Ada 10 Pedagang Reaktif, Pasar Benjeng Ditutup Semantara
loading...
A
A
A
GRESIK - Pasar Benjeng, Kabupaten Gresik, terpaksa harus ditutup sementara waktu. Ada 10 pedagang yang reaktif saat Satgas COVID-19 Kabupaten Gresik, menggelar rapid test di lokasi itu.
(Baca juga: Para Tokoh Kampung di Surabaya Sepakat Tolak Perpanjangan PSBB )
Mereka mayoritas pedagang ayam. Namun, mereka tidak hanya berasal dari Benjeng saja. Ada yang berasal dari Kecamatan Cerme. Disebutkan, sejatinya ada 60 pedagang di Pasar Benjeng yang dilakukan rapid test. Hasilnya, sebanyak 10 orang reaktif.
"Jadi kami langsung koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penutupan pasar Benjeng sampai Sabtu (13/6/2020) nanti," kata Camat Benjeng, Suryo, Senin (8/6/2020).
Penutupan itu diberlakukan pada semua pedagang. Selurug stan yang ada di lokasi di tutup total. "Semua aktivitas ditutup," imbuhnya.
(Baca juga: Pandemi COVID-19, Ini Kata Indra Sjafri Tentang Liga 1 2020 )
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, Agus Budiono membenarkan jika Pasar Benjeng ditutup sementara. "Memang benar karena ada pedagang yang reaktif. Ini demi keselamatan bersama," pungkasnya.
(Baca juga: Para Tokoh Kampung di Surabaya Sepakat Tolak Perpanjangan PSBB )
Mereka mayoritas pedagang ayam. Namun, mereka tidak hanya berasal dari Benjeng saja. Ada yang berasal dari Kecamatan Cerme. Disebutkan, sejatinya ada 60 pedagang di Pasar Benjeng yang dilakukan rapid test. Hasilnya, sebanyak 10 orang reaktif.
"Jadi kami langsung koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penutupan pasar Benjeng sampai Sabtu (13/6/2020) nanti," kata Camat Benjeng, Suryo, Senin (8/6/2020).
Penutupan itu diberlakukan pada semua pedagang. Selurug stan yang ada di lokasi di tutup total. "Semua aktivitas ditutup," imbuhnya.
(Baca juga: Pandemi COVID-19, Ini Kata Indra Sjafri Tentang Liga 1 2020 )
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, Agus Budiono membenarkan jika Pasar Benjeng ditutup sementara. "Memang benar karena ada pedagang yang reaktif. Ini demi keselamatan bersama," pungkasnya.
(eyt)