Tahun Ajaran Baru, Disdik Siap Tambah Ruang Kelas Baru di 10 SMP Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar berencana menambah ruang kelas baru (RKB) di 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) hasil regrouping, untuk menunjang pembelajaran TA 2020/2021.
Baca : Jadwal PPDB Tingkat SMA di Sulsel Diundur Hingga 15 Juni
Plt Kepala Disdik Kota Makassar, Amelia Malik mengatakan anggaran perencanaan penambahan RKB untuk sepuluh SMP baru sementara berproses. Ia berharap perencanaan ini segera disetujui sehingga sekolah bisa menampung peserta didik baru.
"Kita berharap agar proses ini bisa selesai sehingga tepat pada penerimaan paling tidak sudah ada kelas baru yang bisa digunakan anak didik baru," kata Amelia kepada SINDOnews.
Saat ini, Pemkot Makassar terus melakukan refokusing anggaran di tengah pandemi covid-19. Akibatnya, tidak sedikit rencana pembangunan fisik disetop sementara anggarannya dialihkan untuk penanggulangan covid-19.
Meski begitu, Amelia terus berupaya agar anggaran penambahan RKB untuk sepuluh SMP baru bisa disetujui. "Anggarannya sebenarnya sudah ada, tapi masih dibicarakan lagi. Sementara lagi dibicarakan supaya bisa disetujui pembangunannya," ujarnya.
Baca Juga : Realisasi Pajak Daerah Kota Makassar Saat Ini Capai Rp300 Miliar
Jika kebijakan sekolah di rumah dihentikan lantaran penyebaran covid-19 terkendali maka akan dilakukan pembelajaran dua shift yakni sekolah pagi dan siang. Itu dilakukan jika RKB belum tersedia.
Kata dia, RKB akan dibangun dengan jumlah yang berbeda di setiap sekolah. Bergantung kebutuhan masing-masing sekolah. "Mudah-mudahan pas selesai (RKB) kita juga sudah zona hijau sehingga kita bisa kembali ke sekolah," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala SMPN 46 Makassar, Sri Dewi Lahafi berencana akan menerima kurang lebih 180 siswa baru tahun ini. Pasalnya, minat masyarakat untuk masuk sekolah negeri cukup tinggi.
Bahkan tahun lalu ada sekitar 100 peserta didik yang mendaftar dan ditolak lantara sarana dan prasarana tidak memadai.
"Tahun lalu itu kita terima lima sampai enam rombel atau 180 siswa. Mungkin tahun ini siswa yang kita terima jumlahnya sama," ucapnya
Dia pun berharap agar penambahan kelas baru bisa cepat terealisasi. Jika tidak maka jadwal pembelajaran akan dibuka dengan dua shift yakni masuk pagi dan siang.
"Tim Sarpras Disdik Makassar sudah turun, antisipasi nanti kami berlakukan kelas sift pagi dan siang. pokoknya kita akan menyesuaikan," tukasnya.
Baca : Jadwal PPDB Tingkat SMA di Sulsel Diundur Hingga 15 Juni
Plt Kepala Disdik Kota Makassar, Amelia Malik mengatakan anggaran perencanaan penambahan RKB untuk sepuluh SMP baru sementara berproses. Ia berharap perencanaan ini segera disetujui sehingga sekolah bisa menampung peserta didik baru.
"Kita berharap agar proses ini bisa selesai sehingga tepat pada penerimaan paling tidak sudah ada kelas baru yang bisa digunakan anak didik baru," kata Amelia kepada SINDOnews.
Saat ini, Pemkot Makassar terus melakukan refokusing anggaran di tengah pandemi covid-19. Akibatnya, tidak sedikit rencana pembangunan fisik disetop sementara anggarannya dialihkan untuk penanggulangan covid-19.
Meski begitu, Amelia terus berupaya agar anggaran penambahan RKB untuk sepuluh SMP baru bisa disetujui. "Anggarannya sebenarnya sudah ada, tapi masih dibicarakan lagi. Sementara lagi dibicarakan supaya bisa disetujui pembangunannya," ujarnya.
Baca Juga : Realisasi Pajak Daerah Kota Makassar Saat Ini Capai Rp300 Miliar
Jika kebijakan sekolah di rumah dihentikan lantaran penyebaran covid-19 terkendali maka akan dilakukan pembelajaran dua shift yakni sekolah pagi dan siang. Itu dilakukan jika RKB belum tersedia.
Kata dia, RKB akan dibangun dengan jumlah yang berbeda di setiap sekolah. Bergantung kebutuhan masing-masing sekolah. "Mudah-mudahan pas selesai (RKB) kita juga sudah zona hijau sehingga kita bisa kembali ke sekolah," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala SMPN 46 Makassar, Sri Dewi Lahafi berencana akan menerima kurang lebih 180 siswa baru tahun ini. Pasalnya, minat masyarakat untuk masuk sekolah negeri cukup tinggi.
Bahkan tahun lalu ada sekitar 100 peserta didik yang mendaftar dan ditolak lantara sarana dan prasarana tidak memadai.
"Tahun lalu itu kita terima lima sampai enam rombel atau 180 siswa. Mungkin tahun ini siswa yang kita terima jumlahnya sama," ucapnya
Dia pun berharap agar penambahan kelas baru bisa cepat terealisasi. Jika tidak maka jadwal pembelajaran akan dibuka dengan dua shift yakni masuk pagi dan siang.
"Tim Sarpras Disdik Makassar sudah turun, antisipasi nanti kami berlakukan kelas sift pagi dan siang. pokoknya kita akan menyesuaikan," tukasnya.
(sri)