Polisi Tembak Mati Sepesialis Curanmor Bersenpi di Mojokerto

Senin, 08 Juni 2020 - 17:51 WIB
loading...
Polisi Tembak Mati Sepesialis Curanmor Bersenpi di Mojokerto
Kapolres Mojokerto, AKBP Feby Hutagalung menunjukan barang bukti senjata api yang disita dari tangan pelaku curanmor. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Suyanto alias Yanto, spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) tewas tertembus timah panas petugas. Warga Desa Cangkring, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, itu ditembak lantaran melawan saat ditangkap.

(Baca juga: Para Tokoh Kampung di Surabaya Sepakat Tolak Perpanjangan PSBB )

Pria berusia 39 tahun itu meregang nyawa setelah dihadaiahi timah panas di sebuah gudang di wilayah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto pada Rabu (3/6/2020) sekira pukul 22.30 WIB. Kala itu, ia berusaha melawan petugas dengan menggunakan senjata api revolfer warna silver crom.

"Sesuai dengan aturan, karena membahayakan nyawa petugas maupun masyarakat, kita berikan tindakan tegas dan terukur," kata Kapolres Mojokerto AKBP Feby Hutagalung, dalam konferensi pers, Senin (8/6/2020).

Dalam penangkapan ini, petugas mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api rakitan jenis revolfer warna silver crom, 5 butir amunisi kaliber 9 mm milik Yanto, rekaman CCTV aksi pencurian, tiga unit sepeda motor, serta handphone.

Suyanto, kata Kapolres, merupakan spesialis curanmor yang sudah beraksi diberbagai lokasi. Terakhir, dia bersama komplotannya melakukan aksi mencuri sepeda motor yang diparkir di depan sebuah warung di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

(Baca juga: Spesialis Pecah Kaca Mobil di Mojokerto Sikat Rp259 Juta)

Selain menembak mati Suyanto, petugas juga mengamankan dua orang komplotannya, yakni Eko Hawono (38), warga asal Dusun Bendungan, Desa Pesawahan, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Dalam aksinya Eko bertugas sebagai eksekutor.

Sementara satu tersangka lain yakni Muhammad Rifa'i warga Dusun Glatik, Desa Watesnegoro, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Pria paruh baya berusia 50 tahun ini bertugas sebagai penadah barang curian dan bagian pemasaran.

Kapolres menuturkan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, selama ini Yanto dan komplotannya selalu beraksi pada malam hari. Saat para korbannya tengah lelap tertidur. Hal itu diperkuat dengan rekaman CCTV di lokasi pencurian yang selama ini menjadi sasaran pencurian.

"Pelaku selalu memanfaatkan kelengahan korban. Jadi saat korbannya tengah tertidur, para pelaku ini mencuri motor korbannya denan menggunakan kunci T. Aksi mereka cukup cepat dan hanya hitungan detik saja," terang Kapolres.

Saat ini, petugas kepolisan masih melakukan pengembangan terhadap pelaku lain. Sebab berdasarkan keterangan Eko, ada beberapa orang lain yang terlibat dalam komplotan curanmor yang digawangi Yanto ini. Karena mereka bekerja selalu berkelompok.

"Masih ada dua orang lainnya yang dalam pengejaran. Identitasnya sudah kami kantongi, inisialnya MDN dan YN. Sekarang masih kita kejar," tandas Kapolres.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1034 seconds (0.1#10.140)