Taktik Bung Tomo dan Siasat Kolonel Sungkono Bakar Semangat Arek Suroboyo Jihad di Pertempuran 10 November

Rabu, 10 November 2021 - 06:57 WIB
loading...
A A A
Dengarkanlah ini tentara Inggris.

Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian. Hai tentara Inggris! Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu. Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.

Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu. Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:

Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah. Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga. Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting! Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak, Baru kalau kita ditembak, Maka kita akan ganti menyerang mereka itu kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara.

Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati! Dan kita yakin saudara-saudara. Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara. Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Baca juga: Kisah Mistis Bung Tomo Hadapi Agresi Militer Belanda, Bertemu Wanita-wanita Cantik di Lereng Wilis

Informasi berperang langsung menyebar. Arek-arek Suroboyo terus berkumpul, di ujung terdepan garis perang, Sungkono yang begitu piawai di lapangan merangkul semua pejuang. Melontarkan beberapa kata penyemangat, bekal pertarungan di medan tempur. Meletakan siasat dalam mempertahankan kota untuk terus berjuang melawan Inggis dan Belanda.

Pikiran Sungkono sejak sore terpecah. Ia berhadapan dengan musuh yang kuat, dan dirinya harus memastikan keamanan seisi kota. Memastikan keselamatan keluarga pejuang. Ultimatum sempat disampaikan Mayor Jenderal Mansergh yang berkoar membawa puluhan ribu pasukan Inggris yang siap meratakan Surabaya.

Segala taktik perang dan kepemimpinan Sungkono berhasil menguatkan kembali barisan perjuangan yang sempat kendur. Tak ada yang mati sia-sia di medan perang. Barisan perjuangan itu lah yang berhasil memukul mundur tentara sekutu yang sempat membombardir Surabaya dari berbagai lini.

Sungkono begitu dominan dalam perannya di depan arek-arek Suroboyo yang sedang mendidih dalam perang mempertahankan Surabaya. Sungkono berada dalam posisi Panglima Angkatan Pertahanan Surabaya. Dalam perang tersebut, Sungkono mengambil posisi sebagai komandan pertempuran. Medan perang menjadi dapur nasionalime baginya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)