Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD664,18 Juta Selama Maret 2023

Kamis, 20 April 2023 - 10:23 WIB
loading...
Neraca Perdagangan Jatim Defisit USD664,18 Juta Selama Maret 2023
Neraca perdagangan Jatim selama bulan Maret 2023 mengalami defisit sebesar USD664,18 juta. Hal ini disebabkan defisit di sektor migas sebesar USD415,84 juta dan sektor nonmigas senilai USD248,34 juta. Foto ilustrasi
A A A
SURABAYA - Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama bulan Maret 2023 mengalami defisit sebesar USD664,18 juta. Hal ini disebabkan defisit pada sektor migas sebesar USD415,84 juta dan sektor nonmigas senilai USD248,34 juta.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, nilai ekspor Jatim di bulan Maret 2023 naik 18,67 persen dibandingkan bulan Februari 2023. Yakni dari USD1,64 miliar menjadi USD1,95 miliar.

Namun, dibandingkan Maret 2022, turun 10,17 persen. "Kenaikan nilai ekspor dipicu meningkatnya kinerja ekspor nonmigas maupun migas," kata Koordinator Tim Fungsi Statistik Distribusi, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (19/4/2023).



Berdasarkan negara tujuan utama ekspor nonmigas, Jepang menjadi negara tujuan utama ekspor Jatim di bulan Maret 2023. Disusul Tiongkok dan Amerika Serikat.

Selama Maret 2023, ekspor nonmigas Jatim ke Jepang mencapai USD 306,65 juta. "Sedangkan ekspor ke Tiongkok dan Amerika Serikat berturut-turut sebesar USD262,05 juta dan USD250,79 juta," imbuh Umar.

Tiga komoditas utama ekspor Jatim di bulan Maret 2023 adalah komoditas Sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan kontribusi 6,27 persen. Posisi kedua dan ketiga adalah komoditas Tembaga dimurnikan berupa Katoda dan bagian dari katoda dan komoditas Minyak petroleum mentah dengan kontribusi sebesar 6,03 persen dan 4,57 persen.

Sementara itu, impor Jatim pada bulan Maret 2023 naik 39,14 persen dibandingkan bulan Februari 2023. Yaitu dari USD1,88 miliar menjadi USD2,61 miliar. Kenaikan nilai impor ini dipicu oleh meningkatnya kinerja impor sektor migas maupun nonmigas.

Impor migas bulan Maret 2023 ke Jawa Timur naik sebesar 14,57 persen, dari USD442,38 juta menjadi USD506,82 juta. "Impor migas menyumbang 19,40 persen dari total impor Jatim pada Maret 2023. Nilai impor migas ini mengalami penurunan sebesar 37,35 persen bila dibandingkan dengan bulan Maret 2022," ujar Umar.

Berdasarkan negara asal barang impor nonmigas, terbesar dari Tiongkok dengan kontribusi 26,92 persen. Disusul dari Amerika Serikat dan Thailand yang berkontribusi masing-masing sebesar 7,68 persen dan 5,77 persen.

Nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Maret 2023 mencapai nilai sebesar USD566,83 juta, diikuti Amerika Serikat sebesar USD161,63 juta serta dari Thailand sebesar USD121,56 juta.

Tiga komoditas dengan kontribusi terbesar terhadap nilai total impor Jatim di bulan Maret 2023 adalah komoditas Bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi dibawah RON 97 tidak dicampur. Komoditas ini berkontribusi 12,40 persen.

Komoditas Emas dalam bentuk bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan berkontribusi sebesar 4,43 persen dan komoditas Hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya dengan kontribusi sebesar 3,42 persen.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)