Apes! Kelelahan Usai Bersetubuh, Pemuda Ini Dibegal PSK yang Hamil 6 Bulan

Selasa, 16 November 2021 - 21:40 WIB
loading...
Apes! Kelelahan Usai Bersetubuh, Pemuda Ini Dibegal PSK yang Hamil 6 Bulan
Seorang pemuda berinisial MIR (25), di Palembang, melapor ke polisi setelah menjadi korban begal oleh pekerja seks komersial (PSK) bernisial CHA (21). Foto/MPI/Era Neizma Wedya
A A A
PALEMBANG - Nasib apes dialami seorang pemuda di Palembang, berinisial MIR (25). Dia melapor ke polisi, setelah menjadi korban begal oleh pekerja seks komersial (PSK) yang dikencaninya, bernisial CHA (21).



Kasat Reskirm Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, peristiwa pencurian disertai kekerasan dengan modus prostitusi itu terjadi, Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 01.30 WIB.



"Kejadiannya berawal saat korban bersama rekannya berinsial MOA memesan jasa prostitusi kepada CHA, dengan kesepakatan harga Rp250 ribu untuk sekali kencan," katanya, Selasa (16/11/2021).



Setelah bekencan ternyata CHA meminta bayaran tambahan sebesar Rp700 ribu. Saat itu, MIR mengaku tidak memiliki uang, sehingga CHA menggambil ponsel korban sebagai jaminan. "Korban bersama rekannya kemudian mengambil uang ke ATM, dan kembali ke lokasi untuk menebus ponselnya dari CHA," katanya.

Namun, saat itu di lokasi sudah ada pelaku berinisial HAP yang merupakan suami dari CHA. Kemudian mereka terlibat cekcok hingga HAP mengeluarkan pisau untuk melukai korban. "Melihat hal itu korban bersama rekannya melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor miliknya," katanya.

Berdasarkan hasil penyelidikan petugas, modus pencurian ini sudah sering dilakukan pasangan suami istri itu. Diketahui motor MIR pun dijual oleh HAP seharga Rp3 juta di Baturaja, OKU.



"Pasangan suami istri itu kita amankan secara terpisah. Bahkan CHA diketahui tengah hamil enam bulan, ditangkap saat sedang melayani seorang pria di sebuah kamar kos," katanya.

Selain itu, petugas juga mengamankan seorang pelaku lain berinisial MFA (36) sebagai perantara membantu HAP menjual motor ke Baturaja. Dihadapan petugas, HAP mengaku sudah menjalani aksi tersebut bersama istrinya sejak mereka menikah tujuh bulan lalu.

Uang yang diperoleh dari hasil kejahatan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kalau ambil motor sudah dua kali. Tapi kalau ponsel sudah sering karena korban tidak mampu bayar. Uangnya untuk kebutuhan dua anak kami," katanya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)