Cegah Pasien Karantina Kabur, Kantor BPSDM Sultra Dipagari
loading...
A
A
A
KENDARI - Pemprov Sultra merehabilitasi gapura, pagar dan pos jaga Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra agar pasien terpapar COVID-19 yang dikarantina tidak kabur.
Total anggaran yang digunakan untuk rehabilitasi gapura, pagar dan pos jaga BPSDM Sultra ini mencapai Rp866,4 juta. Dana pembangunan berasal dari dari realokasi refocusing APBD tahun 2020. (Baca juga: Siswa SMP Dibacok Penjaga Sekolah saat Ambil Raport)
Kepala BPSDM Sultra, Nur Endang menyebut, rehabilitas gapura, pagar dan pos jaga untuk mengantisipasi Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang akan menjalani karantina di beberapa gedung BPSDM tidak melarikan diri atau berinteraksi dengan warga sekitar. (Baca juga: Tokoh Adat Sentani: Jangan Terprovokasi Isu Rasisme)
"Pagar adalah wujud antisipasi kami. Ini kan daerah pemukiman dan jangan sampai ini kan kita liat banyak sekarang ini pasien kabur, pasien lari. Nah kalau dia lari sementara daerah perkampungan, bisa dia pergi beli minum-minum kopi di warung-warung di situ. Kita tidak tau dia lagi dalam keadaan karantina bisa menular, makanya kita pagar" ujar Nur Endang di Kendari, Rabu (10/6/2020)
Selain itu, dalam Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) refocusing COVID-19 di BPSDM Sultra, anggaran penanganan COVID-19 ini juga digunakan untuk rehabilitasi 96 kamar pada tiga gedung yang akan digunakan tempat karantina ODP, PDP dan OTG.
Pembangunan guest house, rumah singgah petugas medis senilai Rp550 juta, pembangunan gudang Rp250 juta, paving block jalan masuk antar asrama Rp314,49 juta dan rehabilitasi musala.
Berdasarkan rincian penggunaan realokasi refocusing APBD tahun 2020, yang disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Sultra, Isma pada Jumat, 5 Juni 2020, BPSDM Sultra mendapat alokasi anggaran refocusing untuk belanja program Rp1,17 miliar dan Belanja Tak Terduga (BTT) Rp5.329.159.000.
Total anggaran yang digunakan untuk rehabilitasi gapura, pagar dan pos jaga BPSDM Sultra ini mencapai Rp866,4 juta. Dana pembangunan berasal dari dari realokasi refocusing APBD tahun 2020. (Baca juga: Siswa SMP Dibacok Penjaga Sekolah saat Ambil Raport)
Kepala BPSDM Sultra, Nur Endang menyebut, rehabilitas gapura, pagar dan pos jaga untuk mengantisipasi Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang akan menjalani karantina di beberapa gedung BPSDM tidak melarikan diri atau berinteraksi dengan warga sekitar. (Baca juga: Tokoh Adat Sentani: Jangan Terprovokasi Isu Rasisme)
"Pagar adalah wujud antisipasi kami. Ini kan daerah pemukiman dan jangan sampai ini kan kita liat banyak sekarang ini pasien kabur, pasien lari. Nah kalau dia lari sementara daerah perkampungan, bisa dia pergi beli minum-minum kopi di warung-warung di situ. Kita tidak tau dia lagi dalam keadaan karantina bisa menular, makanya kita pagar" ujar Nur Endang di Kendari, Rabu (10/6/2020)
Selain itu, dalam Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) refocusing COVID-19 di BPSDM Sultra, anggaran penanganan COVID-19 ini juga digunakan untuk rehabilitasi 96 kamar pada tiga gedung yang akan digunakan tempat karantina ODP, PDP dan OTG.
Pembangunan guest house, rumah singgah petugas medis senilai Rp550 juta, pembangunan gudang Rp250 juta, paving block jalan masuk antar asrama Rp314,49 juta dan rehabilitasi musala.
Berdasarkan rincian penggunaan realokasi refocusing APBD tahun 2020, yang disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Sultra, Isma pada Jumat, 5 Juni 2020, BPSDM Sultra mendapat alokasi anggaran refocusing untuk belanja program Rp1,17 miliar dan Belanja Tak Terduga (BTT) Rp5.329.159.000.
(shf)