Kasus Aktif Positif COVID-19 di Sumsel Ternyata Hanya 701 Orang
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hingga kini mencapai 1.188 kasus. Namun, dari jumlah tersebut, kasus aktif positif COVID-19 di Sumsel nyatanya hanya mencapai ratusan kasus.
Juru Bicara Perceparan Penanganan COVID-19 Sumsel, Prof. Yuwono, mengatakan dari jumlah total tersebut kasus aktif COVID-19 di Sumsel hanya 701 kasus. ( Baca: Update Corona Sumsel: Positif Bertambah 30, Sembuh 53, Meninggal 1 )
"Ini dikarenakan jumlah total kasus yang ada di Sumsel dibagi menjadi dua kategori, yakni kasus positif COVID-19 yang telah ditutup dan kasus aktif," ujar Prof. Yuwono saat diwawancarai SINDOnews, Selasa (09/06/2020).
Dijelaskannya, jumlah kasus positif yang sudah ditutup, yakni sebanyak 487 kasus yang, terdiri dari 444 kasus sembuh dan 43 kasus meninggal. Dari pengurangan kasus yang telah ditutup tersebut didapatkan data kasus aktif yang hanya berjumlah 701 orang.
"Dari data kasus aktif ini artinya ada progres bahwa kita tidak diam. Kita lakukan penanganan seperti tracing, melacak seberapa banyak kontak dengan yang positif, pemeriksaan dengan metode PCR hingga melakukan treatment untuk yang bergejala maupun tidak," jelasnya.
Yuwono juga mengungkapkan, sejak empat hari lalu jumlah pasien COVID-19 Sumsel yang sembuh mengalami peningkatan. Meningkatnya kasus sembuh ini merupakan imbas dari pemeriksaan sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang yang lebih cepat kareba hanya butuh waktu tiga hari untuk mendapatkan hasil pemeriksaan.
"Hasil pemeriksaan sudah bisa dikeluarkan dan divalidasi. Dari sini kita lihat juga untuk manajemen perawatan pasien, sehingga jumlah pasien sembuh terus meningkat," kata dia.
Yuwono berharap hasil pemeriksaan ini akan tetap berjalan baik meskipun di satu sisi Provinsi Sumsel masih memiliki tantangan untuk menurunkan tren angka reproduksi efektif (Rt) yang merupakan tingkat tertularnya seseorang dari satu orang positif COVID-19 yang saat ini berada di angka 1,2.
"Artinya kita harus berusaha lebih kencang lagi agar bisa di bawah 1, kalau bisa 0,6 atau syukur-syukur bisa 0,5," tambahnya.
Sementara itu, dari hasil evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Palembang didapatkan hasil bahwa tingkat kontak mengalami penurunan.
Disebutkan Yuwono, sebelum PSBB jilid pertama diberlakukan tingkat kontak cukup tinggi, yakni satu orang berkontak 14 orang. Setelah PSBB diberlakukan kontak hanya terjadi dari satu orang dengan enam orang saja.
"Makin minimal kontak makin memperkecil peluang penularan baru. Saat ini kita harus menjaga pemikiran positif dan jangan termakan berita hoaks. Selain itu, harus tetap jaga kebersihan dan imunitas," tandasnya.
Juru Bicara Perceparan Penanganan COVID-19 Sumsel, Prof. Yuwono, mengatakan dari jumlah total tersebut kasus aktif COVID-19 di Sumsel hanya 701 kasus. ( Baca: Update Corona Sumsel: Positif Bertambah 30, Sembuh 53, Meninggal 1 )
"Ini dikarenakan jumlah total kasus yang ada di Sumsel dibagi menjadi dua kategori, yakni kasus positif COVID-19 yang telah ditutup dan kasus aktif," ujar Prof. Yuwono saat diwawancarai SINDOnews, Selasa (09/06/2020).
Dijelaskannya, jumlah kasus positif yang sudah ditutup, yakni sebanyak 487 kasus yang, terdiri dari 444 kasus sembuh dan 43 kasus meninggal. Dari pengurangan kasus yang telah ditutup tersebut didapatkan data kasus aktif yang hanya berjumlah 701 orang.
"Dari data kasus aktif ini artinya ada progres bahwa kita tidak diam. Kita lakukan penanganan seperti tracing, melacak seberapa banyak kontak dengan yang positif, pemeriksaan dengan metode PCR hingga melakukan treatment untuk yang bergejala maupun tidak," jelasnya.
Yuwono juga mengungkapkan, sejak empat hari lalu jumlah pasien COVID-19 Sumsel yang sembuh mengalami peningkatan. Meningkatnya kasus sembuh ini merupakan imbas dari pemeriksaan sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang yang lebih cepat kareba hanya butuh waktu tiga hari untuk mendapatkan hasil pemeriksaan.
"Hasil pemeriksaan sudah bisa dikeluarkan dan divalidasi. Dari sini kita lihat juga untuk manajemen perawatan pasien, sehingga jumlah pasien sembuh terus meningkat," kata dia.
Yuwono berharap hasil pemeriksaan ini akan tetap berjalan baik meskipun di satu sisi Provinsi Sumsel masih memiliki tantangan untuk menurunkan tren angka reproduksi efektif (Rt) yang merupakan tingkat tertularnya seseorang dari satu orang positif COVID-19 yang saat ini berada di angka 1,2.
"Artinya kita harus berusaha lebih kencang lagi agar bisa di bawah 1, kalau bisa 0,6 atau syukur-syukur bisa 0,5," tambahnya.
Sementara itu, dari hasil evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Palembang didapatkan hasil bahwa tingkat kontak mengalami penurunan.
Disebutkan Yuwono, sebelum PSBB jilid pertama diberlakukan tingkat kontak cukup tinggi, yakni satu orang berkontak 14 orang. Setelah PSBB diberlakukan kontak hanya terjadi dari satu orang dengan enam orang saja.
"Makin minimal kontak makin memperkecil peluang penularan baru. Saat ini kita harus menjaga pemikiran positif dan jangan termakan berita hoaks. Selain itu, harus tetap jaga kebersihan dan imunitas," tandasnya.
(uka)