Sadis! Kurang Bayar Usai Setubuhi PSK di Hotel, Pemuda Pekanbaru Dihajar 9 Preman
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Aksi penganiayaan sadis menimpa seorang pemuda berinisial DW (28). Korban dihajar sembilan orang preman dan diseret dari dalam kamar sebuah hotel di kawasan Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (23/11/2021) malam.
Pengeroyokan sadis tersebut terekam CCTV hotel. Terlihat korban yang masih setengah telanjang ditarik rambutnya, lalu diseret menuju lift dan dihajar beramai-ramai. Penganiayaan ini diduga akibat DW kurang bayar, usai bersetubuh dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) di hotel.
PSK berinisial A yang tak terima dengan kekurangan uang yang dibayarkan DW, langsung memanggil para preman yang ternyata teman-teman A. DW dihajar beramai-ramai mulai dari lantai tiga hotel, hingga ke parkiran mobil.
Bukan itu saja, sekelompok preman tersebut melarikan satu unit mobil milik DW, dan merampas seluruh barang berharga milik korban. Tidak butuh waktu lama, Unit Reskrim Polsek Tampan, langsung menangkap komplotan preman yang melakukan aksi pengeroyokan sadis tersebut.
Kapolsek Tampan, AKP I Komang Aswatama mengungkapkan, sekelompok preman tersebut ditangkap di salah satu kamar hotel tempat PSK tersebut melayani korban DW. "Kami sita sejumlah senjata, di antaranya pedang katana, pisau belati, serta tonglat bisbol yang kerap digunakan untuk menganiaya pelanggan PSK yang bermasalah," terangnya.
Aswatama menyebutkan, keributan dan pengeroyokan terjadi karena DW kurang bayara usai kencan dengan PSK. "Sembilan pelaku pengeroyokan sudah kami tangkap, beserta barang buktinya, serta mobil korban yang sempat dibawa kabur," tuturnya.
Sembilan preman pelaku pengeroyokan tersebut, kini harus mendekam di sel tahanan Polsek Tampan, untuk menjalani pemeriksaan. Mereka terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Baca Juga
Pengeroyokan sadis tersebut terekam CCTV hotel. Terlihat korban yang masih setengah telanjang ditarik rambutnya, lalu diseret menuju lift dan dihajar beramai-ramai. Penganiayaan ini diduga akibat DW kurang bayar, usai bersetubuh dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) di hotel.
PSK berinisial A yang tak terima dengan kekurangan uang yang dibayarkan DW, langsung memanggil para preman yang ternyata teman-teman A. DW dihajar beramai-ramai mulai dari lantai tiga hotel, hingga ke parkiran mobil.
Bukan itu saja, sekelompok preman tersebut melarikan satu unit mobil milik DW, dan merampas seluruh barang berharga milik korban. Tidak butuh waktu lama, Unit Reskrim Polsek Tampan, langsung menangkap komplotan preman yang melakukan aksi pengeroyokan sadis tersebut.
Kapolsek Tampan, AKP I Komang Aswatama mengungkapkan, sekelompok preman tersebut ditangkap di salah satu kamar hotel tempat PSK tersebut melayani korban DW. "Kami sita sejumlah senjata, di antaranya pedang katana, pisau belati, serta tonglat bisbol yang kerap digunakan untuk menganiaya pelanggan PSK yang bermasalah," terangnya.
Aswatama menyebutkan, keributan dan pengeroyokan terjadi karena DW kurang bayara usai kencan dengan PSK. "Sembilan pelaku pengeroyokan sudah kami tangkap, beserta barang buktinya, serta mobil korban yang sempat dibawa kabur," tuturnya.
Sembilan preman pelaku pengeroyokan tersebut, kini harus mendekam di sel tahanan Polsek Tampan, untuk menjalani pemeriksaan. Mereka terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
(eyt)