Pemkab Luwu Utara Dorong 10 Inovasi Bersaing di Tingkat Sulsel
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara, langsung merespons pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 dengan melakukan rapat persiapan.
Bahkan mereka akan mendorong 10 inovasi unggulan yang didaftarkan ke Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) adalah 2 Februari 2022, untuk mengikuti KIPP Tingkat Provinsi.
10 inovasi tersebut yakni Kejar Stunting (Dinas Kesehatan dengan inovator Nisma), Kelas Buby (Dinas Kesehatan/Juinar), Si Mira Bersantai (DPMPTSP/Ahmad Jani), Pojok Bisa (Dinas Pertanian/Made Sudana), Go Pasar Indah (DP2KUKM/Rahma), Japri Ka Boss (Dinas Pendidikan/Supiyan), Si Dora Eman (Dinas Kesehatan/Andi Bahtiar), Si Modis Lutra (Diskominfo/Nirwan), Pugalu SIP (Bappelitbangda/Ovan) dan Kawasan Perdesaan Terintegrasi (Dinas PMD/Alimuddin).
“Kita berharap 10 inovasi yang diorong ini, sebelum proposalnya di-submit melalui JIPP, terlebih dahulu didampingi untuk membenahi proposal yang dirasa masih kurang,” kata Sekda Luwu Utara, Armiadi, saat memimpin Rapat Persiapan KIPP Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2022, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Armiadi berharap Tim Pelaksana Warkop Indah yang ditugaskan untuk membedah satu per satu proposal untuk segera coaching proposal.
“Segera dampingi inovator kita, buat jadwal coaching, karena kita ingin semua proposal dibuat semenarik mungkin, termasuk tampilan dalam bentuk power point, dan kalau memungkinkan, buat simulasi agar saat tampil di provinsi sudah bisa beradaptasi dengan baik,” harapnya.
Untuk diketahui, semua proposal masih dimungkinkan dilakukan dilakukan perubahan, termasuk perubahan pada judul dan isinya.
Sementara itu, Kabag Organisasi, Muhammad Hadi, mengatakan bahwa coaching penyusunan proposal wajib dilakukan, karena proposal menjadi pintu masuk untuk terus mengikuti tahapan KIPP sampai dilakukannya pengumuman pemenang.
“Dalam rapat kita kali ini, perlu disepakati jadwal coaching, karena penyusunan proposal ini penting untuk memastikan proposal kita sudah sesuai standar yang dipersyaratkan,” jelas dia.
Menurut dia, nantinya ada dua coaching, satu coaching yang dilakukan di kabupaten, satu lagi di provinsi. Untuk itu, dia meminta 10 inovator untuk mempersiapkan proposalnya untuk dibedah bersama.
“Senin depan, kita undang 10 inovator di sini, kita bahas kesiapannya. Kita bedah proposalnnya satu per satu sebelum kita submit ke aplikasi," tandasnya.
Bahkan mereka akan mendorong 10 inovasi unggulan yang didaftarkan ke Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) adalah 2 Februari 2022, untuk mengikuti KIPP Tingkat Provinsi.
10 inovasi tersebut yakni Kejar Stunting (Dinas Kesehatan dengan inovator Nisma), Kelas Buby (Dinas Kesehatan/Juinar), Si Mira Bersantai (DPMPTSP/Ahmad Jani), Pojok Bisa (Dinas Pertanian/Made Sudana), Go Pasar Indah (DP2KUKM/Rahma), Japri Ka Boss (Dinas Pendidikan/Supiyan), Si Dora Eman (Dinas Kesehatan/Andi Bahtiar), Si Modis Lutra (Diskominfo/Nirwan), Pugalu SIP (Bappelitbangda/Ovan) dan Kawasan Perdesaan Terintegrasi (Dinas PMD/Alimuddin).
“Kita berharap 10 inovasi yang diorong ini, sebelum proposalnya di-submit melalui JIPP, terlebih dahulu didampingi untuk membenahi proposal yang dirasa masih kurang,” kata Sekda Luwu Utara, Armiadi, saat memimpin Rapat Persiapan KIPP Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2022, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Armiadi berharap Tim Pelaksana Warkop Indah yang ditugaskan untuk membedah satu per satu proposal untuk segera coaching proposal.
“Segera dampingi inovator kita, buat jadwal coaching, karena kita ingin semua proposal dibuat semenarik mungkin, termasuk tampilan dalam bentuk power point, dan kalau memungkinkan, buat simulasi agar saat tampil di provinsi sudah bisa beradaptasi dengan baik,” harapnya.
Untuk diketahui, semua proposal masih dimungkinkan dilakukan dilakukan perubahan, termasuk perubahan pada judul dan isinya.
Sementara itu, Kabag Organisasi, Muhammad Hadi, mengatakan bahwa coaching penyusunan proposal wajib dilakukan, karena proposal menjadi pintu masuk untuk terus mengikuti tahapan KIPP sampai dilakukannya pengumuman pemenang.
“Dalam rapat kita kali ini, perlu disepakati jadwal coaching, karena penyusunan proposal ini penting untuk memastikan proposal kita sudah sesuai standar yang dipersyaratkan,” jelas dia.
Menurut dia, nantinya ada dua coaching, satu coaching yang dilakukan di kabupaten, satu lagi di provinsi. Untuk itu, dia meminta 10 inovator untuk mempersiapkan proposalnya untuk dibedah bersama.
“Senin depan, kita undang 10 inovator di sini, kita bahas kesiapannya. Kita bedah proposalnnya satu per satu sebelum kita submit ke aplikasi," tandasnya.
(agn)