Fitnah Terkait Corona Merebak, Begini Reaksi IDI Parepare
loading...
A
A
A
PAREPARE - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Parepare, mendesak pemerintah dan aparat TNI serta Polri, menindak tegas oknum yang mencoba merusak nama baik tenaga kesehatan (Nakes).
Hal itu ditegaskan Ketua IDI Parepare, Ibrahim Kasim, mewakili organisasi profesi kesehatan yang ada di Parepare, terkait tudingan memanfaatkan dan menjadikan pandemi Corona sebagai lahan bisnis, yang diarahkan para tim medis COVID-19 , menimbulkan keresahan.
"Kami menyesalkan tudingan mencari keuntungan pada situasi pandemi COVID-19 , sebagai lahan bisnis dan mengambil keuntungan," papar Ibrahim yang juga dokter senior spesialis bedah di RSUD Andi Makkasau Parepare.
Ibrahim memastikan, jika isu tersebut tidak benar. Penyebaran hoaks yang menyudutkan tim medis COVID-19 , menurutnya perlu secepatnya diantisipasi.
"Jika tidak, akan membawa malapetaka di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Pihaknya, kata Ibrahim, juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atas isu yang saat ini tersebar di media sosial.
"Di balik itu bisa jadi ada kepentingan pribadi atau golongan untuk melhat suasana menjadi kacau," katanya.
Organisasi profesi kesehatan itu berharap, aparat penegak hukum bisa memberi sanksi tegas dan tindakan hukum kepada oknum penyebar hoaks yang tak bertanggung jawab, merugikan para tenaga medis.
Ibrahim memaparkan, ada 12 poin pertnyataan sikap yang turut didukung 15 organisasi profesi kesehatan, sebagai bentuk reaksi terhadap tudingan yang diarahkan ke tim medis COVID-19 .
"Salah satunya, keberatan dengan segala ujaran kebencian, fitnah serta ancaman kepada Tenaga Kesehatan dalam bentuk apapun," tandasnya.
Hal itu ditegaskan Ketua IDI Parepare, Ibrahim Kasim, mewakili organisasi profesi kesehatan yang ada di Parepare, terkait tudingan memanfaatkan dan menjadikan pandemi Corona sebagai lahan bisnis, yang diarahkan para tim medis COVID-19 , menimbulkan keresahan.
"Kami menyesalkan tudingan mencari keuntungan pada situasi pandemi COVID-19 , sebagai lahan bisnis dan mengambil keuntungan," papar Ibrahim yang juga dokter senior spesialis bedah di RSUD Andi Makkasau Parepare.
Ibrahim memastikan, jika isu tersebut tidak benar. Penyebaran hoaks yang menyudutkan tim medis COVID-19 , menurutnya perlu secepatnya diantisipasi.
"Jika tidak, akan membawa malapetaka di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Pihaknya, kata Ibrahim, juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atas isu yang saat ini tersebar di media sosial.
"Di balik itu bisa jadi ada kepentingan pribadi atau golongan untuk melhat suasana menjadi kacau," katanya.
Organisasi profesi kesehatan itu berharap, aparat penegak hukum bisa memberi sanksi tegas dan tindakan hukum kepada oknum penyebar hoaks yang tak bertanggung jawab, merugikan para tenaga medis.
Ibrahim memaparkan, ada 12 poin pertnyataan sikap yang turut didukung 15 organisasi profesi kesehatan, sebagai bentuk reaksi terhadap tudingan yang diarahkan ke tim medis COVID-19 .
"Salah satunya, keberatan dengan segala ujaran kebencian, fitnah serta ancaman kepada Tenaga Kesehatan dalam bentuk apapun," tandasnya.
(agn)