Amran Mahmud Jadi Pembicara di Rakernas Asosiasi Daerah Penghasil Migas

Jum'at, 10 Desember 2021 - 16:53 WIB
loading...
Amran Mahmud Jadi Pembicara di Rakernas Asosiasi Daerah Penghasil Migas
Bupati Wajo, Amran Mahmud (kanan) di Rakernas Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan di Bandung, Jumat (10/12). Foto: Humas Pemkab Wajo
A A A
BANDUNG - Bupati Wajo, Amran Mahmud jadi pembicara pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dua Dasawarsa Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) 2001-2021 di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/12).

Ia dipercaya mewakil Ketua Bidang Transisi Energi ADPMET memaparkan topik Kendala dan Tantangan Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Migas di Daerah. Ia berbicara pada sesi kedua diskusi panel.

Baca Juga: Amran
"Hingga tahun 2021 ini, gas alam yang dihasilkan dari Blok Sengkang dipergunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan kapasitas terpasang 315 megawatt dan untuk jaringan gas (jargas) rumah tangga dengan kapasitas 12.317 sambungan rumah," ujarnya.

Saat ini, progres dari pengerjaan jargas, kata Amran , telah mencapai 6.750 sambungan. Jika tidak ada aral melintang, pada 2022 nanti Wajo akan mendapatkan 4.500 sambungan baru lagi.

"Kami berharap, jaringan gas rumah tangga ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Wajo, dengan total kebutuhan sebanyak lebih dari 100.000 sambungan," harapnya.

Menurut orang nomor satu di Bumi Lamadukelleng itu, berdasarkan pengalaman selama ini, perusahaan-perusahaan gas di Wajo telah turut serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan, komunitas setempat, maupun masyarakat.

CSR yang disalurkan oleh perusahaan-perusahaan gas yang ada di Wajo kata Amran , belum berfokus pada upaya mempercepat transformasi menuju energi terbarukan. Hal ini karena beberapa kendala, seperti rendahnya literasi masyarakat mengenai CSR dan juga mengenai energi baru terbarukan.

Baca Juga: Amran
"Selain itu, belum tersedianya peta jalan mengenai potensi energi baru terbarukan di daerah sehingga perusahaan gas masih sulit menemukan titik temu antara kewajiban CSR perusahaan untuk mengawal percepatan transisi energi, dengan tujuan pembangunan nasional berupa pembangunan rendah karbon dan pengendalian perubahan iklim menuju Net Zero Emission (NZE)," sambungnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)