Kemenparekraf Minta Pelaku UMKM Kreatif Branding Produk

Selasa, 23 November 2021 - 21:26 WIB
loading...
Kemenparekraf Minta...
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menghadiri kegiatan Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Ruang Pola Kantor Bupati Maros, Selasa, (23/11/2021). Foto: Sindonews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno , menghadiri langsung kegiatan Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia. Kegiatan ini digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Maros, Selasa, (23/11/2021).

Workshop Pengembagan Kata Kreatif ini merupakan penyelenggaran yang ke-23, yang dilaksanakan di 25 Kabupaten/Kota di Indonesia.



Sandiaga menjelaskan, kegiatan ini digelar Menparekraf sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif. Worskhop ini sendiri diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan pemikiran kreatif peserta, sehingga bisa terus berkarya dengan bekal materi kreativitas, permodelan bisnis, promosi digital dan pengelolaan keuangan serta permodalan.

Sandiaga mengakui, beberapa kuliner khas Maros bisa bersaing di tingkat nasional. Hanya saja bentuk kemasan dan branding makanan tersebut haruslah yang memiliki daya tarik pembeli. Hal ini dipaparkan pria yang biasa disapa papa online, setelah menikmati beberapa kuliner yang ditampilkan peserta workshop .

"Kalau soal rasa, ini sudah bisa bersaing di tingkat nasional. Seperti kerupuk kepiting yang tadi. Rasanya sudah enak. Tapi memang butuh kemasan yang baik untuk memikat pembeli dan harus di branding yang lebih baik," ujarnya seusai menikmati beberapa sajian makanan khas Maros.

Sandiaga berjanji akan memberikan bantuan kepada pelaku UMKM yang ada di Maros. Bantuan ini akan disalurkan melalui instansi terkait. "Kita akan memberikan bantuan berupa pembimbingan pengemasan serta pendampingan dalam membantu ide design," jelasnya kepada wartawan seusai menghadiri.

Bupati Maros, AS Chaidir Syam memaparkan potensi wisata Maros . Menurutnya, pariwisata dan kuliner tidak bisa lepas. Maros memiliki potensi wisata yang banyak, seperti wisata alam, religi edukasi, kuliner, seni budaya, dan sejarah.

"Menparekraf hadir membawa berkah, dulu ke Rammang-Rammang, sekarang wisatawan yang datang ke Rammang-Rammang meningkat hingga 35 persen," ujarnya.

Chaidir juga menbahkan, untuk membantu pelaku usaha, Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah membangun Rumah kemasan. Selanjutnya hanya butuh pengelolaan.



"Besar harapan kami dengan hadirnya rumah kemasan produk itu nantinya, bisa membantu pelaku UMKM di Maros dalam mengemas, dan produknya. Makanya tahun depan Kita menyiapkan rumah kemasan. Pelaku usaha yang mengemas produknya disana pasti akan mendapatkan harga yang lebih murah ketimbang mengemas di tempat umum," pungkasnya.



Salah satu pelaku UMKM yang hadir, Rusman mengatakan, saat ini dia membuat usaha berbahan dasar Kepiting yang diolah menjadi kerupuk dan abon. Namun dia mengaku ada tantangan yang dihadapi saat ini, yakni persoalan kemasan.

"Kami masih menggunakan kemasan manual, serta tantangan masalah packing. Juga pemasaran kami masih lokal, dari toko ke toko, dari Maros ke Makassar, kami ingin memperluas pemasaran, dan di kembangkan secara online, " ucapnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2121 seconds (0.1#10.140)