Polisi Minta Masyarakat Tidak Terpancing Isu Razia Kendaraan Plat DW dan DP
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana memastikan informasi akan adanya sweeping atau razia yang berplat kendaraan DW dan DP imbas penyerangan asrama mahasiswa daerah adalah hoaks. Masyarakat maupun mahasiswa dari Bone dan Luwu Raya diimbau tenang.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di jajaran kepolisian Kota Makassar saat melakukan pertemuan dengan aparatur pemerintah, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dari dua daerah tersebut. Pertemuan dilakukan di salah satu kafe di Kecamatan Mamajang, Minggu (28/11/2021) sore.
"Sweeping-sweeping itu tidak ada. Kami sudah melakukan kegiatan-kegiatan preventif, pencegahan untuk tetap menjaga Makassar ini kondusif. Sekali lagi jangan terpancing isu ini. Kalau ini terjadi kami akan berikan tindakan," tegas Witnu.
Mantan Direktur Intelkam Polda Sulsel itu mengimbau masyarakat, khususnya mahasiswa baik dari Luwu Raya maupun Bone untuk tidak terpancing dengan isu tersebut. "Jangan lagi menyebarkan pesan-pesan hoaks. Masalah ini sedang kami tangani," ungkap Witnu.
Sebelumnya, Kasubag Humas Polrestabes Makassar , AKP Lando menyatakan, pihaknya sudah bergerak mengantisipasi. Tim gabungan dari Polrestabes, Polsek dan Polda disiagakan. Termasuk perbantuan dari TNI. "Apabila ada hal-hal yang dicurigai terjadinya tindak pidana, segera laporkan ke kami," ucap Lando.
Dia menambahkan agar masyarakat berhenti menyebarkan pesan-pesan yang bisa saja menimbulkan keresahan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Untuk itu jangan dipercaya ajakan atau provokasi, menambah masalah. Tetap saling menjaga," tegasnya.
Lando menegaskan, Polisi dan TNI tetap akan bersiaga mengamankan sampai mengungkap dalang dibalik peristiwa beruntun ini. "Kita tetap patroli, imbauan ke masyarakat lewat anggota Bhabinkamtibmas agar tidak ikut-ikut. Termasuk ke orang tua masing-masing," tuturnya.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di jajaran kepolisian Kota Makassar saat melakukan pertemuan dengan aparatur pemerintah, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dari dua daerah tersebut. Pertemuan dilakukan di salah satu kafe di Kecamatan Mamajang, Minggu (28/11/2021) sore.
"Sweeping-sweeping itu tidak ada. Kami sudah melakukan kegiatan-kegiatan preventif, pencegahan untuk tetap menjaga Makassar ini kondusif. Sekali lagi jangan terpancing isu ini. Kalau ini terjadi kami akan berikan tindakan," tegas Witnu.
Mantan Direktur Intelkam Polda Sulsel itu mengimbau masyarakat, khususnya mahasiswa baik dari Luwu Raya maupun Bone untuk tidak terpancing dengan isu tersebut. "Jangan lagi menyebarkan pesan-pesan hoaks. Masalah ini sedang kami tangani," ungkap Witnu.
Sebelumnya, Kasubag Humas Polrestabes Makassar , AKP Lando menyatakan, pihaknya sudah bergerak mengantisipasi. Tim gabungan dari Polrestabes, Polsek dan Polda disiagakan. Termasuk perbantuan dari TNI. "Apabila ada hal-hal yang dicurigai terjadinya tindak pidana, segera laporkan ke kami," ucap Lando.
Dia menambahkan agar masyarakat berhenti menyebarkan pesan-pesan yang bisa saja menimbulkan keresahan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Untuk itu jangan dipercaya ajakan atau provokasi, menambah masalah. Tetap saling menjaga," tegasnya.
Lando menegaskan, Polisi dan TNI tetap akan bersiaga mengamankan sampai mengungkap dalang dibalik peristiwa beruntun ini. "Kita tetap patroli, imbauan ke masyarakat lewat anggota Bhabinkamtibmas agar tidak ikut-ikut. Termasuk ke orang tua masing-masing," tuturnya.
(agn)