan dan Latihan Mapaus Adventure Training yang digelar di Gunung Penanggungan.
Jefri, salah satu panitia mengaku mendapat laporan dari panitia yang mengawal peserta Diklat di Gunung Penanggungan. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa korban sudah turun dari puncak dan terjatuh sebanyak 3 kali.
Saat jatuh terakhir korban pingsan dan dibawa oleh Tim SAR Gunung Penanggungan. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Trawas untuk mendapat pertolongan medis. Namun nyawa korban tak tertolong.
"Tahu kejadian dari panitia yang ada di lapangan puncak mau ke Pos 4. Mau turun korban terpeleset dan jatuh. Pada saat itu dia sudah ndak sadar enggak sadar. Kemudian dibawa temannya. Saat dibopong dia mulai gerak dan hilang kesadaran," ujarnya.
Panitia kemudian meminta tolong tim SAR. Namun saat tim SAR sampai ke lokasi, korban sudah meninggal di bawah pos bayangan, yakni antara puncak bayangan dengan pos 4.
Tim Inafis Polres Mojokerto yang mendapat laporan langsung datang ke Puskesmas Trawas untuk melakukan identifikasi. Dari hasil identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan diduga murni karena jatuh dari pos 4 Gunung Penanggungan.
Kapolsek Trawas, AKP Didit Setiawan mengatakan, pihaknya membawa jenazah korban ke RS Profesor Dr Sukandar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, Kapolsek menyatakan polisi melakukan pemeriksaan terhadap panitia Diklat Mapaus Adventure Training Ubaya untuk mencari sebab korban tewas.
"Sempat terajuh sebanyak 3 kali korban tidak sadar beberapa saat dan terus melemah. Akhirnya dari rekan-rekan Ubaya melakuan pertolongan menghubungi tim SAR Desa Tamiajeng dan dievakuaui ke Puskesmas Trawas sudah meninggal."
"Sudah meninggal dunia di lokasi, jarak dari bawah sampek lokasi jauh, sekitar 3 sampai 4 jam. Penyebab kematian masih didalami oleh Satreskrim Polres Mojokerto," kata Kapolsek.
Lihat Juga: Yon Artiono Arba’i, Sosok Terlupakan dalam Evakuasi Soe Hok Gie di Tragedi Gunung Semeru
(shf)