Sembilan Pejuang Kemerdekaan Terbesar, Ada Soekarno dan William Wallace
loading...
A
A
A
Peradaban manusia selalu dihadapkan dengan masalah, salah satunya soal manusia yang tertindas karena berbagai faktor sosial. Penindasan dan perilaku kejam menyadarkan beberapa orang berpengaruh untuk berjuang meraih kebebasan atau kemerdekaan.
Sejarah mencatat sejumlah tokoh dikenal sebagai pejuang kemerdekaan di negaranya masing-masing dalam menentang penindasan. Berikut sembilan tokoh pejuang kemerdekaan terbesar.
1. Soekarno
Kontribusi : Pencetus Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan RI
Pria kelahiran Surabaya, 6 Juni 1901 ini merupakan Presiden Indonesia pertama pada periode tahun 1945-1967. Peran penting sosok Bung Karno bagi Indonesia sendiri berupa sosok proklamator kemerdekaan Indonesia dan pencetus dasar negara, yaitu Pancasila. (Baca juga: Bung Karno, Arsitek dan Seniman yang Warnai Bangunan Nasional)
Sosoknya sendiri dikenal sebagai orator andal yang mampu membangkit semangat para pendengarnya. Bung Karno juga memberikan banyak gagasan di dunia internasional karena keprihatinan pada nasib kemerdekaan bangsa di Asia-Afrika. Presiden Soekarno mengambil inisiatif mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.
2. Nelson Mandela
Kontribusi : Tokoh gerakan Anti-Apartheid
Partai Politik : Kongres Nasional Afrika
Nelson Mandela dilahirkan pada 18 Juli 1918 dari keluarga bangsawan di Mvezo, Afrika Selatan. Setelah bekerja sebentar sebagai pengacara, ia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada 1943. Itu adalah awal perjuangannya melawan sistem segregasi rasial di negara itu.
Sepanjang 1950-an, Mandela terlibat dalam protes damai termasuk Kampanye Defiance dan Kongres Rakyat. Namun, pada 1961, ia mendirikan Umkhonto we Sizwe, sebuah kelompok militan, untuk melancarkan pertempuran agresif melawan pemerintah Afrika Selatan. (Baca juga: Surat Terakhir Para Tokoh di Penghujung Hidupnya)
Dia ditangkap pada 1962. Selama proses persidangan, Mandela memberikan pidatonya yang terkenal "Saya siap mati"
3. Mahatma Gandhi
Kontribusi : Tokoh kemerdekaan India dan tokoh gerakan anti kekerasan
Tempatnya dalam gerakan Kemerdekaan India berada di puncak dan merupakan inspirasi bagi gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia. Pada usia 23, Mahatma Gandhi atau Mohandas Karamchand Gandhi meninggalkan India ke Afrika Selatan (tempat dia tinggal selama dua dekade) untuk praktik hukum. Di sana, untuk pertama kalinya, ia mengalami diskriminasi rasial yang membawanya untuk memulai kampanye hak-hak sipil di negara itu.
Gandhi kembali ke India pada tahun 1915 dan melanjutkan kampanye anti-diskriminatifnya. Dia memimpin kampanye tanpa kekerasan di seluruh negara melawan penindasan Inggris serta untuk kerukunan umat beragama, dan mengakhiri tak tersentuh
4. Fidel Castro
Kontribusi : Pelopor Revolusi Kuba
Fidel Castro adalah salah satu pelopor Revolusi Kuba dan menjadi kepala pemerintahan Kuba hingga 2008. Mulai 1958, Castro memulai perang gerilyamenggulingkan penguasa Kuba Fulgencio Batista.
Sejarah mencatat sejumlah tokoh dikenal sebagai pejuang kemerdekaan di negaranya masing-masing dalam menentang penindasan. Berikut sembilan tokoh pejuang kemerdekaan terbesar.
1. Soekarno
Kontribusi : Pencetus Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan RI
Pria kelahiran Surabaya, 6 Juni 1901 ini merupakan Presiden Indonesia pertama pada periode tahun 1945-1967. Peran penting sosok Bung Karno bagi Indonesia sendiri berupa sosok proklamator kemerdekaan Indonesia dan pencetus dasar negara, yaitu Pancasila. (Baca juga: Bung Karno, Arsitek dan Seniman yang Warnai Bangunan Nasional)
Sosoknya sendiri dikenal sebagai orator andal yang mampu membangkit semangat para pendengarnya. Bung Karno juga memberikan banyak gagasan di dunia internasional karena keprihatinan pada nasib kemerdekaan bangsa di Asia-Afrika. Presiden Soekarno mengambil inisiatif mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.
2. Nelson Mandela
Kontribusi : Tokoh gerakan Anti-Apartheid
Partai Politik : Kongres Nasional Afrika
Nelson Mandela dilahirkan pada 18 Juli 1918 dari keluarga bangsawan di Mvezo, Afrika Selatan. Setelah bekerja sebentar sebagai pengacara, ia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada 1943. Itu adalah awal perjuangannya melawan sistem segregasi rasial di negara itu.
Sepanjang 1950-an, Mandela terlibat dalam protes damai termasuk Kampanye Defiance dan Kongres Rakyat. Namun, pada 1961, ia mendirikan Umkhonto we Sizwe, sebuah kelompok militan, untuk melancarkan pertempuran agresif melawan pemerintah Afrika Selatan. (Baca juga: Surat Terakhir Para Tokoh di Penghujung Hidupnya)
Dia ditangkap pada 1962. Selama proses persidangan, Mandela memberikan pidatonya yang terkenal "Saya siap mati"
3. Mahatma Gandhi
Kontribusi : Tokoh kemerdekaan India dan tokoh gerakan anti kekerasan
Tempatnya dalam gerakan Kemerdekaan India berada di puncak dan merupakan inspirasi bagi gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia. Pada usia 23, Mahatma Gandhi atau Mohandas Karamchand Gandhi meninggalkan India ke Afrika Selatan (tempat dia tinggal selama dua dekade) untuk praktik hukum. Di sana, untuk pertama kalinya, ia mengalami diskriminasi rasial yang membawanya untuk memulai kampanye hak-hak sipil di negara itu.
Gandhi kembali ke India pada tahun 1915 dan melanjutkan kampanye anti-diskriminatifnya. Dia memimpin kampanye tanpa kekerasan di seluruh negara melawan penindasan Inggris serta untuk kerukunan umat beragama, dan mengakhiri tak tersentuh
4. Fidel Castro
Kontribusi : Pelopor Revolusi Kuba
Fidel Castro adalah salah satu pelopor Revolusi Kuba dan menjadi kepala pemerintahan Kuba hingga 2008. Mulai 1958, Castro memulai perang gerilyamenggulingkan penguasa Kuba Fulgencio Batista.