Mencekam! Warga 2 Kampung Bentrok Berdarah, Polres Sukabumi Tindak Tegas Pelaku
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Ketegangan terjadi antar warga dua kampung di Sukabumi, Senin (6/12/2021) dini hari. Warga dari dua kampung ini nyaris terlibat bentrokan berdarah, akibat pertandingan sepak bola antar kampung (Tarkam).
Polres Sukabumi Kota bergerak cepat menangani keributan antar kampung yang dimulai dari bentrokan suporter final sepak bola tarkam Pasir Badak Jero (Pajero FC), menghadapi Legoknyenang (Bedeng FC), pada Minggu (6/12/2021).
Keributan yang meluas hingga terjadi penyerangan dan perusakan kepada kendaraan sepeda motor, serta mobil milik warga Kampung Legoknyenang, oleh warga Kampung Awi Nenggang. Sebanyak empat unit sepeda motor dan satu kaca mobil dipecahkan dalam penyerangan tersebut.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sy Zainal Abidin meredam perselisihan kedua kampung yang bertikai degan menurunkan personel Pengendalian Masyarakat (Dalmas) yang dibantu oleh unit lainnya, serta anggota dari Polsek Gunungguruh dan anggota Koramil Cisaat Sukabumi.
"Alhamdulillah sudah aman terkendali, anggota Polres Sukabumi Kota memisahkan kedua kampung yang bertikai, dan sudah dilakukan mediasi di antara kedua kampung tersebut," ujar Zainal, Senin (6/12/2021) dini hari.
Sementara itu Kapolsek Gunungguruh, Iptu Didin Waslidin mengatakan, awal terjadinya bentrokan tersebut karena salah paham di antara pemain, suporter yang bertanding pada kejuaraan sepak bola piala Kades Cibolang, yang rutin tiap tahun diselenggarakan.
"Yang bertanding Kampung Pasir Badak dan Kampung Legoknyenang, pada saat itu Kampung Awi Nenggang sendiri menjadi suporter dari Kampung Legoknyenang. Namun ketika terjadi kericuhan ada warga dari Kampung Awi Nenggang kena pukul oleh warga Kampung Legoknyenang, karena tidak saling mengenal, disitulah awal kesalahanpahaman terjadi," ujar Didin usai mediasi antar kampung dilaksanakan.
Didin menambahkan, karena kesalahan pahaman tersebut lalu warga Kampung Awi Nenggang membalas kepada warga Kampung Legoknyenang, dengan menyerang warga dan merusak kendaraan dan toko ponsel yang ada di wilayah Kampung Legoknyenang.
"Saat ini saksi-saksi sudah diperiksa untuk dimintai keterangan untuk keperluan penyelidikan, dan pengembangan lebih lanjut, dan situasi terakhir sudah aman terkendali," imbuh Didin.
Polres Sukabumi Kota bergerak cepat menangani keributan antar kampung yang dimulai dari bentrokan suporter final sepak bola tarkam Pasir Badak Jero (Pajero FC), menghadapi Legoknyenang (Bedeng FC), pada Minggu (6/12/2021).
Keributan yang meluas hingga terjadi penyerangan dan perusakan kepada kendaraan sepeda motor, serta mobil milik warga Kampung Legoknyenang, oleh warga Kampung Awi Nenggang. Sebanyak empat unit sepeda motor dan satu kaca mobil dipecahkan dalam penyerangan tersebut.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sy Zainal Abidin meredam perselisihan kedua kampung yang bertikai degan menurunkan personel Pengendalian Masyarakat (Dalmas) yang dibantu oleh unit lainnya, serta anggota dari Polsek Gunungguruh dan anggota Koramil Cisaat Sukabumi.
"Alhamdulillah sudah aman terkendali, anggota Polres Sukabumi Kota memisahkan kedua kampung yang bertikai, dan sudah dilakukan mediasi di antara kedua kampung tersebut," ujar Zainal, Senin (6/12/2021) dini hari.
Sementara itu Kapolsek Gunungguruh, Iptu Didin Waslidin mengatakan, awal terjadinya bentrokan tersebut karena salah paham di antara pemain, suporter yang bertanding pada kejuaraan sepak bola piala Kades Cibolang, yang rutin tiap tahun diselenggarakan.
"Yang bertanding Kampung Pasir Badak dan Kampung Legoknyenang, pada saat itu Kampung Awi Nenggang sendiri menjadi suporter dari Kampung Legoknyenang. Namun ketika terjadi kericuhan ada warga dari Kampung Awi Nenggang kena pukul oleh warga Kampung Legoknyenang, karena tidak saling mengenal, disitulah awal kesalahanpahaman terjadi," ujar Didin usai mediasi antar kampung dilaksanakan.
Didin menambahkan, karena kesalahan pahaman tersebut lalu warga Kampung Awi Nenggang membalas kepada warga Kampung Legoknyenang, dengan menyerang warga dan merusak kendaraan dan toko ponsel yang ada di wilayah Kampung Legoknyenang.
"Saat ini saksi-saksi sudah diperiksa untuk dimintai keterangan untuk keperluan penyelidikan, dan pengembangan lebih lanjut, dan situasi terakhir sudah aman terkendali," imbuh Didin.
(eyt)